Suara.com - Kericuhan usai pertandingan sepakbola liga Indonesia antara Arema FC dengan Surabaya ikut diwarnai penembakan gas air mata oleh polisi. Gas air mata itu dikeluarkan aparat saat ribuan suporter turun ke lapangan untuk mencari pemain dan official tim Arema FC yang alami kekalahan.
Akibatnya, terjadi penumpukan suporter. Para suporter berdesak-desakan hingga banyak yang sesak nafas atau kekurangan oksigen. Insiden itu mengakibatkan ratusan suporter meninggal.
Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta, gas air mata dikeluarkan sebagai tindakan pengamanan untuk mencegah dan pengalihan suporter agar tak masuk ke lapangan.
“Dalam proses itu, untuk melakukan pencegahan sampai dikeluarkan gas air mata ketika suporter sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil,”katanya.
Meskipun namanya gas air mata, senyawa kimia itu sebenarnya tidak berbentuk gas. Melainkan bubuk yang mengembang ke udara sebagai kabut halus.
Melansir dari Scientific American, gas air mata memiliki senyawa kimia untuk mengaktifkan TRPA1 dan TRPV1 berbeda. Dengan kata lain, gas air mata bisa dibagi menjadi dua kelompok sesuai komponen senyawa kimia penyusunnya.
Dikutip dari situs CDC Amerika Serikat, berikut fakta seputar gas air mata:
1. Senyawa Kimia yang Terkandung di Dalamnya
Gas air mata atau yang disebut juga agen anti huru hara biasanya mengandung senyawa kimia berupa chloroacetophenone (CN) dan chlorobenzylidenemalononitrile (CS).
Senyawa CS juga biasanya digunakan di lingkungan militer untuk menguji kecepatan dan kemampuan personel militer saat latihan menggunakan masker gas.
Baca Juga: Miris! 17 Anak Meninggal Imbas Tragedi Kericuhan Kanjuruhan Usai Laga Arema FC vs Persebaya
Gas air mata seperti CN dan CS dapat dilepaskan ke udara sebagai tetesan atau partikel halus yang kemudian berubah jadi seperti kabut. Jika agen dilepaskan ke udara, orang dapat terpapar melalui kontak kulit, kontak mata, atau pernapasan.
2. Dampak Gas Air Mata
Efek gas air mata tergantung pada jumlah yang terhirup juga faktor lain. Seperti, di mana seseorang terpapar, lokasi paparan (di dalam ruangan atau di luar ruangan), bagaimana orang tersebut terpapar, dan lamanya waktu terpapar.
Dampak awal terhadap tubuh biasanya menyebabkan iritasi pada area kontak, misalnya, mata, kulit, dan hidung dalam beberapa detik setelah terpapar. Gejala itu bisa berlangsung selama 15 sampai 30 menit setelah tidak terpapar dan luka dibersihkan.
3. Gejala pada Organ tubuh
Orang yang terpapar agen anti huru hara tersebut mungkin mengalami beberapa atau semua gejala berikut segera setelah terpapar:
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Yai Mim yang Konflik dengan Sahara Punya Bisnis Apa? Baju Branded, Ngaku Haji Lebih dari 9 Kali
-
Cara Membuat Masker Beras agar Wajah Glowing, Mudah dan Murah Meriah
-
Korean Thanksgiving? Ada Chuseok Fair Unik di Sini, Makan Enak Sambil Beramal!
-
WITF 2025: Indonesia Unjuk Gigi Pariwisata Berkelanjutan di Mata Dunia
-
Terpopuler: Ramalan Shio Paling Hoki, Tepuk Sakinah Diyakini Tekan Angka Perceraian
-
Cara Buat Akun SIAPKerja untuk Magang Nasional 2025, Simak Syarat dan Ketentuannya
-
Satu Kain, Sejuta Kisah: Intip Perayaan Hari Batik Nasional di Thamrin City!
-
3 Rekomendasi Krim Malam Wardah untuk Hilangkan Flek Hitam, Bangun Tidur Auto Glowing
-
Kronologi Ashanty Dilaporkan Atas Dugaan Perampasan Aset: Berawal dari Aduan Eks Karyawan
-
Salah Pilih Sepatu, Lari Jadi Gak Enak? Ini Beda Nike dan Adidas yang Wajib Dipahami