Suara.com - Venna Melinda blak-blakan menjelaskan kronologi KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) yang ia alami. Betapa mengejutkan, ternyata hal tersebut dimulai dari masalah yang sederhana hingga akhirnya menyulut kemarahan Ferry Irawan.
Ibu Verrell Bramasta ini menjelaskan, jika awalnya, pada pukul 6 pagi di hari kejadian, Ferry Irawan mengirimkan link dengan tujuan mengajak Venna Melinda untuk berhubungan intim.
Namun, kala itu kondisi kesehatannya sedang tidak baik. Perempuan berusia 50 tahun tersebut mengatakan jika asam lambungnya sedang kambuh sehingga keinginan Ferry tak bisa ia turuti.
"Tapi saya sedang lelah dan asam lambung lagi kambuh, jadi tidak keturutan," kata Venna Melinda di kanal YouTube CumiCumi, Kamis (12/1/2023).
Alasan Venna pun tak bisa diterima oleh Ferry hingga membuatnya kesal dan berbuat kasar pada organ intim mantan istri Ivan Fadilla tersebut.
"Dia towel-towel semua organ intim saya dengan kasar," tutur Venna.
Namun kata Venna, permasalahan tersebut akhirnya terselesaikan dan mereka sempat berbaikan dengan Ferry yang sempat memeluknya sambil meminta maaf.
Sayangnya, tidak lama berselang Ferry kembali marah karena keinginannya untuk berhubungan intim kembali ditolak. Puncaknya, Venna menutup pintu kamar mandi saat Ferry buang air besar dengan pintu terbuka.
"Saya tutup pintu kamar mandi karena mual. Dia marah, cuma karena hal sepele," kata mantan Puteri Indonesia 1994.
Baca Juga: Live! Akhirnya Verrell Bramasta Buka Suara Terkait KDRT yang Dialami Ibunya, Venna Melinda
Pada momen itu lah, penganiayaan terhadap Venna terjadi, di mana Ferry menekan dahinya ke hidung Venna hingga bercucuran darah. Atas kejadian tersebut Venna langsung dilarikan ke rumah sakit.
Pengakuan Venna yang tengah merasa lelah dan mual lantas dikaitkan dengan isu kehamilan perempuan berdarah Bali ini. Padahal saat itu ia sedang mengalami asam lambung. Benarkah asam lambung membuat penderitanya mudah mual?
Meski mirip dengan tanda-tanda kehamilan, dilansir Alodokter, penyakit asam lambung juga dapat menyebabkan keluhan seperti nyeri ulu hati, mual, muntah, mulut terasa asam dan sebagianya.
Penyakit ini disebabkan karena kelemahan otot bawah kerongkongan sehingga menyebabkan asam lambung dapat naik kembali ke atas. Karena itu, untuk mengatasi keluhan mual dan muntah, perlu dilakukan penanganan dengan menggunakan obat-obatan yang berfungsi untuk menurunkan kadar asam lambung.
Lainnya dengan hindari makan-makanan yang memicu asam lambung, tidur dengan kepala posisi lebih tinggi, kurangi konsumsi kafein misalnya kopi dan teh, makan sedikit-sedikit tapi sering, hingga menggunakan pakaian yang nyaman saat tidur.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow