Suara.com - Lingkungan dan anak-anak menjadi satu keselarasan untuk masa depan yang baik. Pada dasarnya, generasi muda atau anak-anak itulah yang akan menjaga kelestarian lingkungan untuk dunia di masa depan.
Hal tersebut merupakan ajaran penting yang telah diterapkan oleh Sekolah Alam Tunas Mulia, Bantar Gebang. Sekolah yang satu ini sendiri tidak hanya mengajarkan mengenai pendidikan formal tetapi bagaimana cara mencintai lingkungan.
Pendiri Sekolah Alam Tunas Mulia, Juwarto, SE, mengatakan, sekolah yang didirakannya itu memang memiliki keunikan tersendiri. Hal ini karena sekolah yang didirakannya itu, difokuskan kepada anak-anak yang kesulitan untuk mendapatkan pendidikan.
Selain itu, alasan dirinya membuat sekolah tersebut karena ia ingin anak-anak tersebut mendapat pendidikan seperti yang lainnya.
Sebelumnya ia juga telah melihat data, sebanyak 60 persen anak di kawasan TPA Banta Gebang sendiri tidak sekolah. Hal tersebut yang membuat batinya terbuka untuk membuka sekolah gratis bagi anak-anak tersebut.
“Saya punya mimpi bagaimana anak-anak bisa mendapat pendidikan seperti di luar sana. Data yang saya peroleh saja tercatat 60 persen anak engga sekolah, makannya kita buat, jadi enggak ada alasan anak tidak mampu bersekolah,” ucap Jurwanto dalam acara Tropical Generasi Peduli, Kamis (21/7/2022).
Dalam sekolahnya tersebut, Jurwanto menurutkan kalau anak-anak tidak memiliki seragam khusus. Mereka juga tidak menggunakan sepatu dalam proses belajar mengajar.
Mata pelajaran yang diajar sendiri juga tidak hanya pendidikan formal pada umumnya, tetapi hal lain seperti prakarya, daur ulang barang bekas, dan lain-lain. Bahkan, anak-anak juga disediakan asrama untuk tempat mereka tidur.
“Kita mudah di sini jadi enggak perlu pakai sepatu, seragam enggak di sini. Kita juga menyediakan asrama ini khusus anak penghafal Al Quran ada sekitar 51 anak, semua adalah gratis, semua makan gratis semuanya,” jelasnya.
Baca Juga: Hal Sederhana yang Bisa Dilakukan untuk Mengurangi Sampah Rumah Tangga
Semua dana yang diperoleh untuk kebutuhan sekolah itu sendiri hanya berasal dari donasi-donasi organisasi dari luar. Bahkan, guru-guru yang mengajar juga mendapat bayaran seadanya.
Melihat kebutuhan tersebut PT Bina Karya Prima sekaligus menyambut Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2022 mendatang membuat gerakan yang membuat sampah plastik menjadi sepatu dan tas.
Produk tas dan sepatunya itu sendiri disumbangkan kepada Sekolah Alam Tunas Mulia agar anak-anak dapat menggunakannya. Senior VP Marketing PT Bina Karya Prima, Aristo Kristandyo mengungkapkan, dalam 10-15 botol plastik tersebut dapat dibuat menjadi satu buah sepatu.
Menurutnya, hal ini sendiri akan sangat berguna karen anak-anak merupakan masa depan bangsa. Dengan donasi sepatu dan tas kepada Sekolah Alam Tunas Mulia ini sendiri diharapkan dapat membawa semangat anak-anak untuk meraih masa depan yang cemerlang.
“Gerakan ini kami bawa yaitu tas dan sepatu sebagai sumbangsih untuk anak-anak sebagai masa depan bangsa. Gerakan ini kita sebar tong untuk memperoleh sampah plastik. Dalam pembuatannya 10 hingga 15 botol itu bisa membuat satu sepatu,” ucap Aristo.
Selain itu, dengan adanya gerakan ini juga diharapkan dapat menginspirasi anak-anak agar bisa melihat potensi daur ulang plastik menjadi karya yang luar biasa.
Berita Terkait
-
Peneliti Bikin Terobosan: Plastik Jadi Penyedot Gas Rumah Kaca, Bagaimana Caranya?
-
BRIN dan IOCAS Mulai Riset Laut Jangka Panjang, Soroti Polusi Plastik dan Arus Global
-
Bumi Belum Merdeka: Dijajah Sampah Plastik yang Kita Biarkan
-
Negosiasi Global Atasi Polusi Plastik Gagal Capai Kesepakatan di Jenewa, Mengapa Demikian?
-
Merdeka Bukan Soal Berburu Diskon, Tapi Bebas dari Sampah dan Polusi
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Parfum Gak Sekadar Wangi: Ini Cara Anak Muda Ekspresikan Diri Lewat Aroma
-
Bangkitkan Semangat Kerja dengan Aroma Kopi: 5 Parfum Menyegarkan untuk Kantor
-
Pertanda Baik atau Buruk? Ini Macam-Macam Arti Mimpi Resign dari Kerjaan
-
5 Rekomendasi Parfum Pria Tahan Lama untuk Nge-Gym: Tetap Segar Sepanjang Sesi!
-
Kenapa Sepatu Baru Tidak Dianjurkan untuk Lomba Lari? Ini Penjelasan Dokter
-
Mengenal Apa Itu Femisida, Istilah yang Ramai Dibahas di Tengah Kasus Mutilasi Pacet
-
Sherly Tjoanda Partai Apa? Gubernur Berharta Rp709 M Viral Ogah 'Jualan Jabatan dan Proyek'
-
Dilarang Lomba Lari Pakai Sepatu Baru, Ini Penjelasan Dokter!
-
Cari Bedak Padat yang Makin Berkeringat Makin Glowing? Ini 7 Pilihan Terbaik Mulai Rp20 Ribuan
-
Nilainya Tembus Rp20 Juta per Bulan, Apa Fungsi Tunjangan Komunikasi DPR?