Suara.com - Silent majority tengah ramai dibahas di media sosial usai Pemilu 2024 digelar pada Rabu (14/2). Istilah ini pun sempat disinggung oleh Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Adapun istilah tersebut muncul setelah Prabowo-Gibran unggul dalam quick count. Dengan perolahan lebih dari 50 persen, mereka berpeluang memenangi Pilpres 2024 dalam satu putaran. Lalu, apa itu sebenarnya silent majority?
Apa Itu Silent Majority?
Silent majority merupakan frasa dari bahasa Inggris dengan arti sekelompok orang yang belum menyatakan pendapatnya terhadap suatu hal. Dalam politik, istilah tersebut dikaitkan dengan mayoritas orang yang memilih diam.
Kata itu juga dapat diartikan sebagai bagian terbesar dari penduduk di suatu negara yang orang-orangnya tidak terlibat aktif dalam politik. Selain itu, mereka pun tidak mengungkapkan pendapat politiknya di hadapan publik.
Istilah itu sendiri dipopulerkan oleh Presiden Amerika Serikat Richard Nixon saat kampanye. Melalui pidatonya pada 3 November 1969 lalu, ia mengatakan 'bagi mayoritas warga Amerika yang diam, saya meminta dukungan anda'.
Kelompok silent majority berperan sebagai pemilih yang tidak dipengaruhi oleh politik atau diskusi politik. Istilah ini juga sempat dipakai dalam gagasan Presiden Amerika Donald Trump selama melakukan kampanye pada tahun 2016 silam.
Trump beberapa kali memakai silent majority untuk menyapa pendukungnya. Ia menilai kelompok ini sebagai penentu kemenangan dalam Pemilu karena jumlahnya yang besar serta adanya kecenderungan memilih secara praktis.
Sementara di Indonesia sendiri, istilah silent majority sebelumnya juga pernah muncul pada Pilpres 2019. Kelompok ini yang menjadi pendukung mayoritas menurut TKD Jokowi-Ma'ruf Jawa Timur dan Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN).
Baca Juga: Prabowo-Gibran Unggul di Quick Count, Kapan Hasil Real Count KPU Diumumkan?
Silent majority bisa dibilang kelompok yang tidak mau membuat keributan. Dukungan dari mereka rupanya mampu menjadi penentu kemenangan bagi Jokowi. Hal ini mungkin akan kembali terjadi untuk Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.
Ada berbagai dampak dari menjadi seorang silent majority. Di antaranya, suara kelompok ini sulit terdeteksi jajak pendapat sehingga dapat membuat kejutan di hasil pemilu. Lalu, memicu kontroversi karena sulit diverifikasi.
Dampak selanjutnya, sering dijadikan narasi politik oleh kandidat tertentu untuk mengklaim basis massa yang lebih besar. Mereka juga membuat hasil pemilu menjadi sulit diprediksi karena selama ini memilih diam.
Terakhir, kandidat yang mampu menarik dukungan dari silent majority memiliki peluang memenangkan pemilu. Sebab, mereka mewakili suara mayoritas yang diam. Hal ini bisa dilihat pada hasil suara yang diperoleh Prabowo-Gibran.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
Prabowo-Gibran Unggul di Quick Count, Kapan Hasil Real Count KPU Diumumkan?
-
Ucapkan Selamat ke Prabowo, Ini Pesan dari Putin
-
Mahfud MD Buka Suara: Pemilu Telah Selesai, Kita Tak Boleh Lelah
-
Bara JP Yakin PSI Lolos Ambang Batas Parlemen, Tapi Quick Count Lembaga Survei Berkata Sebaliknya
-
Prabowo Tak Sebut Nama Megawati Padahal Kenal Seluruh Mantan Presiden, Kenapa?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Cium Wanginya, Auto Kangen Putih Abu-abu: 7 Parfum Jadul Legendaris Ini
-
Makna Nama Alif Dalam Bahasa Arab, Panggilan Ruben Onsu di Tanah Suci yang Bikin Haru
-
7 Rekomendasi Skincare Aman untuk Anak 10 Tahun, Bikin Kulit Sehat dan Terawat
-
Ameena Pindah ke Sekolah Elite? Biaya SPP-nya Bisa Tembus Belasan Juta Rupiah
-
Seberapa Kaya Rahayu Saraswati? Keponakan Prabowo Resmi Mundur dari DPR
-
Mengenal Apa Itu Mental Pengemis, Disebut Yudo Anak Menkeu sebagai Ciri Orang Miskin
-
Art Jakarta 2025 Siap Berpameran di JIExpo Awal Oktober 2025
-
5 Aroma Parfum Pria Tahan Lama yang Cocok untuk Pekerja Lapangan
-
Viral di Medsos, Edit Foto Jadi Gantungan Kunci Pakai Aplikasi Apa?
-
5 Rekomendasi Hand Body Lotion Marina: Wangi, Murah, dan Bikin Kulit Cerah