Suara.com - Keterlibatan perempuan dalam dunia kerja di Indonesia masih lebih sedikit dibandingkan pekerja laki-laki. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati menyebut bahwa menikah dan memiliki anak jadi faktor penyebab perempuan yang sudah bekerja memilih untuk berhenti.
Bintang memaparkan, kesenjangan jumlah pekerja perempuan dan laki-laki masih terjadi selama 20 tahun terakhir. Sampai pada Februari 2022, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan hanya 54 persen, dibandingkan laki-laki yang sudah mencapai 84 persen.
Pemerintah menargetkan gap kesenjangan itu bisa dipangkas sampai 25 persen oada 2025 mendatang.
"Salah satu alasan perempuan masih tertinggal dari laki-laki karena beratnya beban pekerjaan tidak berbayar yang harus mereka pikul. Kesenjangan gender dalam partisipasi angkatan kerja paling terlihat pada perempuan yang sudah menikah, terutama mereka yang sudah memiliki anak," kata Bintang dalam webinar 'Investasi Pada Pengasuhan Anak', Kamis (27/10/2022).
Padahal populasi di Indonesia hampir setengahnya perempuan. Dan sekitar 70 persen perempuan di Indonesia saat ini berada pada usia kerja.
"Itu membuka potensi kepemimpinan perempuan, sangat penting untuk pemulihan ekonomi nasional yang kuat dan berkelanjutan," tambah Bintang.
Secara beban kerja, Bintang mengungkapkan, kalau perempuan cenderung punya tuntutan untuk melakukan kegiatan tidak berbayar tiga kali lebih banyak daripada laki-laki. Salah satunya merawat anak di rumah yang seharusnya menjadi pekerjaan bersama suami dan istri.
Kondisi pandemi Covid-19 juga berakibat meningkatnya kegiatan perawatan tidak berbayar yang membuat perempuan terpaksa keluar dari pekerjaan.
Bintang menyampaikan bahwa berinvestasi pada pengasuhan anak bisa jadi jalan keluar bagi perempuan dan keluarganya agar kegiatan bekerja juga perawatan anak bisa tetap berjalan beriringan.
Baca Juga: Farhat Abbas Bahas Tentang Laki-Laki Korban KDRT, Jadikan Pedangdut Nassar Sebagai Contoh
"Dengan berinvestasi pada layanan pendidikan anak usia dini dan pengasuhan anak akan meningkatkan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja. Riset Bank dunia melaporkan jika Indonesia bisa mencapai tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan sebesar 58 persen, kita akan mampu menghasilkan tambahan Rp 62 miliar untuk perekonomian bangsa," paparnya.
Temuan dari Bank Indonesia tersebut, menurut Bintang, jadi bukti kalau dengan meningkatkan angkatan kerja perempuan tidak hanya berguna untuk kemakmuran bagi perempuan itu sendiri, tapi juga kehidupan masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Benarkah Madu dan Sirup Maple Lebih Sehat dari Gula Biasa? Ini Faktanya
-
5 Rekomendasi Lipstik Transferproof: Tahan Lama, Cocok untuk yang Suka Jajan
-
SPF Lebih Tinggi Pasti Lebih Baik? Ini 5 Mitos Sunscreen yang Ternyata Salah Kaprah
-
Jelajahi Pacitan: Panduan Lengkap Destinasi Wisata Surga Tersembunyi di Jawa Timur
-
4 Parfum Aroma Powdery yang Wajib Kamu Coba, Harga Mulai Rp100 Ribuan
-
Apakah Sunscreen Bisa Memutihkan Wajah? Cek Fakta dan Rekomendasi yang Layak Dicoba
-
5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
-
5 Sampo Terbaik untuk Menyamarkan Uban di Usia 50-an, Rambut Tampak Muda Kembali
-
Hari Ini Apakah Malam Jumat Kliwon? Intip Weton Kalender Jawa 14 November 2025
-
7 Bedak yang Bagus dan Tahan Lama untuk Anak Sekolah, Harga Mulai Rp35 Ribuan