Suara.com - Ivan Gunawan mengaku sudah menjalani operasi plastik alias oplas hidung yang dalam istilah medis disebut rhinoplasty sebanyak tiga kali, agar mendapatkan bentuk hidung yang diinginkan.
Kenyataan ini diungkap Ivan dalam Instagram story terbarunya. Menurutnya oplas hidung ini dilakukan hasil kerjasama tim medis Indonesia dan dokter asal Turki.
"Jadi what i did today, collaboration between Indonesian and Turkish doctors. After surgery in third, this is doctor technical surgery. (Jadi yang aku lakukan hari ini, kolaborasi antara Indonesia dan dokter Turki. Setelah operasi hidung yang ketiga)," ujar Ivan dalam Instagram story yang dilihat suara.com, Sabtu (7/1/2023).
Rhinoplasty adalah salah satu operasi plastik untuk mengubah bentuk hidung. Motivasi pasien yang melakukan operasi ini ditujukan untuk mengubah penampilan hidung, meningkatkan pernapasan, atau keduanya sekaligus.
Operasi plastik hidung kedua dan seterusnya disebut revisi rhinoplasty, ditujukan untuk pasien yang belum puas dengan hasil di operasi pertama. Prosedurnya meliputi menambah, mengurangi volume, dan mengubah ujung hidung hingga untuk mengatasi masalah pernapasan.
Mengutip National Library of Medicine, selain perubahan bentuk hidung setelah operasi, ada risiko komplikasi oplas hidung berulang yang perlu diwaspadai seperti sebagai berikut:
1. Gangguan Pernapasan
Risiko komplikasi itu meliputi gangguan pernapasan, yang umumnya dialami 70 persen pasien oplas hidung berulang. Selain itu ada juga efek seperti hidung tersumbat, akibat bekas luka dan hilangnya sensasi mukosa di hidung.
2. Gangguan Kulit Bekas Luka dan Kista
Baca Juga: Pamer Wajah Baru Usai Oplas Hidung, Ivan Gunawan Jadi Susah Dikenali Lagi
Komplikasi pada kulit dan jaringan lunak seperti atrofi (kehilangan massa otot atau kulit menyusut), fibrosis (bekas luka), mati rasa, dan kista yang berasal dari mukosa yang berpindah juga bisa terjadi, akibat efek penggunaan salep.
Bengkak setelah operasi juga bisa menyebabkan kulit trauma yang hasilnya menyebabkan bekas luka yang sulit dihilangkan.
3. Infeksi Bakteri Mematikan
Infeksi memang jarang terjadi, tapi jika sudah terjadi bisa mengancam jiwa seperti toxic shock syndrome yaitu sindrom syok racun yang dikeluarkan bakteri. Risiko ini peluangnya bisa lebih besar jika operasi hidung dan operasi plastik dilakukan bersamaan.
4. Warna Gigi Berubah
Catatan juga menunjukan adanya perubahan warna gigi seri, yang disebabkan kerusakan pembuluh darah dan saraf akibat operasi plastik hidung berulang atau revisi rhinoplasty.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Cara Buat Akun SIAPKerja untuk Magang Nasional 2025, Simak Syarat dan Ketentuannya
-
Satu Kain, Sejuta Kisah: Intip Perayaan Hari Batik Nasional di Thamrin City!
-
3 Rekomendasi Krim Malam Wardah untuk Hilangkan Flek Hitam, Bangun Tidur Auto Glowing
-
Kronologi Ashanty Dilaporkan Atas Dugaan Perampasan Aset: Berawal dari Aduan Eks Karyawan
-
Salah Pilih Sepatu, Lari Jadi Gak Enak? Ini Beda Nike dan Adidas yang Wajib Dipahami
-
5 Rekomendasi Toner untuk Menghilangkan Flek Hitam, Mulai Rp30 Ribuan
-
Profil Atika Algadrie, Ibu Nadiem Makarim Aktivis Antikorupsi
-
Berapa Kekayaan Ashanty? Dilaporkan Eks Karyawan Atas Dugaan Perampasan Aset
-
Menag Yakin Tepuk Sakinah Bakal Tekan Angka Cerai di Indonesia, Bagaimana Lirik dan Apa Maknanya?
-
6 Serum Mengandung Peptide untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bisa Atasi Flek Hitam