Suara.com - Peduli lingkungan harus diajarkan pada anak sejak dini, termasuk isu sustainable fashion atau pakaian ramah lingkungan juga harus sudah digaungkan kepada calon desainer dan desainer muda.
Dalam event Youth Modest Fashion Summit atau YMFS 2022, CEO Indonesia Modest Fashion, Diki Zulkarnain mengatakan tidak melulu desainer senior, desainer muda harus punya rasa cinta pada lingkungan saat membuat atau mendesain pakaian.
Sehingga perlu dipikirkan penggunaan air saat membuat pakaian dan mencucinya. Lalu apa energi atau bahan baku yang digunakan, bagaimana dampak emisinya, bagaimana efek sosialnya, hingga lifestyle atau gaya hidup ramah lingkungan yang bisa diterapkan si pemakai nanti.
"Industri fashion merupakan salah satu penyumbang kerusakan bumi, untuk itu YMFS adalah upaya kami membangun kepentingan yang sama untuk suatu kemajuan dan perubahan," ujar Diki dalam keterangan yang diterima suara.com, Jumat (4/11/2022).
Menurut Diki, desainer muda perlu dilibatkan dalam sustainable fashion agar sudah terbiasa memiliki pola pikir ramah lingkungan saat membuat pakaian, dan membuat industri fashion Indonesia semakin baik.
Apalagi data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menunjukan, kenaikan ekspor produk tekstil pakaian terus meningkat, terdiri dari 66,6 persen pakaian jadi, dan 24,5 persen benang.
Sehingga ekonomi hijau harus dilibatkan, karena limbah industri tekstil jadi salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca dan memicu global warming.
"Contoh dari ekonomi sirkular adalah mengelola produk reject atau sisa kain dengan memproduksi menjadi produk lain sehingga tak terbuang, pengolahan limbah, menggunakan kemasan plastik sekali pakai, hingga mendorong produk dari sustainable material atau produk yang mudah di daur ulang,” terang Koordinator Fungsi Perencanaan dan Pengawasan, Pusat Pemberdayaan Industri Halal Kemenperin, Viviyanti Yuniastuti.
Ini juga alasan digelarnya YMFS 2022 dalam bentuk talkshow, untuk mengedukasi calon desainer dan desainer muda sekolah fashion di Jakarta, Bandung, Tangerang, akademisi hingga pelaku industri fashion Indonesia dan Malaysia.
Baca Juga: 5 Keunggulan Canva bagi Desainer Pemula, Kamu Udah Tahu Belum?
"Karena kita tahu, botol plastik yang dibuang saja butuh ratusan tahun agar bisa terurai sehingga dengan menciptakan produk yang berkelanjutan bisa ikut dalam melindungi lingkungan,” tutup Diki.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Profil Rafi Catur, Santri Ponpes Al Khoziny yang Ditemukan Meninggal dalan Keadaan Sujud
-
Pendidikan Jessica Rosmaureena dan Hokky Caraka Jomplang? Viral Isu Perselingkuhan
-
Ramalan Zodiak 3 Oktober 2025: Peluang, Tantangan, dan Nasihat Astrologi
-
Oats, Superfood untuk Kulit: Rahasia Harlette Beauty Menjadi Tren Baru Skincare
-
Cara Daftar Magang Nasional Fresh Graduate 2025 dengan Gaji UMR
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Sendiri Wanita Berhijab Berbagai Gaya
-
Jessica Rosmaureena Keturunan Mana? Mantan Kekasih Hokky Caraka yang Memesona
-
10 Kebiasaan Buruk yang Sering Jadi Cara Keliru Atasi Stres
-
3 Oktober Merayakan Apa Saja: Hari PETA Hingga National Boyfriend Day
-
7 Rekomendasi Skincare Skintific untuk Atasi Flek Hitam, Bikin Kulit Mulus dan Glowing