Suara.com - Kepemimpinan wasit Shen Yin Hao menuai sorotan saat laga Piala Asia U23 Indonesia vs Uzbekistan di Stadion Abdullah bin Khalifa Doha, Qatar, Senin (24/4/2024). Bagaimana tidak, Indonesia telah dirugikan karena keputusan kontroversial wasit Shen Yin Hao.
Shen Yin Hao sendiri adalah wasit berlisensi FIFA dari Federasi Sepak Bola Tiongkok. Seperti yang diketahui, Shen aktif sebagai seorang wasit internasional sejak 2018 silam. Untuk menjadi wasit FIFA ini seseorang harus melalui beberapa tahapan.
Lantas bagaimana cara jadi wasit FIFA seperti Shen Yin Ho? Untuk mengetahui cara dan syaratnya, mari simak ulasan berikut.
Syarat dan Cara Jadi Wasit FIFA sepeti Shen Yinhao
Untuk menjadi wasit profesional berlisensi FIFA di Indonesia, ada tiga tahap yang harus ditempuh. Seseorang harus lulus kursus mulai dari tahap dasar C1, lalu level menengah C2, hingga tingkat nasional C1.
Sementara, jika ingin mengikuti kursus wasit C3, calon wasit minimal berusia 18 tahun dan sehat secara fisik. Akan tetapi peserta kursus C3 boleh berusia 16 tahun melalui jalur rekomendasi atau pengecualian.
Selain itu calon wasit juga wajib mengantongi ijazah SMA sederajat, berbadan sehat, seta memiliki penglihatan yang baik. Setelah seluruh persyaratan umum terpenuhi, maka calon wasit bida mengikuti kursus C3. Nantinya, mereka akan diberi materi pelatihan terkait hal-hal dasar dalam dunia wasit.
Usai suksed mengantongi lisensi C3, wasit ini wajib memimpin pertandingan minimal sebanyak 10 laga dalam waktu selama setahun. Wasit C3 pun berhak memimpin pertandingan kelompok umur, kompetisi internal Asosiasi Kabupaten maupun Kota. Apabila syarat tersebut telah terpenuhi maka wasit C3 pun dinyatakan sudah memenuhi syarat mengikuti kursus C2 yang diselenggarakan oleh PSSI tingkat Provinsi.
Dalam mengikuti kursus C2, wasit akan mendapatkan pelatihan lanjutan, seperti halnya teori permainan sampai latihan kebugaran sesuai standar FIFA. Selanjutnya, wasit C2 yang telah mendapat lisensi diberi hak memimpin laga pafa tingkat Provinsi. Apabila ingin naik ke jenjang ke C1, wasit C2 wajib mempunyai jam terbang dengan memimpin pertandingan level Pengprov PSSI minimal juga harus 10 kali selama setahun.
Kursus C1 terbilang lebih rumit lantaran harus memahami materi yang lebih kompleks sesuai Laws of the Game dalam peraturan sepak bola. Mereka juga diwajibkn lolos fitness test standar FIFA. Selain itu, calon wasit C1 juga mampu berlari dengan jarak tertentu di batas waktu yang sudaj ditentukan. Setelah lulus dari teori dan praktik, wasit C1 berhak untuk memimpin laga-laga di tingkat nasional.
Baca Juga: Instruktur Wasit PSSI Justru Bela Shen Yinhao: Keputusannya Benar Semua!
Diketahui, biaya kursus wasit lisensi C3 berkisar antara Rp2,5-Rp3,5 juta. Sementara kursus C2 mempunyai rentan biaya Rp4-6 juta, sementara C1 mencapai Rp7-8 juta. Sekilas, jalan menjadi wasit FIFA tampak mudah. Akan tetapi usaha menjadi wasit elite internasional ini masih butuh perjuangan yang ekstra.
Gaji Wasit FIFA
Dikutip dari laman AS Sports, FIFA ternyata dapt menghabiskan lebih dari US$300 ribu atau setara dengan sekitar Rp4,6 miliar rupiah (perbandingannya dengan kurs Rp15.588 per US$) saat Piala Dunia 2022 Qatar.
Wasit utama yang memimpin satu pertandingan pada babak grup bisa memperolej gaji sebesar US$3000 atau sekitar Rp46 juta. Akan tetapu, bayarannya meningkat secara signifikan ketika mencapai pada babak 16 besar, hingga sekitar US$10 ribu atau sekitar Rp155 juta.
Sementara, seorang asisten wasit yang ditugaskan dalam babak penyisihan grup memperoleh gaji sebesar US$2500 atau sekitar Rp38,9 juta. Dalam babak 16 besar, gajinya meningkat jadi US$5000 atau sekitar Rp77,9 juta.
Bila dihitung secara keseluruhan, FIFA mengalokasikan dana sebesar US$150 ribu atau sekitar Rp2,3 miliar untuk membayar asisten wasit hingga pertandingan puncak pada final Piala Dunia 2022.
Pada tiap pertandingan Piala Dunia juga akan melibatkan wasit VAR atau Video Assistant Referees. Masing-masing dari mereka menerima gaji sebesar US$3000 atau sekitar Rp46 juta untuk satu kali pertandingan yang dipimpinnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
5 Body Lotion SPF Tinggi untuk Pria: Tidak Lengket, Cocok Buat Aktivitas Outdoor
-
5 Bedak Padat untuk Kulit Berminyak Usia 40 Tahun ke Atas, Ampuh Samarkan Garis Halus
-
7 Rekomendasi Sepatu Running Anak Lokal: Murah Kualitas Juara, Harga Mulai Rp100 Ribuan
-
5 Bedak Padat Wardah untuk Usia 30 Tahun ke Atas, Kulit Flawless Bebas Cakey
-
5 Cushion untuk Usia 50 Tahun yang Ramah Garis Penuaan
-
Anak Muda Indonesia Ini Tawarkan Model Bisnis Berbasis Kepercayaan dan Data
-
5 Shio Paling Beruntung dan Berlimpah Rezeki Besok 18 November 2025, Termasuk Kamu?
-
10 Bedak Padat untuk Tutupi Garis Penuaan Usia 50 Tahun ke Atas
-
Daftar Universitas dengan Jurusan IT Terbaik di Indonesia, PTN dan PTS
-
Dorongan Implementasi Bangunan Hijau untuk Infrastruktur Berkelanjutan di Indonesia