Suara.com - Puasa terbukti berdampak baik bagi kesehatan tubuh secara umum. Namun, akibat pola makan dan gaya hidup yang salah bisa menimbulkan dampak buruk, dan salah satunya yang paling terlihat adalah pada kondisi kulit jadi lebih kering.
Dokter spesialis kulit dan kelamin ZAP Clinic dr. Rahma Evasari, Sp.DV., menjelaskan bahwa kulit kering menjadi tanda kalau tubuh mengalami dehidrasi. Kurang cairan itu sebenarnya bisa dicegah meskipun tubuh tidak minum selama belasan jam saat berpuasa.
Namun, akibat makanan dan minuman yang dikonsumsi kurang bergizi, ditambah asupan air mineral tidak cukup selama waktu berbuka dan sahur, sehingga dehidrasi tak bisa dihindarkan.
"Makanan dan minuman yang harus dihindari sebenarnya memang yang bikin kita feel good. Misalnya, kalau buka puasa maunya makan gorengan, minum yang manis. Tapi, sebetulnya efeknya buruk bagi kulit," kata dokter Rahma dalam acara temu media di Jakarta, Kamis (21/4/2022).
Dokter Rahma menambahkan, terlalu banyak konsumsi susu, gula, dan juga tepung sangat berpengaruh buruk terhadap kesehatan kulit. Salah satunya bisa menimbulkan jerawat.
Padahal secara alami, puasa sebenarnya bisa mempercepat proses regenerasi kulit. Tetapi, akibat sumber nutrisi yang dikonsumsi kurang tepat, ditambah aktivitas fisik yang kurang, membuat masalah kesehatan pada kulit bermunculan.
Jadi pastikan bahwa cairan yang diminum cukup, minimal 8 gelas sehari. Delapan gelas itu bisa dipecah, misalnya 2 gelas saat sahur, 2 gelas saat berbuka, 2 gelas setelah tarawih, dan 2 gelas sebelum tidur," ujarnya.
"Bukan hanya membuat tampilan jadi kurang menarik, kulit kering juga bisa menyebabkan bakteri, kuman, serta patogen lainnya jadi mudah masuk ke tubuh. Selain itu, kulit jadi lebih sensitif dan mudah iritasi.
Dokter Rahma mengingatkan, selain asupan cairan, tidur dan aktivitas fisik juga berperan bagi kesehatan kulit.
Baca Juga: Mengenal Eksim: Penyebab, Gejala, Jenis, dan Cara Pengobatan
"Tidur jangan terlalu malam dan jangan puasa ular, kerjaannya tidur doang, enggak olahraga. Karena aktivitas fisik penting untuk kesehatan kulit, untuk hilangkan toksik dalam tubuh," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
-
Cerita Donita Sembuh dari Kista, Ini Deretan Manfaat Air Zamzam bagi Kesehatan
-
Daftar Kandungan Skincare yang Aman untuk Ibu Hamil, Cek sebelum Pakai!
-
Rekrutmen PLN 2025 Kapan Dibuka? Cek Posisi yang Tersedia dan Syarat Lengkapnya
-
Bahlil Duduk di Kursi Ketua Dewan Pembina, Apa Itu Organisasi Pemuda Masjid Dunia?
-
Sunscreen Daviena Apakah Bikin Jerawatan? Intip Kandungan dan Harga Aslinya
-
Besok Hari Kesaktian Pancasila, Anak Sekolah Libur atau Tidak?
-
Media Luar Negeri Ikutan Heboh: Ini 7 Fakta Robohnya Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny
-
6 Daftar Profesi yang Diragukan Publik, Politisi Urutan Teratas?
-
Berapa Total Uang Pensiun Sri Mulyani sebagai Mantan Menteri Keuangan?