Suara.com - Orangtua memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan kepada anak. Untuk itu, dana pendidikan untuk anak bersekolah jadi salah satu tujuan finansial yang perlu disiapkan.
Beberapa orangtua mungkin mulai menyiapkan dana pendidikan tersebut bahkan sejak anak masih bayi. Tidak ada salahnya. Tetapi, orangtua juga perlu menyadari adanya risikobyang bisa menghambat persiapan dana pendidikan anak.
“Dana pendidikan bisa mencakup persiapan jangka pendek yang dianggarkan setiap tahun ajaran baru, maupun persiapan jangka panjang seperti untuk dana masuk pergururan tinggi. Keduanya memiliki risiko yang perlu untuk diantisipasi dengan baik agar tidak mengganggu kestabilan finansial dan berdampak pada persiapan dana pendidikan anak," kata VP Head of Marketing & Branding and Digital Channel Astra Life Windy Riswantyo dalam keterangan tertulisnya.
Ia mengungkapkan beberapa hal yang kemungkinan bisa menjadi hambatan dalam menyiapkan dana pendidikan anak secara optimal:
1. Risiko Perencanaan Pendidikan yang Kurang Matang
Saat memutuskan untuk menikah dan memiliki momongan, dana pendidikan anak jadi salah satu hal yang penting untuk diperhitungkan dan disepakati bersama pasangan. Penghitungan itu meliputi besaran biaya pendidikan anak mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.
Pastikan perencanaan alokasi biaya sudah dipertimbangkan, termasuk memilih sekolah yang tepat. Tidak ada salahnya mencari tahu lebih awal besaran biaya iuran sekolah, biaya kursus, bahkan hingga biaya membeli keperluan sekolah seperti seragam, buku pelajaran, hingga estimasi biaya yang diperlukan untuk transportasi ke sekolah.
Selain itu, perlu diantisipasi juga biaya pendidikan yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan, karena semakin tinggi tingkatan pendidikannya, maka biaya yang dipersiapkan juga akan semakin besar.
2. Risiko Inflasi Biaya Pendidikan Anak
Baca Juga: Van Tua yang Bisa Menghadirkan Rasa Bahagia di Film "Broker"
Selain perencanaan keuangan dengan alokasi dana pendidikan secara rutin, faktor lainnya yang harus diperhitungkan yakni, besaran inflasi kebutuhan pendidikan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, rata-rata inflasi biaya pendidikan di tingkat sekolah dasar hingga menengah atas adalah 10-15 persen per tahun dan di tingkat perguruan tinggi sebesar 30-45 persen per tahun.
Agar tidak semakin terpaut jauh dengan besarnya nilai inflasi, dana tabungan pendidikan anak bisa dialokasikan ke dalam berbagai instrumen investasi untuk mendapatkan manfaat bunga, misalnya deposito, emas, juga reksadana.
Perlu diingat bahwa pendidikan anak termasuk kebutuhan utama yang perlu untuk dipenuhi. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari mengalokasikan dana pendidikan pada instrumen investasi dengan risiko yang tinggi agar dana pendidikan tetap aman.
3. Risiko Penanggung Dana Pendidikan Anak
Apabila penanggung dana pendidikan anak mengalami hambatan dalam mencari nafkah, misalnya karena sakit, cacat tetap ataubtutup usia, maka besar kemungkinan pendidikan anak juga ikut terhambat. Oleh karena itu, penting untuk memitigasi risiko yang bisa terjadi kapan saja agar anak tetap bisa melanjutkan pendidikannya.
Mitigasi risiko itu bisa dilakukan melalui proteksi diri dan keluarga yang didapatkan dari produk asuransi jiwa, misalnya Flexi Life yang dengan perlindungan terhadap risiko tutup usia. Dengan memiliki Flexi Life, ahli waris akan menerima sejumlah uang yang disebut uang pertanggungan bila tertanggung atau nasabah tutup usia, yang bisa digunakan bagi keluarga yang ditinggalkan untuk melanjutkan hidup.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Dari Elmo hingga Cahaya Drone, Mal di Depok Suguhkan Perayaan Natal dan Tahun Baru Tak Terlupakan
-
5 Sandal Recovery Run Lokal Terbaik Pesaing Hoka Original, Kualitas Jempolan Dompet Aman
-
Dokter Gigi Rasa Tempat Olahraga? OMDC Hadirkan Padel Court dan Gym di Klinik Baru
-
7 Body Lotion Mencerahkan untuk Kulit Belang, Rahasia Glowing Merata Modal Rp20 Ribuan
-
5 Sabun Penghilang Bekas Luka Menghitam Paling Ampuh, Sudah Terdaftar BPOM
-
5 Sepatu Running Lokal Desain Eropa Setara Diadora Original, Paling Nyaman dan Stylish
-
Bukan Milik Dude Harlino, Roti O Punya Siapa? Viral Tolak Terima Bayaran Uang Cash
-
4 Promo Klinik Kecantikan untuk Pemula & Muslimah, Diskon Akhir Tahun 2025 hingga 50%
-
7 Rekomendasi Sneakers Buat Kaki Lebar, Lebih Nyaman Nggak Bikin Jari Tertekan
-
5 Sepatu Lokal Senyaman New Balance Loafers, Harga Lebih Murah Mulai Rp200 Ribuan