Suara.com - Baru-baru ini ramai ada oknum diduga juru bahasa isyarat palsu saat konferensi pers tertangkapnya Pegi atau Perong sebagai tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon, di Polda Jawa Barat baru-baru ini.
Dugaan ini dibagikan akun Twitter @pikiping alias Juru Bahasa Isyarat, Azis pada Rabu, 29 Mei 2024. Azis mengatakan ada juru bahasa isyarat palsu tampil saat polisi Polda Jawa Barat menyampaikan laporan.
"Selain keraguan masyarakat atas tertangkapnya Pegi atau Perong. Juga ada keraguan di kemampuan Juru Bahasa Isyarat (JBI) yang sedang menjurubahasakan di laporan kepolisian, Polda Jawa Barat. Oknum Juru Bahasa Isyarat palsu tampil di sana," tulis @pikping.
Dugaan juru bahasa isyarat palsu ini menurut Azis, disampaikan langsung oleh komunitas tuli hingga disampaikan di akun Instagram Asosiasi Juru Bahasa Isyarat Indonesia (AJBII). Ini karena gerakan yang disampaikan dianggap aneh saat menginterpretasikan kalimat yang disampaikan pihak kepolisian.
"keluhan dari komunitas tuli dan Juru Bahasa Isyarat, yang melihat JBI tersebut tampil di laporan Polda Jawa Barat, dirasa aneh menginterpretasikan sebuah kalimat yang disampaikan," terang Azis.
Azis mengatkaan dugaan juru bahasa isyarat palsu ini disampaikan pihak AJBII, karena melihat ada yang tidak beres saat menjurubahasakan konferensi pers kepolisian, bahkan cenderung tertinggal dan tidak jelas.
"Seorang oknum JBI yang tampil menjurubahasakan di press realease kasus Vina, menuai kontroversi komunitas Tuli dan Juru Bahasa Isyarat. Dikarenakan JBI yang ditampilkan tidak sesuai menginterpretasikan sebuah kalimat yang dikatakan oleh kepolisian. Isyarat yang tertinggal, penyampaian isyarat yang tidak begitu jelas," tulis keterangan AJBII.
Menurut AJBII, harus semakin banyak orang awares terhadap keberdaan juru bahasa isyarat palsu, karena keberadaan mereka bisa menghambat akses informasi bagi komunitas tuli.
"Kita harus bersama-sama menyebarkan kesadaran dan kritik terhadap hal ini. Mari bantu mereka menemukan sumber informasi yang sah dengan menghubungi agensi resmi atau inividu yang terpercaya," tambah AJBII.
Baca Juga: Hotman Paris Ragu Pegi Setiawan Pembunuh Vina Cirebon, Alasannya Cukup Masuk Akal
Menanggapi ini sebagai Juru Bahasa Isyarat, Azis mengatakan peristiwa serupa pernah terjadi di Amerika Serikat 6 tahun lalu, dan berujung pelaku dipenjara. Ia berharap pihak kepolisian di Indonesia lebih aware dan berhati-hati, saat memilih juru bahasa isyarat agar tidak terjadi misinformasi.
"Yuk mari bantu pihak kepolisian agar aware terhadap isu ini. Jangan asal pilih juru bahasa isyarat karena JBI adalah akses penting untuk kita semua, jangan sampai JBI jadi membuat misinformasi," kata Azis.
Azis menilai berdasarkan berbagai pengalaman peristiwa yang pernah terjadi di Indonesia maupun luar negeri, umumnya karena terjadi asal pilih.
"Asal pilih yang penting bisa bahasa isyarat. Tapi dari kasus Polda Jabar kemarin masih belum tahu oknum tersebut siapa," jelas Azis.
Bahasa isyarat adalah bahasa yang mengutamakan komunikasi manual, bahasa tubuh, dan gerak bibir. Bahasa isyarat merupakan bahasa yang digunakan oleh komunitas tuli untuk berkomunikasi.
Tidak hanya itu, bahasa isyarat juga merupakan alat bagi penggunanya untuk mengidentifikasi diri dan memperoleh informasi. Perbedaan mendasar antara bahasa isyarat dan bahasa lisan terletak pada modalitas atau sarana produksi dan persepsinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
7 Rekomendasi Warung Selat Solo Legendaris, Rasa Otentik Sejak Tahun 70-an
-
4 Sunscreen Terbaik dengan SPF 100 yang Ampuh Blokir Sinar UV
-
Literasi Keuangan untuk Gen Z di Kampus: Bekal Wajib di Tengah Maraknya Layanan Finansial Digital
-
7 Sunscreen Paling Murah dengan Efek Mencerahkan, Kulit Kusam Teratasi
-
Era Baru Makeup Flawless: Saat Riasan Tak Hanya Mempercantik, Tapi Juga Merawat Kulit
-
Terpopuler: Beda Silsilah Keluarga 'Dua' Raja Solo hingga 5 Dosa Habib Bahar bin Smith
-
Panduan Memilih Sepatu Terbaik di Wedding Season: Tampil Stylish Tanpa Mengorbankan Kenyamanan
-
Kulitmu Punya Cerita: Intip Pameran Seni 'Museum of Speaking Skin' yang Bikin Terpukau
-
5 Sepatu Lokal Mirip New Balance 574, Harga Cocok untuk Budget Terbatas
-
7 Moisturizer untuk Usia 40 Tahun ke Atas di Indomaret, Best Anti Aging!