Suara.com - Sunat sudah umum dilakukan pada anak laki-laki yang beragama Islam. Namun, sejumlah orang tua ternyata juga melakukan sunat pada bayi perempuan mereka.
Hal ini merupakan salah satu tradisi yang dipercaya di sejumlah daerah. Kendati demikian, World Health Organization (WHO) saat ini sudah tak mengizinkan praktik sunat pada perempuan.
Seorang dokter sekaligus content creator TikTok, Dokter Ayman Alatas, menjelaskan tentang mengapa hal ini sudah dilarang. Hal itu ia bagikan melalui akun TikTok aymanalts.
Ayman Alatas paham bahwa membicarakan soal sunat pada wanita akan menimbulkan perdebatan. Kendati demikian, ia mencoba menjelaskan dalam kacamata medis.
"Jadi menurut WHO, sunat wanita ini tidak diperbolehkan atau tidak disarankan karena dianggap female genital mutilation atau dianggap mutilasi, tanda kutip, alat kelamin perempuan, yang dampak kesehatannya tuh nggak ada. Nggak ada dampak positif," jelas Ayman Alatas. dalam video tersebut.
Ia juga menjelaskan bahwa sunat pada perempuan ini diyakini tak memiliki dampak positif apapun pada kesehatan. Bahkan, hal ini justru berbahaya.
Dampak bahaya itu di antaranya seperti pendarahan, infeksi dan lainnya. Kemudian, ia juga menjelaskan bahwa sunat wanita memiliki 4 tingkat.
"Nah, pada dasarnya karena ini sebuah tradisi di beberapa negara Timur Tengah, termasuk di Indonesia, jadi masih ada beberapa orang yang melakukannya," lanjutnya.
Kemudian Ayman mengatakan, jika ada tenaga kesehatan yang melakukan hal itu, mereka tak benar-benar memotongnya. Kebanyakan tenaga kesehatan hanya membersihkan alat kelamin dan tak memotongnya.
Baca Juga: Pertolongan Pertama Bagi Penderita Depresi Adalah dengan Memberi Dukungan, Begini Caranya
"So, dari segi pandang medis, sunat wanita nih tidak ada manfaat kesehatannya, malah bisa bahaya. Lebih untuk tradisi, tapi ya balik lagi aku kasih tahu sisi pandang medis. Kalian sudah tahu jadi terserah, balik ke kalian," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
5 Sunscreen Jepang Terbaik untuk Menyamarkan Noda Hitam, Mulai Rp30 Ribuan
-
Kontroversi Emoji Tangan Mencubit bagi Pria Korea Selatan, Gestur Kecil yang Bisa Picu Amarah
-
3 Shio Paling Beruntung di Pekan Terakhir 27-31 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
-
5 Rekomendasi Sunscreen yang Tidak Bikin Mata Perih, Aman Dipakai untuk Nge-gym dan Lari
-
5 Pasta Gigi Terbaik untuk Memutihkan Gigi, Hasil Cepat dalam 3 Hari
-
Apa Itu Co-Parents? Istilah yang Disebut Raisa dan Hamish Daud saat Konfirmasi Perceraian
-
7 Rekomendasi Sheet Mask untuk Traveling, Praktis Dipakai saat Perjalanan
-
Apakah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2025 Libur? Ini Keputusannya Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Apakah Musim Hujan Tetap Butuh Sunscreen? Ini 7 Rekomendasi Produknya yang Tidak Lengket Terkena Air
-
30 Link Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2025 Gratis dan Cara Memasangnya