Suara.com - Larva atau atau maggot, merupakan anak serangga yang lebih familiar dengan sebutan belatung. Meski terkesan menjijikan, namun larva ikut berkontribusi mengurai sampah terutama sampah organik yang menumpuk lho!
Dalam kunjungan Suara.com beberapa waktu lalu ke 'peternakan' larva, hewan kecil itu rupanya bisa dibudidayakan dan sangat menguntungkan.
Dikatakan CEO Magalarva, Rendria Labde, larva bisa membantu mengurai sampah organik serta dapat menjadi sumber protein yang baik untuk pakan ternak atau peliharaan.
"Food waste (sampah makanan) nanti akan dimakan oleh maggot, yang nanti maggot ini akan tumbuh jadi besar," kata Rendria saat ditemui di kawasan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, beberapa waktu lalu.
"Dan kita jual untuk pakan ternak bisa untuk ikan, ayam, bebek. Bisa juga untuk pakan peliharaan seperti burung, anjing dan kucing," tambahnya lagi.
Magalarva sendiri merupakan perusahaan rintisan atau startup sekaligus produsen pakan ternak berprotein tinggi. Mereka menggunakan larva lalat Black Soldier Fly atau BSF, yang dihasilkan oleh pengolahan sampah organik.
Untuk bisa mendapatkan 'makanan' larva tersebut, Rendria sampai harus berkolaborasi dengan rumah makan, hotel, hingga dinas setempat.
"Dulu sampah yang kita olah hanya 20 kg per hari. Sekarang sekitar 9-10 ton sampah per hari. Kita lagi menuju ke arah (mengolah) 12 ton untuk bisa mengolah sampah lebih banyak," terangnya.
Karena aksinya yang cukup menginspirasi dan memiliki dampak sosial, Magalarva menjadi salah satu perusahaan yang mendapat bantuan senilai 200.000 SGD dari Bank DBS melalui DBS Foundation.
Selain Magalarva, perusahaan lain yang juga mendapat dana hibah adalah Du Anyam, sebuah social enterprise yang memberdayakan dan meningkatkan kualitas hidup perempuan lewat kerajinan anyaman.
Dikatakan CEO Du Anyam, Melia Winata, Du dalam Bahasa Sikka berarti Ibu.
"Jadi Du Anyam artinya ibu yang menganyam. Nah Du Anyam ini menghubungkan keterampilan perempuan yang ada di desa yaitu menganyam, untuk dijual ke pasar," kata Melia di kantor miliknya di kawasan Jakarta Pusat, pada Selasa (10/7/2024).
Kini Du Anyam telah memiliki sekitar 1600 penganyam yang tersebar di Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Selatan. Dua produk yang menjadi unggulan mereka adalah suvenir dan aneka keranjang yang cocok dijadikan dekorasi rumah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Harta Deddy Corbuzier Nyaris Rp1 T, Nafkah Bulanan untuk Sabrina Chairunnisa Tak Terduga
-
Rekam Jejak Niluh Djelantik, Anggota DPD Bali 'Kawal' Pembongkaran Tembok di Kawasan GWK
-
4 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik untuk Lansia, Nggak Bikin Lecet dan Nyeri
-
Tak Cuma Hamburger, Ini 10 Menu Kuliner Amerika Serikat Populer yang Menarik Dicoba
-
Rayyanza Malik Ahmad Sekolah di Mana? Sudah Pandai Mengaji Al-Fatihah
-
5 Rekomendasi Moisturizer untuk Orang Tua: Kulit Jadi Lembap, Sehat, dan Awet Muda
-
4 Cara Membedakan Sepatu New Balance 2002R Ori vs KW, Segini Harga Aslinya
-
Peta Digital Buatan Anak Bangsa Raih Pengakuan Global di Asia Pasifik, Ini Kata Sosok di Baliknya
-
4 Rekomendasi Bat Ping Pong Murah Mulai 80 Ribu per Oktober 2025
-
Pinkan Mambo Sewa Tempat Tinggal di Kawasan Elite, Ngaku Terinspirasi Atta Halilintar