Suara.com - Dalam sebuah kesempatan, Roy - pentolan ABG SCBD, menyebut ia dan beberapa rekannya akan pindah dari kawasan Dukuh Atas ke kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), di Jakarta Utara.
Hal itu terpaksa dilakukan karena merasa gerakan Citayam Fashion Week yang awalnya ada di Dukuh Atas, tergusur anak hits Jakarta yang lebih elit dan diisi influencer media sosial.
Belum lagi ancaman yang datang dari pihak berwenang serta warga yang merasa kumpulan pemuda SCBD (Sudirman, Citayam. Bojonggede, Depok) membuat area khusus pedestrian itu menjadi tidak kondusif.
Wacana tersebut sontak menuai beragam pendapat di kalangan warganet. Beberapa di antaranya bahkan setuju dan menganggap wacana tersebut benar.
"Udah benar strateginya. Saat anak-anak Jaksel mau invasi Citayam Fashion Week, eh Jeje, Bonge, Roy cs malah mau pindah ke PIK," tulis akun @aqfiazfan di Twitter.
"Pindah aja, anak-anak Jaksel itu cuman mau ngikut bandwagon doang, jadinya mereka yang norak dan bikin matiin keseruan nongkrong di sana," sahun akun @dutabara.
Meski demikian, ada juga yang menyangsikan wacana tersebut dan menyebut bahwa kawasan PIK hanya bisa diakses oleh Transjakarta, bukan KRL seperti yang menjadi andalan ABG SCBD untuk bepergian.
"Emang PIK udah bagus transportasi umumnya?" tanya akun @bangsatiro di Twitter.
"Transportasi publiknya ada sampai PIK? satu atau dua kali, berat diongkos. Balik ke Sudirman lagi," tambah @Redgerbil5.
Baca Juga: Tuai Beragam Komentar, Baim Wong : Maaf Saya Tidak Ada Niat Mengambil Hak Orang Lain
Terlepas dari pro-kontra wacana kepindahan tongkrongan ABG SCBD ke PIK, bagaimana tanggapan warga di sana? Kepada Suara.com, dua warga PIK memberikan pandangannya.
Jevon Andrean misalnya. Sebagai orang yang tinggal dan memiliki usaha di Pantai Indah Kapuk atau PIK, ia menyebut bahwa wacana tersebut bisa menambah exposure kawasan di Utara Jakarta itu.
"Mereka bisa nambah exposure PIK. Dan selagi tidak mengganggu, no problem. Tapi yang penting jangan rusuh dan jaga kebersihan karena PIK termasuk komplek tempat tinggal bukan pusat bisnis seperti SCBD atau Sudirman," kata lelaki yang akrab disapa Evon itu.
Senada dengan Jevon Andrean, pengusaha bisnis batik di PIK - Yos Christian, juga memiliki pandangan serupa. Ia menyebut siapa saja bisa 'nongkrong' di mana saja.
"Mau warga Citayam Fashion Week atau siapapun, yang penting sesuai aturan yang berlaku, menjaga kebersihan dan tidak menimbulkan kegaduhan serta taat protokol kesehatan," tulisnya melalui pesan WhatsApp, Selasa (26/7/2022).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
TMII Sambut Nataru dengan Konser Slank dan Ragam Aktivitas Budaya
-
5 Parfum Lokal Terbaik Wanita Usia 50 Tahun Wangi Elegan, Kado Spesial Hari Ibu
-
Festival Pop Culture jadi Ruang Ekspresi: Nonton Musik, Seni, dan Tari Cukup Satu Tiket
-
Petani Kediri Mulai Pakai Drone, Siap-Siap Menuju Pertanian Berkelanjutan
-
30 Contoh Ucapan Hari Ibu yang Menyentuh Hati: Bisa Dikirim ke Bunda atau Istri
-
6 Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 20 Desember 2025, Rezeki dan Mood Sama-Sama Naik
-
Bank Libur Natal Tanggal Berapa di Desember 2025?
-
5 Pilihan Model Sepatu Kanky yang Nyaman untuk Jalan Santai, Lari, dan Gaya Sehari-hari
-
4 Bedak Terbaik untuk Usia 40-an Hapus Kerutan dan Garis Halus, Cocok Jadi Kado Hari Ibu
-
Urutan Eksfoliasi Malam Hari untuk Atasi Garis Halus dan Tekstur Kasar