Suara.com - Pusat kota sering dinilai memiliki kualitas udara lebih buruk karena padatnya kendaraan bermotor juga berbagai pabrik yang ada.
Menurut data riset dari Pinhome dan Nafas Indonesia, hanya lima wilayah di Jabodetabek yang kualitas udaranya mendekati baik alias moderat. Yaitu, Depok Beji, Pondok Indah, Bogor Barat, Tambun Selatan, dan Dharmawangsa.
Hal itu ditunjukan dengan nilai PM2.5 di sana lebih rendah dibandingakna wilayah lain. PM2.5 merupakan partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2.5 mikron.
Level kualitas udara sebenarnya bisa berubah-ubah seiring waktu karena dipengaruhi berbagai faktor. Ada kalanya indikator polusi udara di wilayah-wilayah itu juga cukup tinggi. Walau begitu, kualitas udara di waktu tertentu terkadang bisa lebih bagus. Bahkan, ada potensi kondisi udara bisa membaik meski di saat terburuk.
Paparan polusi udara memang tidak bisa dihindari. Namun, sebenarnya masyarakat bisa mengantisipasi udara tidak sehat dan meningkatkan kualitas udara di sekitar rumah. Berikut rekomendasi Pinhome dan Nafas Indonesia untuk membuat kualitas udara lebih baik:
- Menutup jendela atau ventilasi natural ketika kondisi udara memburuk.
- Tetap berolahraga di dalam ruangan dan mengatur waktu olahraga di luar ruangan.
- Memakai masker saat berada di luar rumah.
- Menggunakan air purifier untuk membersihkan udara di ruangan.
- Membatasi benda beraroma, seperti lilin aromaterapi, dan penyegar udara.
Lokasi perumahan memang akan sangat mempengaruhi level kualitas udara. Head of Agent Account Management Pinhome Panca Satria menyarankan, untuk memilih hunian dengan kualitas yang baik bisa lakukan pengecekan rencana pembangunanya terlebih dulu.
“Rata-rata project properti primary adalah project inden yang biasanya (membutuhkan waktu) 12 atau 24 bulan. Sambil kita lihat apakah di dalam proses pembangunan properti tersebut memperhatikan kualitas udaranya dan tidak dekat dengan kawasan industri. Hal-hal semacam ini bisa kita perhatikan,” jelas Panca.
Selain itu juga jarak lokasi. Apakah perumahan tersebut bisa mendatangkan kerumunan dan menyebabkan kemacetan.
"Hal ini diperlukan juga, karena di suatu hunian kita tidak mau dong hunian kita ada di kawasan yang sepi? Karena kepadatan penduduk belum tentu menjadi faktor polusi udara yang tidak baik,” kata Panca.
Baca Juga: 4 Alasan Kamu Tidak Berhak Ikut Campur Masalah Rumah Tangga Orang Lain
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Jerawat Ampuh: Bisa Kempeskan dalam Semalam, Tak Khawatir Berbekas
-
Vitamin Apa Untuk Menghilangkan Flek Hitam? Ini 5 Pilihan Skincare dengan Bahan Aktif Paling Aman
-
Krim Apa yang Cepat Menghilangkan Flek Hitam? Ini 5 Rekomendasinya
-
6 Lulur Mandi Murah untuk Mencerahkan Kulit, Harga Mulai dari Rp18 Ribuan Saja
-
5 Pilihan Lip Balm SPF untuk Lindungi Bibir saat Upacara Hari Pahlawan, Harga Terjangkau
-
5 Serum Vitamin C Terbaik untuk Meratakan Warna Kulit di Usia 30 Tahun, Bye Kulit Kusam!
-
Mengenang Antasari Azhar: Dari Jaksa Tegas hingga Ketua KPK di Era SBY yang Kontroversial
-
4 Shio Paling Hoki Secara Finansial Hari Ini: Rezeki Mengalir Deras!
-
5 Pilihan Sampo Hijab untuk Atasi Rambut Rontok dan Ketombe, Mulai Rp19 Ribuan
-
9 Inspirasi Outfit Hari Pahlawan Simpel untuk Acara Kantor, Sat Set Anti Ribet