Suara.com - Gisella Anastasia mengungkapkan dirinya kurang kasih sayang orang tua di masa lalu. Hal tersebut ia ceritakan saat bertemu dengan Daniel Mananta.
Akun Instagram rumpi_gosip lantas membagikan potongan video tersebut. Ibu satu anak itu mengatakan dirinya sudah pernah bertemu psikolog untuk membicarakan soal permasalahannya.
Saat berkonsultasi, psikolog yang ia temui mengerti dengan apa yang terjadi pada dirinya. Sang psikolog kemudian mengatakan bahwa Gisel memang kekurangan kasih sayang
"Even psikolog aku tuh bilang, aku kayak gini tuh karena aku kurang sosok ayah dari kecil. Papa ada, cuma kan sibuk dengan urusannya sendiri, kerja. Terus ada lah di keluarga kami badai-badai sedikit. Pokoknya emang kurang dekat gitu," ungkap penyanyi jebolan Indonesian Idol itu.
"Jadi menurut dia, aku tuh begini karena emang aku kering, haus kasih sayang. karena emang butuh sosok ayah, sosok pemimpin, sosok yang bisa dijadiin pegangan gitu," lanjutnya
Lantas, apakah sosok seorang ayah berpengaruh dalam kehidupan percintaan anaknya?
Melansir dari Washington Post, penelitian dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bagaimana seorang ayah dapat memengaruhi anak-anaknya secara umum.
"Dampak terbesar pada pilihan romantis seorang wanita dan kemampuan untuk merasa nyaman dengan seksualitasnya sendiri adalah bagaimana ayahnya berhubungan dengannya di masa kanak-kanak," tulis jurnalis Victoria Secunda dalam "Women And Their Fathers: The Sexual and Romantic Impact of the First Man In Your Life".
Ada dampak dari seorang ayah yang tak hadir di sekitar anak perempuannya karena perceraian atau kurang memberi perhatian. Anak-anak ini cenderung mengalami kesulitan besar dalam menjalin hubungan yang langgeng dengan laki-laki.
Baca Juga: Luna Maya jadi Saksi saat Gading Marten Kasmaran, Mantan Gisella Anastasia Rela Tinggalkan Ini
Terdapat tiga faktor ketakutan yang dirasakan seperti takut ditolak, takut berkomitmen, dan takut ditinggalkan. Hal ini juga terjadi sama buruknya jika ayah hadir secara fisik, tapi tidak secara emosional.
"Anak perempuan yang memiliki hubungan yang memuaskan dengan ayahnya biasanya lebih percaya, lebih aman dan lebih puas dalam hubungan romantisnya daripada anak perempuan dengan hubungan bermasalah atau jauh dengan ayahnya, terlepas dari apakah orang tuanya menikah atau bercerai," ungkap Linda Nielsen, profesor psikologi di Wake Forest University dan pakar hubungan ayah-anak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
7 Barang MR DIY di Bawah Rp50 Ribu yang Cocok Jadi Kado Natal
-
Hubungan Kepemilikan Kucing dengan Kesehatan Mental, Benarkah Bisa Picu Gangguan Skizofrenia?
-
6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
-
Ramalan Zodiak 17 November 2025: Peluang, Cinta, Keberuntungan dan Keuangan Hari Ini
-
10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
-
Adu Pendidikan Gusti Purbaya vs KGPH Mangkubumi yang Berebut Tahta Raja Solo
-
Sunscreen Scora Cocok untuk Tipe Kulit Apa? Ini Kandungan dan Harganya
-
7 Sepatu Lokal Cocok Buat Karyawan WFA di Cafe Rp 100 Ribuan
-
5 Lip Crayon yang Praktis dan Nyaman Dipakai di Bibir, Mulai Rp17 Ribuan
-
7 Parfum Wangi Tahan Lebih dari 10 Jam untuk Anak Sekolah