Suara.com - Saat puasa, biasanya para ibu akan tetap memasak untuk menyiapkan menu buka puasa. Namun, sebab berpuasa, dalam mengetahui rasa makanan yang dibuat, mereka akan mencicipinya dengan lidah sebelum akhirnya nanti dibuang kembali.
Meski demikian, perkara mencicipi makanan ini kerap menjadi perdebatan. Pasalnya, ada yang mengatakan kalau mencicipi makanan di lidah lalu dilepehkan kembali tidak akan membuat puasa batal.
Di sisi lain, ada yang mengatakan kalau mencicipi makanan saat puasa tetap batak meskipun tidak ditelan. Namun, sebenarnya bagaimana hukum mencicipi makanan saat sedang berpuasa?
Menjawab pertanyaan ini, dalam video yang diunggah di kanal Youtube Al-Bahjah TV, Buya Yahya mengatakan, mencicipi makanan saat berpuasa tidak batal. Asalkan, hal ini dipastikan kalau tidak ada makanan yang tertelan.
“Cicipi sayur atau makanan biarpun satu timba (ember) pun tidak akan batal asal jangan ditelan,” jelas Buya Yahya.
Oleh sebab itu, para ibu yang biasa memasak untuk buka puasa dipersilakan untuk mencicipi makanannya selama tidak ada yang ditelan.. Hal itu membantu mengetahui apakan rasa makanannya sudah sesuai atau belum.
“Jangan ditelan pokoknya. Jangan ditelan, maka Ibu waktu saat masak boleh mencicipi sayur biar tahu ini asin atau tidak, tapi Jangan ditelan kalau ditelan maka batal. Jadi jangan salah paham seorang ibu boleh mencicipi sayur. Tapi maksud mencicipi hanya dirasakan di lidah setelah itu dilepeh atau dibuang jangan ditelan, ” ujar Buya Yahya.
Sementara terkait hal-hal yang membatalkan puasa sendiri juga sudah jelas yakni masuknya makanan dan minuman ke dalam tubuh. Ia mengatakan, praktik yang membatalkan puasa adalah memasukkan sesuatu ke salah satu lubang dari lima anggota tubuh seperti mulut, hidung, telinga, buang air kecil, dan buang air besar.
“Praktis yang membatalkan puasa adalah memasukkan sesuatu ke salah satu lubang dari lima yaitu mulut, hidung, telinga, buang air kecil, dan buang air besar,” kata Buya Yahya.
Baca Juga: 7 Golongan Orang Ini Diperbolehkan Tidak Puasa Ramadhan, Siapa Saja?
Hal lain yang juga membatalkan puasa yakni berhubungan intim atau mastrubasi saat siang hari. Muntah dengan sengaja juga bisa membuat puasa menjadi batal. Hal-hal ini bisa membatalkan puasa. Namun, untuk mencicipi makanan tetap diperbolehkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
5 Moisturizer Pria di Indomaret Bikin Wajah Lembap dan Cerah, Mulai Rp30 Ribuan
-
Gaji PMO dan Asisten Bisnis Koperasi Merah Putih Apakah Sama? Simak Rinciannya
-
Di Balik Pesona Komodo: Sentuhan Harapan untuk Pendidikan Anak dari Sebuah Alat Tulis
-
Rahasia Kulit Glowing Alami Terungkap: Pegagan, Bintang Baru Skincare Lokal yang Wajib Dicoba!
-
Profil Kartika Sari Dewi Soekarno, Setengah Abad Lebih Baru Kali Ini Ziarah ke Makam Bapaknya
-
Modal Saja Tak Cukup! Rahasia UMKM Bertahan dan Berkembang di Era Sulit Terungkap
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Punya Jenjang Karier dan Boleh Kerja Sampingan? Ini Aturannya
-
Terpopuler: Jejak Ratu Tisha Dicopot dari Komite PSSI, Prompt Gemini AI untuk Foto Prewedding
-
Menilik Jabatan Rizky Irmansyah, Ikut Turun Tangan Kasus Wali Kota Prabumulih
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura