Suara.com - Beberapa orang mungkin masih memilih silent treatment ketika menghadapi masalah, terutama dalam hubungan asmara dengan pasangan. Namun, tahukah Anda bahwa silent treatment dapat membuat suatu hubungan dalam bahaya?
Sebelum memutuskan untuk memberikan silent treatment, pahami dulu berbagai bahaya silent treatment dalam hubungan. Melansir dari laman Life Hack dan The Atlantic, berikut beberapa di antaranya.
1. Menyebabkan stres
Seseorang yang mendapatkan perlakukan silent treatment akan terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Apa yang sudah ia lakukan? Apa yang sebenarnya harus diperbaiki?
Kondisi tersebut justru bisa membuat permasalahan semakin runyam karena salah satu pihak terus mempertanyakan apa yang terjadi, sementara pihak lain hanya ingin dimengerti. Jika dibiarkan, ini akan berdampak pada kesehatan psikologis.
2. Membuat trauma
Korban silent treatment umumnya akan menjadi jauh lebih berhati-hati setelah apa yang terjadi. Sebab, mereka akan terus mengingat bagaimana perlakuan silent treatment yang diterimanya.
Efek ini berarti bahwa silent treatment bisa menimbulkan trauma. Pada beberapa kejadian, silent treatment mungkin membuat seseorang enggan untuk memulai kembali suatu hubungan.
3. Menimbulkan masalah fisik
Baca Juga: 5 Manfaat Mandi Bareng Pasangan, Cara Gampang Bikin Hati Lebih Bahagia dan Mesra
Awalnya, silent treatment mungkin menunjukkan bahaya pada kesehatan secara psikologis. Namun, kondisi ini juga bisa berdampak pada kesehatan secara fisik.
Sebab, seseorang yang mudah stres atau bahkan depresi memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mendapatkan penyakit peradangan yang merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular.
4. Menyebabkan perubahan perilaku
Silent treatment kerap kali membuat seseorang merasa diabaikan. Alhasil, mereka yang menjadi korban sering kali memilih untuk mengubah perilakunya, tidak hanya saat menghadapi pelaku tetapi juga orang lain.
Dari sini, dapat dilihat bahwa meskipun silent treatment berasal dari pasangan, pengaruhnya juga bisa dirasakan oleh orang lain.
5. Menimbulkan toxic relationship
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
5 Foundation Transferproof untuk Berbagai Acara, Anti Luntur Meski Keringatan
-
Kejutan di COP30: Delegasi Negara Bahas Pengaruh Fandom K-Pop dalam Diplomasi Iklim
-
7 Rekomendasi Parfum untuk Lari yang Tahan Lama, Tetap Wangi Meski Berkeringat
-
Profil dan Biodata Inara Rusli, Terseret Dugaan Jadi Orang Ketiga
-
Stop ke Korea Dulu! Ternyata, Klinik Estetika Indonesia Ini Sudah 'Dilirik' Dunia Internasional
-
5 Serum Anti Aging Mengandung Retinol untuk Usia 40 Tahun ke Atas agar Awet Muda
-
Belanja Produk Sehat Kini Lebih Mudah Berkat Kurasi yang Jelas dan Terarah
-
Komunitas Telkom Runners Kampanye Peduli Mangrove dengan Berlari Sambil Berbagi
-
7 Parfum Aroma Hutan untuk Pekerja Kantoran yang Menenangkan dan Bikin Rileks
-
Faktor Pemicu Impulsive Buying dan Cara Mengatasinya