Suara.com - Salah satu pembahasan yang kerap muncul saat membicarakan kehidupan ranjang pasangan suami dan istri adalah perempuan yang jarang menginisiasi hubungan seks. Kira-kira seksolog tahu gak ya penyebabnya?
Sebagai negara yang kental dengan adat Ketimuran, Indonesia sangat erat dengan budaya patriarki. Salah satunya anggapan perempuan dianggap genit jika lebih dulu menyatakan cinta. Ini juga yang menyebabkan istri jarang mengajak berhubungan seks lebih dulu.
Dikatakan Seksolog dr. Haekal Anshari jika tidak semua perempuan pasif atau tidak berani meminta berhubungan seks lebih dulu, dan hanya mau jika suami yang mengajak lebih dulu.
"Ada juga yang pro aktif mengajak suami berhubungan seks. Bahkan gairah seksual lelaki dan perempuan kadarnya bisa sama, hanya cara mengekspresikannya yang berbeda," jelas dr. Haekal melalui konten edukasi seks yang diunggah pada 19 Maret 2023 di Instagram.
Lebih lanjut dr. Haekal mengatakan dibanding perempuan, lelaki cenderung memiliki hasrat seks yang lebih spontan, karena kadar testosteron yang lebih tinggi daripada perempuan.
Tapi lelaki yang juga dokter obgyn itu membenarkan jika sistem patriarki sangat berpengaruh dalam hubungan suami istri, termasuk dalam urusan seks. Meskipun ia membenarkan faktor psikis kekhawatiran hamil, membuat perempuan enggan 'meminta' lebih dulu.
"Lelaki sebagai sosok pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam segala hal termasuk urusan seks, yang membuat sebagian perempuan enggan memulai lebih dulu," papar dr. Haekal.
Tidak melulu hasrat seks, dr. Haekal mengatakan perempuan juga melibatkan emosinya sebelum memutuskan untuk mengajak pasangannya melakukan hubungan badan. Tapi pertahanan emosinya juga akan mudah runtuh jika mendapatkan sentuhan seksual seperti foreplay.
"Itulah kenapa foreplay memegang peran penting bagi perempuan. Foreplay tidak terbatas dilakukan di saat sesi berhubungan seksual saja ya,"
"Namun dapat dilakukan jauh sebelum sesi berhubungan seksual, misalnya pagi atau siang hari," sambung dr. Haekal.
Jadi kesimpulannya, semakin optimal foreplay atau pemanasan, akan mempersingkat siklus fase plateau atau siklus sebelum orgasme, yang hasilnya puncak kenikmatan atau orgasme akan lebih cepat didapatkan perempuan.
Berita Terkait
-
Alshad Ahmad Rupanya Tak Masalahkan Hubungan Seks di Luar Nikah, Berikut Fakta Pernikahannya dengan Nissa Asyifa
-
Bolehkah Suami Istri Hubungan Seksual Siang Hari Saat Masih Puasa? Ini Sanksi dan Dosanya
-
Alshad Ahmad Sebut Hubungan Seks Penting Meski Belum Menikah, Dalam Islam Termasuk Dosa Besar yang Dibenci Allah
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
5 Sheet Mask yang Instan Mencerahkan Wajah, Cocok Dipakai Sebelum Natal
-
7 Tempat Wisata Hidden Gem di Temanggung: Pesona, Lokasi, dan Harga Tiket
-
4 Tempat Wisata di Solo yang Gratis Rating Tertinggi, Cocok untuk Melamun dan Buang Penat
-
6 Shio Diprediksi Kaya Raya di 2026, Kuda Api Bawa Banyak Rezeki
-
6 Jam Tangan Murah Anti Air, Tak Kalah dari Smartwatch
-
25 Link Twibbon Natal untuk Merayakan Kelahiran Yesus Kristus
-
Wajib Coba, Bintang Ayam Goreng Korea yang Sering Diburu Turis Kini Hadir di Jakarta!
-
5 Tempat Wisata Hits di Solo, Bisa Jadi Destinasi Liburan Akhir Tahun
-
Daftar Kereta Api yang Diskon 30 Persen Selama Libur Panjang Nataru 2025/2026, Ingat Kuota Terbatas!
-
7 Spot Menonton Kembang Api di Jogja untuk Rayakan Tahun Baru 2026