Suara.com - Berenang termasuk salah satu olahraga yang biasanya disukai anak-anak. Meski kesannya hanya bermain-main dengan air, orang tua sebaiknya perhatikan pakaian yang digunakan anak saat berenang.
Dokter spesialis anak DR. dr. Ririe Fachrina Malisie, Sp.A(K)., mengingatkan bahwa anak sebaiknya dipakaikan baju yang memang khusus berenang. Karena baju renang terbuat dari bahan yang tidak menyerap. Sehingga menurunkan risiko anak alami hipotermia.
"Risiko untuk terjadinya kegawatdarutan saat berenang itu hipotermi atau kedinginan. Kalau memakai baju khusus itu kan dari bahan spandek, biasanya tidak menyerap air. Sehingga paparan air mengenai tubuh jadi lebih sedikit," jelas dokter Ririe saat temu media di kantor Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dokter Ririe menjelaskan bahwa dengan menggunakan baju renang berbahan spandek suhu tubuh bisa lebih terjaga dan tidak terlalu terpengaruh dengan suhu air. Sedangkan, apabila memakai baju kaus dengan bahan katun sifatnya menyerap air dan tubuh lebih mudah kedinginan.
"Kalau misalnya cuma main-main air doang ya gak apa-apa, deh (pakai kaus). Tapi kalau berenang, dia makin lama kontak dengan air, berada di kolam, tentu suhunya makin dingin. Jadi memicu hipotermi," ujarnya.
"Kalau bukan waterproof pasti mengandung air, ditambah dia pasti akan tambah berat. Juga menempel di tubuh kita. Itu lah kenapa lebih baik memakai baju yang proper, memang disediakan untuk berenang," tambah dokter Ririe.
Kedinginan juga bisa memicu terjadinya kram terutama pada otot tungkai yang berada di seluruh area kaki. Bahaya dari kram otot tungkai, kata dokter Ririe, membuat seseorang sulit mengapung. Bila sudah begitu, risiko tenggelam bisa makin besar.
Selain itu, ia juga menyarankan agar orang tua sebaiknya ajarkan teknik berenang yang benar kepada anak. Juga penting untuk mengajarkan mereka tentang pertolongan pertama bila terjadi cedera atau kecelakaan di kolam renang.
"Itu namanya water survival skill. Life saving itu dimulai sejak usia masih balita. RJP (resusitasi jantung dan paru) bisa dilakukan siapa saja, di tempat kejadian, sebagai pertolongan pertama," jelasnya.
Baca Juga: Ketua IDAI Ingatkan Jangan Biarkan Anak Langsung Berenang Setelah Makan, Emang Apa Sih Bahayanya?
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
7 Moisturizer Niacinamide untuk Remaja dan Dewasa, Kulit Wajah Auto Cerah!
-
7 Body Lotion yang Wanginya Tahan Lama Kayak Habis Pakai Parfum, Mulai Rp20 Ribuan
-
30 Link Twibbon Hari Guru Nasional 2025 untuk Diunggah ke Media Sosial
-
25 Contoh Ucapan Hari Guru Nasional 2025, Menyentuh dan Penuh Makna
-
25 Ucapan Hari Guru Nasional dari Murid untuk Konten #TerimaKasihGuruku
-
Bukan Cuma Kasino: Macau Kini Jadi Magnet Event Gastronomi dan Budaya Asia
-
Susunan Upacara Hari Guru Nasional 2025, Ini Aturan Berpakaiannya
-
7 Lipstik Glossy Terbaik untuk Bibir Kering, Melembapkan dan Bikin Wajah Lebih Fresh
-
5 Zodiak yang Rata-Rata Diisi oleh Orang Kaya, Punya Sifat Ulet dan Ambisius
-
5 Rekomendasi Foundation Water Based yang Wudhu Friendly, untuk Makeup Natural Seharian