Suara.com - Layanan pengantaran makanan jadi andalan masyarakat untuk memesan makanan dari restoran manapun tanpa harus datang langsung ke lokasi. Tentu saja, kecepatan pengantaran jadi salah satu hal yang diharapkan dari konsumen.
Untuk memenangkan hati konsumen, layanan pengantaran makanan Zomato di India pun menjanjikan akan mengantar makanan dalam waktu 10 menit.
Namun, alih-alih mendapat respons yang baik, hal ini malah mendapat protes dan kritik di media sosial.
Dilansir dari Reuters, hal ini bermula dari unggahan CEO Zomato Deepinder Goyal di LinkedIn dan Twitter soal layanan pengantaran makanan yang sedang mereka kembangkan.
"Tidak ada seorang pun di dunia yang mengirim makanan panas dan segar di bawah 10 menit. Kami ingin menjadi yang pertama," kata Goyal dalam unggahan tersebut.
Unggahan itu segera mendapat komentar pedas. Hal ini lantaran keadaan lalu lintas di India yang terlalu berisiko. Jalan berlubang mengintai pengendara, bahkan di kota. Banyak juga pengendara yang tidak mengikuti peraturan lalu lintas.
Bank Dunia pernah mengatakan bahwa kematian akibat lalu lintas di India terjadi setiap empat menit. Angka kematian lalu lintas di India setiap tahun mencapai 150.000 orang.
Pertanyaan-pertanyaan pun mengalir soal model bisnis yang digunakan Zomato dan keselamatan kurir pengantar. Beberapa orang melontarkan sindiran bahwa makanan bisa menunggu karena ambulans memerlukan waktu yang lama untuk sampai ke lokasi pasien.
"Saya tidak mau makanan yang diantar orang yang mempertaruhkan nyawanya sendiri," kata peneliti di RSB Insight and Analytics, Gunjan Rastogi.
Legislator India, Karti P. Chidambaram mengatakan bahwa ide yang dilontarkan Zomato tidak masuk akal dan akan memberikan tekanan kepada kurir.
Menanggapi kritik ini, sang CEO mengumumkan klarifikasi bahwa mereka tidak ingin membebani mitra logistik. Melalui cuitannya, Goyal menyatakan layanan ini akan aman bagi kurir dan dia tidak mendapat penalti. Goyal juga meminta orang-orang tidak marah sebelum memahami model bisnis tersebut.
Belanja cepat memang sedang berkembang di India, dan hal ini sudah lebih dulu disediakan oleh Blinkit dan Zepto.
Laporan Reuters pada Januari menunjukkan kurir yang menggunakan motor mendapat tekanan untuk memenuhi tenggat waktu sehingga mereka akan ngebut karena khawatir ditegur oleh pihak toko online.
Meski mendapat protes karena dinilai membahayakan, tetap saja layanan pengantaran cepat 10 menit ini disukai konsumen. Seorang pengguna LinkedIn bahkan menulis, "Saya akan senang kalau makanan diantar dalam 10 menit."
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Parfum Gak Sekadar Wangi: Ini Cara Anak Muda Ekspresikan Diri Lewat Aroma
-
Bangkitkan Semangat Kerja dengan Aroma Kopi: 5 Parfum Menyegarkan untuk Kantor
-
Pertanda Baik atau Buruk? Ini Macam-Macam Arti Mimpi Resign dari Kerjaan
-
5 Rekomendasi Parfum Pria Tahan Lama untuk Nge-Gym: Tetap Segar Sepanjang Sesi!
-
Kenapa Sepatu Baru Tidak Dianjurkan untuk Lomba Lari? Ini Penjelasan Dokter
-
Mengenal Apa Itu Femisida, Istilah yang Ramai Dibahas di Tengah Kasus Mutilasi Pacet
-
Sherly Tjoanda Partai Apa? Gubernur Berharta Rp709 M Viral Ogah 'Jualan Jabatan dan Proyek'
-
Dilarang Lomba Lari Pakai Sepatu Baru, Ini Penjelasan Dokter!
-
Cari Bedak Padat yang Makin Berkeringat Makin Glowing? Ini 7 Pilihan Terbaik Mulai Rp20 Ribuan
-
Nilainya Tembus Rp20 Juta per Bulan, Apa Fungsi Tunjangan Komunikasi DPR?