Suara.com - Menjelang musim panas, Jepang bertujuan untuk membuka kembali penerbangan untuk turis internasional pada bulan Juni. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida membuat pengumuman kemarin saat mengunjungi London.
“Kami akan lebih melonggarkan kontrol, sehingga pada bulan Juni dimungkinkan untuk memasuki negara itu dengan lancar seperti negara-negara G7 lainnya,” kata Kishida.
Lalu apa artinya? Masih belum jelas, karena aturan masuk tidak seragam di negara-negara G7. Misalnya, Amerika Serikat, Kanada, dan Jerman mewajibkan wisatawan asing untuk divaksinasi sepenuhnya, sedangkan Italia, Prancis, dan Inggris tidak.
Seperti dilansir dari Forbes, secara umum, negara-negara Asia jauh lebih lambat untuk membuka kembali pariwisata internasional daripada negara-negara lain di dunia. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, pengunjung asing yang divaksinasi telah disambut kembali ke semakin banyak tujuan Asia, termasuk India, Korea Selatan, Filipina, dan Malaysia.
Sekarang Kishida tampaknya telah memutuskan bahwa waktu yang tepat bagi Jepang untuk mengikutinya, dan berharap pariwisata akan membantu menopang yen Jepang yang melemah.
Kishida memuji kebijakan ketat masuk negaranya dengan membantu Jepang mengatasi pandemi lebih baik daripada banyak negara lain. Sejak awal pandemi, Jepang telah mencatat kurang dari 30.000 kematian akibat Covid-19, dengan tingkat kematian 23,5 per 100.000 penduduk, menurut data Universitas Johns Hopkins. Sebagai perbandingan, lebih dari satu juta orang Amerika telah meninggal karena Covid-19, dengan laju 302,5 kematian per 100.000 penduduk.
Dalam konferensi pers lainnya kemarin, Kishida mengatakan bahwa perubahan persyaratan masuk Jepang akan dilaksanakan secara bertahap.
Pemerintah Jepang akan menunggu dua minggu untuk melihat dampak liburan Golden Week sebelum membuat keputusan akhir, lapor Nikkei. Jepang dapat membuka kembali terlebih dahulu untuk kelompok wisata kecil sebelum membuka pintu untuk pariwisata umum, menurut The Japan Times.
Selama berbulan-bulan sekarang, industri pariwisata Jepang telah mendesak pemerintah untuk mengizinkan lebih banyak pengunjung dari luar negeri. Dalam dekade sebelum pandemi, pariwisata adalah kisah sukses yang luar biasa karena jumlah pengunjung asing membengkak lima kali lipat.
Baca Juga: Libur Lebaran Idul Fitri, Sampah Berserakan di Pantai Lampu'uk Banda Aceh
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Foto Acara Pernikahan dari Pengantin hingga Tamu Undangan
-
Dari Gamifikasi Hingga Live Streaming: Intip Tren Filantropi Digital yang Digandrungi Gen Z
-
Mengintip Garis Keturunan Prabowo Subianto dari Sultan HB I dan Sultan Agung Mataram
-
Menkeu Purbaya Bikin Gempar Muncul di TikTok: Kita Akan Kaya Bersama
-
5 Zodiak Diramal Paling Beruntung 28 September 2025: Keuangan Lancar, Senyum Lebar
-
Naufal Takdir Al Bari: Kisah Singkat Pesenam Muda Berbakat yang Meninggal Dunia di Rusia
-
Sunscreen vs Sunblock Lebih Bagus Mana? Ini Perbedaan untuk Kulit
-
Ramalan Zodiak 28 September 2025: Harapan Semua Zodiak, Tapi Aquarius dan Leo Perlu Waspada
-
Ragasa Mengamuk! Topan Terkuat 2025 Luluh Lantakkan Asia Timur, Indonesia Waspada
-
Cerita 103 Lebih Lapangan Kerja Hijau Tercipta dari Desa hingga Pesisir