Beda Kelas Rocky Gerung dan Hotman Paris: Otak Cemerlang vs Tajir Melintir, Bakal Adu Tinju?

Suara.com - Akademisi Rocky Gerung kini ditantang oleh sosok advokat kondang Hotman Paris untuk berdebat terbuka tentang hukum.

Keduanya berkonflik diduga lantaran karena memiliki sikap politik yang berseberangan terutama terkait Pilpres 2024.

Ditambah lagi, Hotman Paris tergabung dalam tim hukum calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang 'langganan' dikritik oleh Rocky.

Rocky tentu menghadapi lawan yang tak main-main. Sebab, kekayaan Hotman Paris ditambah kariernya menandakan bahwa ia bukan seorang advokat yang sembarangan.

Sebagai seorang dosen, apakah pendidikan Rocky Gerung bisa menyaingi sosok Hotman Paris?

Kekayaan, pendidikan, dan karier Hotman Paris

Hotman Paris dikenal di mata publik sebagai seorang praktisi hukum yang kaya raya.

BACA JUGA:

1. Tes Kepribadian Julid, Ini Link Google Form yang Viral di TikTok
2. Paula Verhoeven Mantap Berhijab, Ini 5 Potret Modisnya
3. Berencana Menikah? Ini 4 Bulan Baik untuk Melepas Masa Lajang dalam Kalender Jawa

Kekayaan Hotman tercermin dari seperangkat cincin yang menghiasi jari jemarinya. Bahkan kala menerima tantangan Hotman Paris, Rocky sempat menyindir bahwa ia akan salah fokus dengan cincin sang pengacara.

"Kenapa saya gak komentari, saya merasa cincin beliau lebih berkilau dari otaknya," ejek Rocky.

Baca Juga: Diledek Cincinnya Lebih Berkilau dari Otak, Adu Mentereng Karir Hotman Paris Vs Rocky Gerung

Tentu, cincin tersebut bukan main harganya. Hotman pernah membeberkan harga cincinnya melalui wawancara, Selasa (15/3/2022).

"Ini belinya 15 tahun lalu, 12 ribu dollar," kata Hotman Paris.

Terkait pendidikan, Hotman Paris juga terbukti sebagai sosok yang berpendidikan tinggi.

Hotman tercatat sebagai lulusan S1 Hukum di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Jawa Barat.

Ia akhirnya melanjutkan S2 di Negeri Kangguru, dan mengamil Ilmu Hukum di University of Tecnology, Sydney, Australia. Ia juga tercatat pernah menempuh program Magister di Universitas Gadjah Mada.

Siapa sangka, sosok advokat yang kerap berdandan nyentrik ini merupakan peraih gelar doktor dari Universitas Padjajaran Bandung.