Suara.com - Rencanan pembangungan patung Soekarno di Kabupaten Bandung Barat, Jawa barat mendapat sorotan dari masyarakat. Banyak masyarakat menganggap bahwa pembanungan patung Soekarno itu menelan biaya Rp 10 triliun.
Anggaran senilai Rp 10 triliun sendiri sebenarnya bukan hanya untuk membangun patung Soekarno, namun juga sekaligus membangun kota mandiri di kawasan tersebut. Di balik pemberitaan tersebut, seniman I Nyoman Nuarta disebut - sebut adalah sosok di balik pembuatan patung Soekarno itu.
Nama I Nyoman Nuarta memang telah terkenal untuk karya-karya masterpiecenya seperti salah satunya Garuda Wisnu Kencana. Lantas seperti apa profil I Nyoman Nuarta?
Profil I Nyoman Nuarta
I Nyoman Nuarta adalah seorang pematung Indonesia yang telah mencatatkan prestasi gemilang dalam dunia seni rupa. Namanya dikenal sebagai salah satu pelopor dari Gerakan Seni Rupa Baru pada tahun 1976. Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1979 ini telah menciptakan lebih dari seratus karya seni patung yang memukau.
Karya-karya I Nyoman Nuarta melingkupi berbagai gaya, mulai dari patung modern hingga gaya naturalistik. Pemilihan bahan dalam pembuatan patung juga sangat variatif, dengan tembaga dan kuningan menjadi bahan utama yang digunakan. Keahliannya dalam mengolah material ini menjadikan karya-karyanya memiliki kekuatan visual dan estetika yang luar biasa.
Peran dalam Proyek Seni dan Pembangunan
I Nyoman Nuarta merupakan sosok yang memiliki keterlibatan signifikan dalam berbagai proyek seni dan pembangunan di Indonesia. Ia tidak hanya seorang pematung, namun juga merupakan seorang pengusaha seni. Ia adalah pemilik Studio Nyoman Nuarta, pendiri Yayasan Mandala Garuda Wisnu Kencana, komisioner PT Garuda Adhimatra, serta pemilik NuArt Sculpture Park di Bandung. Kontribusinya dalam berbagai proyek seni dan pembangunan telah membawa warna baru dalam pemandangan budaya dan seni Indonesia.
Beberapa karya monumental yang dihasilkan oleh I Nyoman Nuarta memancarkan pesan dan makna yang dalam. Patung Garuda Wisnu Kencana yang berada di Badung, Bali, menjadi salah satu contoh karya monumental yang menggambarkan keagungan dan kekuatan. Monumen Jalesveva Jayamahe di Surabaya, Monumen Proklamasi Indonesia di Jakarta, serta Tugu Zapin di Pekanbaru, Riau, juga menjadi bagian dari mahakarya penuh makna yang dihasilkan oleh Nuarta.
Baca Juga: Banjir Pujian, Selvi Ananda Dibilang Menantu Tercantik Presiden karena Video Make Up Ini
Penghargaan dan Pencapaian
Prestasi dan dedikasi I Nyoman Nuarta dalam dunia seni rupa telah diakui melalui berbagai penghargaan bergengsi. Pada tahun 2009, ia meraih Penghargaan Ganesha Widya Jasa Adiutama dari Rektor ITB atas pengembangan seni dan desainnya. Tidak hanya dalam bidang seni, ia juga menerima anugerah nasional dalam kategori Desain Industri dari Dirjen Hak Kekayaan Intelektual, serta penghargaan kultural dari Presiden Republik Indonesia dan pemerintah Provinsi Bali.
I Nyoman Nuarta telah mengukir jejak dalam lebih dari 50 pameran nasional dan internasional, termasuk pameran tunggal dan bersama. Karya-karyanya dieksplorasi melalui pameran-pameran seperti Gerakan Seni Rupa Baru, The VIII Triennale India International Art Exhibition, hingga ART JAKARTA dan ART MALAYSIA EXPO.
Selain sebagai pematung, Nuarta juga memiliki peran dalam perencanaan berbagai proyek arsitektur. Perencanaan GWK Cultural Park di Bali, NuArt Sculpture Park di Bandung, dan perencanaan kawasan Bukit Anugerah di Sumatera Utara adalah beberapa contoh proyek perencanaan arsitektur yang melibatkan Nuarta.
Penghargaan Doktor Honoris Causa
Pada tahun 2021, I Nyoman Nuarta menerima gelar Doktor Honoris Causa sebagai tokoh Culturepreneur dalam Bidang Ilmu Seni Rupa (Patung). Penghargaan ini diberikan atas inovasinya dalam mengembangkan seni patung dengan pendekatan baru dalam bahasa bentuk realis-figuratif. Keberhasilannya dalam menginspirasi dan mendorong semangat entrepreneurship seni turut membantu dalam mencapai kemandirian ekonomi Indonesia melalui pemberdayaan intelektual dan kekayaan identitas seni-budaya nasional.
Berita Terkait
-
Rayakan Ulang Tahun Dua Anaknya, Kahiyang Ayu Tuai Pujian karena Ajarkan Kesederhanaan Sebagai Ibu Pejabat
-
Kahiyang Ayu dan Erina Gudono Tampil Cantik Kenakan Busana Etnik Indonesia, Kompak Pakai Tas Branded Mahal!
-
Bangun Patung Soekarno dan Jokowi dengan Uang Ratusan Juta, Warga Dharmasraya Dapat Penghargaan Dandim
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Beda Lamaran El Rumi dan Al Ghazali di Eropa, Mana yang Paling Romantis?
-
6 Fakta Keluarga Bravy Vconk, Ibunya Tak Bisa Lihat Langsung Anak Lamar Erika Carlina
-
Berapa Jumlah Terkini Korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo? Ini Update Data Terbarunya
-
Bukan Hanya soal Parkir, Duduk Perkara Konflik Yai Mim vs Sahara Berawal Dari Adab Berujung SARA
-
4 Potret El Rumi Lamar Syifa Hadju di Swiss, Cincin Mewahnya Jadi Sorotan
-
Lebih Efektif Buat Kamuflase, Intip Perbedaan Corak Loreng Seragam TNI yang Baru
-
5 Zodiak Paling Cocok dengan Libra, Si Penyeimbang yang Bikin Jatuh Hati
-
Sepatu NB Ori Dibuat di Mana: Apakah Buatan Indonesia Produk Asli?
-
Skin Booster vs DNA Salmon: Sama-Sama Melembapkan, Mana yang Lebih Baik untuk Kulit?
-
Beda Pendidikan El Rumi dan Syifa Hadju yang OTW Menikah, Kuliah Jurusan Apa?