Suara.com - Hari Film Nasional diperingati setiap tanggal 30 Maret. Dalam perayaan ini menjadi momentum menyoroti peningkatan literasi dan apresiasi film di Indonesia. Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, menjabarkan transformasi dan pengembangan ekosistem perfilman tanah air.
Pada tahun 2023, perfilman Indonesia mencapai prestasi baru dengan tampilnya 50 judul fim di 24 festival film internasional. Pencapaian ini menjadi batu loncatan perfilman Indonesia untuk bersaing di pasar film internasional.
"Capaian ini merupakan momen paling gemilang dalam sejarah perfilman kita, membuktikan strategi dan dukungan pemerintah dalam mengangkat industri film kita ke tingkat berikutnya," tutur Ahmad Mahendra, direktur Perfilman, Musik, dan Media, dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Lalu apa saja fakta menarik tentang industri film yang perlu diketahui di Hari Film Nasional? Simak yuk!
1. Indonesiana Film
Demi meningkatkan pendidikan film di Indonesia, Kemendikbudristek memiliki program Indonesiana Film. Ini adalah sebuah lokakarya penulisan skenario yang dipandu oleh profesor dari University of Southern California, yang berfokus pada pengembangan narasi lokal. Tujuannya adalah untuk menciptakan cerita yang kuat dengan nilai-nilai moral dan kearifan lokal, sambil meningkatkan pendapatan daerah tempat syuting. Hingga saat ini, Bank Naskah Indonesiana Film telah menghasilkan 33 naskah, termasuk 10 naskah baru di tahun 2023.
Selain itu, terdapat berbagai inisiatif lain seperti Layar Indonesiana yang mengadakan kompetisi produksi film pendek untuk mendukung sineas muda, dan Lock x Full Circle Lab yang memperkuat kapasitas penceritaan sinematik serta jaringan internasional. MyLab+@Jogja 2023 berperan sebagai inkubator bagi para penulis naskah, sutradara, dan produser dengan bantuan pakar internasional, yang pada tahun tersebut memilih 6 proyek dengan total 17 peserta.
2. Festival Film Lokal
Kemendikbudristek juga mendukung Festival Film Indonesia (FFI) dan festival-festival film regional seperti BALINALE, Lake Toba Film Festival, dan Jogja Asian NetPAC Film Festival. Inisiatif ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengasah bakat-bakat muda serta memperkaya jalinan budaya Indonesia.
Baca Juga: Mengubah Mimpi Menjadi Kenyataan dalan Film Kukejar Mimpi
Program pemutaran khusus atau nobar yang diorganisir oleh Kemendikbudristek bertujuan untuk menjaga minat penonton, aksesibilitas, dan apresiasi terhadap film Indonesia. Program nobar ini telah sukses diselenggarakan di 29 kota sejak tahun 2020 hingga 2023, dengan jumlah penonton yang terus meningkat secara signifikan.
Film-film seperti ‘Nyanyian Akar Rumput’, ‘The Science of Fiction’, dan ‘Perempuan Tanah Jahanam’ telah dipertontonkan, mencerminkan kekayaan dan keragaman sinema Indonesia serta menunjukkan peningkatan minat dan dukungan masyarakat terhadap industri film nasional.
Kemendikbudristek juga mengakui peran penting komunitas film lokal melalui inisiatif Apresiasi Film Indonesia (AFI), yang telah berhasil menjangkau 79 komunitas di 10 kota sejak dimulai pada tahun 2022. Program ini terus diperluas dan menunjukkan pertumbuhan yang stabil dalam industri perfilman di Indonesia.
3. Pelestarian Warisan Film Nasional
Direktorat Perfilman, Musik, dan Media telah melakukan berbagai upaya pengarsipan, pendokumentasian, dan preservasi film sesuai amanat UU no 33 tahun 2009 tentang perfilman. Ini termasuk proses digitalisasi 332 judul film Indonesia dari seluloid ke format digital sejak tahun 2016, serta pengarsipan poster film bersejarah yang dulunya digunakan sebagai alat promosi di bioskop.
Selain itu, komitmen pada restorasi film juga dilakukan untuk mengembalikan kondisi asli gambar dan suara film, terutama untuk film-film lama yang masih menggunakan seluloid dan rentan terhadap kerusakan. Hingga saat ini, lima film telah direstorasi, termasuk karya-karya penting seperti 'Darah dan Doa' (The Long March) karya Usmar Ismail yang direstorasi pada tahun 2013, serta 'Pagar Kawat Berduri', 'Kereta Api Terakhir', 'Dr Samsi', dan 'Bintang Ketjil'.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
Terkini
-
Berapa Biaya Masuk Ponpes Gontor? Kegiatan Santrinya Tuai Pujian di Tengah Huru-hara Trans7
-
Pose Mesra dengan Nikita Willy, Indra Priawan Santai Pakai Jam Tangan Rp9 M!
-
Siapa Pencetus Hari Santri? Ini Asal-usul dan Alasan Dipilih Tanggal 22 Oktober
-
Kenapa 22 Oktober Diperingati sebagai Hari Santri? Ini Sejarahnya
-
5 Night Cream untuk Menghilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
-
5 Sunscreen yang Gak Lengket di Wajah, Nyaman Dipakai saat Cuaca Panas
-
5 Zodiak Paling Genit: Punya Pesona Alami yang Memikat Hati, Awas Baper!
-
4 Daftar Zodiak yang Cocok dengan Leo, Siapa Juaranya?
-
7 Night Cream untuk Samarkan Flek Hitam, Harga Murah Mulai Rp20 Ribuan
-
Sering Pakai Batik seperti Menkeu Purbaya? Ini 5 Tips Merawatnya biar Awet dan Tetap Keren