Suara.com - Jessica Kumala Wongso divonis 20 tahun penjara dalam kasus kopi sianida yang menewaskan Wayan Mirna Salihin pada 2016 silam. Kini, Jessica sudah menjalani 7 tahun masa hukumannya.
Kuasa hukum Jessica Wongso, Otto Hasibuan masih terus mengupayakan agar kliennya itu mendapatkan keadilan dan bebas.
Seperti diketahui, masyarakat kembali membahas kasus kopi sianida ini setelah film dokumenter berjudul Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso tayang di Netflix.
Kini masyarakat justru menganggap bahwa Jessica Wongso tidak bersalah atas kasus tersebut.
Otto Hasibuan ingin mengupayakan Peninjauan Kembali (PK) yang nantinya berujung pada dua opsi, diterima atau justru ditolak.
Jika PK ditolak, maka tidak ada pilihan lain kecuali Jessica Wongso menerima dan melanjutkan masa hukuman 20 tahun penjara.
"Kalau itu mereka lakukan ya apa boleh buat, berarti negara kita akan terus seperti itu,” ujar Otto," dikutip dari kanal YouTube dr Richard Lee.
“Itu sebabnya ada yang mengatakan, ‘Lebih bagus membebaskan seribu orang yang bersalah ketimbang menghukum satu orang nggak bersalah’. Karena nggak boleh satu orang tidak bersalah dihukum? Menzalimi orang,” sambungnya.
Di samping itu, Otto Hasibuan optimis Jessica Wongso segera bebas dalam waktu dekat. Ia mengungkapkan bahwa kliennya itu kerap mendapatkan remisi atau potongan masa tahanan karena berkelakuan baik di penjara.
Baca Juga: Jessica Wongso Pernah Ngaku Tahu Cara Bunuh Orang: Saya Tahu Dosis yang Tepat
"Remisi sih ada, banyak, banyak. Mestinya kalau hitung-hitungan kita 2-3 tahun lagi dia harusnya keluar, karena dia berkelakuan baik," ungkap Otto.
Kendati demikian, Otto tidak mencampuri urusan remisi tersebut karena merupakan kewenangan Kemenkumham. Namun, Otto berusaha memastikan bahwa Jessica mendapatkan semua haknya di dalam penjara.
“Saya tanya, ‘Bagaimana kamu di sini?’ (Jessica menjawab) ‘Lapasnya bagus, petugasnya bagus, saya diperlakukan dengan bagus, hak-hak saya dipenuhi’. Saya kira nggak ada masalah. Remisi katanya diberikan kepada dia, ada, dan saya nggak pernah urus, hanya tanya, ‘Kamu dapat remisi nggak?’ Boleh tanya, saya nggak pernah urus urusan begitu sama dia,” ujar Otto.
Berita Terkait
-
Jessica Wongso Pernah Ngaku Tahu Cara Bunuh Orang: Saya Tahu Dosis yang Tepat
-
Riwayat Kasus Hukum Jessica Wongso di Australia: Dari Mengemudi Mabuk hingga Percobaan Bunuh Diri
-
Ini Alasan Jessica Wongso 'Hanya' Dihukum 20 Tahun Penjara, Bukan Seumur Hidup apalagi Hukuman Mati
-
Mengaku, Jessica Wongso Tahu Dosis Racun yang Tepat Buat Bunuh Seseorang
-
Bukan Psikopat, Otto Hasibuan Ungkap Alasan Jessica Wongso Senyum-Senyum saat Sidang
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow