Suara.com - Ketua umum Partai Demokerasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarno Putri menyinggung perihal kondisi Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang disebut semakin kurus karena sibuk mengurus negara.
Hal tersebut ia sampaikan ketika menghadiri peringatan 9 Tahun UU Desa di GBK Senayan, Jakarta pada Minggu, 19 Maret 2023 lalu.
“Persoalannya kasihanin dong, badannya kan makin kering ya, makin kurus. Karena ininya pusing ngurusin negoro. Negoro ini susah lho diurus,” ungkap Megawati sambil menunjuk kepalanya, seperti dikutip dari unggahan Instagram @lambegosiip pada Senin, (20/3/2023).
Pernyataan Ibunda Puan Maharani tersebut tentunya menuai banyak komentar dari para warganet. Bahkan tak sedikit yang justru mengomentari balik penampilan Megawati
“Pak jokowi kering, emang ibuk subur ?? Jangan lupa ngacaa buuk …,” tulis salah satu akun @sabrinaanr
“Ga intropeksi diri aja makin lama makin kriput,” ungkap pemilik akun @cndreal_
“Maklumin aja umur segitu emang lagi lucu-lucunya gemeesiin,” ujar akun @nura_rusdiana
Menilik pada ungkapan Megawati yang menyebut Jokowi kurus kering, lantas seperti apa berat badan dan kadar lemak yang ideal bagi tubuh?
Melansir dari laman Halodoc, tubuh yang ideal merupakan perwujudan upaya memiliki tubuh yang sehat. Sehingga, orang dengan tubuh yang sehat bisa beraktivitas dan berkarya lebih maksimal.
Baca Juga: Sesuai Instruksi Jokowi, Kapolri Listyo Sigit Usut Penyelundupan Pakaian Bekas Impor
Cara Menghitung Berat Badan yang Ideal
Terdapat dua cara untuk menghitung berat badan yang ideal. Pertama, menggunakan rumus Broca yang membedakan perhitungan antara laki-laki dan perempuan sebab memiliki komposisi tubuh yang berbeda.
Berikut adalah rumusnya:
1. Perempuan: [tinggi badan (sentimeter) – 100] – [(tinggi badan – 100) x 15 persen] = berat badan ideal.
2. Laki-laki: (tinggi badan (sentimeter) – 100] – [(tinggi badan – 100) x 10 persen] = berat badan ideal.
Sebagai contoh, jika tinggi badanmu (perempuan) 162 maka cara menghitungnya adalah: (162-100) – [(162 – 100) x 15 persen] = 62 – 9,3 = maka berat badan idealmu 52,7 kilogram.
Cara kedua adalah menggunakan perhitungan BMI (Body Mass Index) berdasarkan tinggi dan berat badan. Bedanya dengan Broca, BMI dihitung berdasarkan usia bukan jenis kelamin.
Penting untuk diingat beberapa hal dalam perhitungan BMI diantaranya:
1. Angka BMI normal berada dikisaran 18,5-25.
2. Jika melebihi 25 tandanya berat badanmu berlebih.
3. Jika di bawah 18 pertanda berat badanmu kurang.
4. Apabila angka BMI melebihi angka 40, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan karena termasuk obesitas yang berbahaya bagi tubuh.
Cara menghitungnya yakni:
Berat badan ideal = Berat badan (kilogram) : Tinggi badan (meter)
Sebagai contoh jika tinggi badanmu 165 dengan berat badan 57 kilogram maka cara perhitungannya adalah, 57 : (1,65) = 34,5 berarti berat badanmu berlebih.
Meskipun begitu, berat badan juga berasal dari massa otot sehingga bagi olahragawan atau pun atlet sering dinyatakan kelebihan berat badan, padahal sebenarnya tidak.
Dengan demikian penting juga untuk mengetahui kadar lemak di dalam tubuh agar senantiasa selalu sehat.
Kadar Lemak di Tubuh
Lemak pada tubuh tak selalu berarti negatif yang bisa memicu kenaikan berat badan. Lemak juga memiliki fungsi baik bagi tubuh seperti membantu penyerapan vitamin sehingga tubuh menjadi lebih terlindungi dan terhindar dari penyakit serta rasa lelah kronis.
Pasalnya tubuh tetap membutuhkan lemak sebagai sumber imunitas dan energi.
Meskipun terbilang sangat penting, bukan berarti Anda bisa menumpuk lemak secara berlebih. Sebab supaya tubuh tetap sehat maka kadar lemak di tubuh pun harus sesuai dengan kebutuhan dan komposisi tubuh.
The American Council on Exercise menyatakan bahwa kadar lemak yang masih berada pada taraf normal untuk perempuan adalah sekitar 25-31 persen. Sedangkan pada laki-laki direntang angka 18-25 persen.
Kadar tersebut bisa berbeda apabila seseorang tersebut gemar berolahraga. Seperti pada perempuan menjadi 14-20 persen dan laki-laki 6-13 persen.
Lalu kenapa kadar lemak perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki? Alasannya adalah perempuan memiliki hormon estrogen yang memicu terjadinya penumpukan lemak pada area subkutan atau bawah kulit.
Sementara pada tubuh pria yang memiliki hormon progesterone yang memicu adanya pertambahan massa otot.
(Penulis: Shilvia Restu Dwicahyani)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
25 Link Twibbon Natal untuk Merayakan Kelahiran Yesus Kristus
-
Wajib Coba, Bintang Ayam Goreng Korea yang Sering Diburu Turis Kini Hadir di Jakarta!
-
5 Tempat Wisata Hits di Solo, Bisa Jadi Destinasi Liburan Akhir Tahun
-
Daftar Kereta Api yang Diskon 30 Persen Selama Libur Panjang Nataru 2025/2026, Ingat Kuota Terbatas!
-
7 Spot Menonton Kembang Api di Jogja untuk Rayakan Tahun Baru 2026
-
Daftar Ruas Tol Diskon 20 Persen Selama Libur Panjang Nataru, Cek Tanggalnya!
-
4 Sepatu Wanita Diskon di Sports Station Mulai Rp200 Ribuan, Pas Buat Kado Hari Ibu
-
7 Spot Menonton Kembang Api di Solo, Mudah Akses dan Minim Halangan
-
Prediksi Puncak Arus Libur Nataru 2025/2026, Catat Jam Macetnya
-
30 Link Twibbon Hari Ibu Tema Haru dan Lucu Bisa Langsung Digunakan