Suara.com - Pemerintah memiliki target ambisius untuk mencapai Indonesia Bersih Sampah 2025 dengan mereduksi sampah sebanyak 30% dan memperlakukan 70% dari total sampah dengan benar pada tahun tersebut.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan sekitar 19 juta ton sampah pada tahun 2023, dengan sampah sisa makanan menjadi komponen terbesar, mencapai 41%.
Untuk mendukung target pemerintah, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk berkolaborasi dengan Biomagg untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada pekerjanya dalam mengelola sampah organik di rumah secara mandiri.
Mereka memanfaatkan metode biokonversi maggot atau larva Black Soldier Fly (BSF).
"Dengan kemitraan kami dengan Biomagg, kami berupaya secara kreatif dan solutif meningkatkan pengelolaan sampah organik melalui biokonversi maggot, menciptakan ketahanan pangan, menciptakan lapangan kerja baru, dan mengedukasi masyarakat dan karyawan tentang pentingnya lingkungan," ungkap Direktur Garudafood, Basuki Nur Rohman
Nantinya mereka juga diberikan produk-produk turunan dari hasil budidaya maggot seperti pupuk kasgot, planter kit, sayuran organik, lilin aromaterapi, dan maggot kering untuk pakan ikan hias. Produk-produk ini merupakan hasil dari kerjasama antara Garudafood, PT Sinarniaga Sejahtera (SNS), dan Biomagg.
Perusahan itu telah menjalankan berbagai program pengelolaan sampah organik dengan maggot BSF, termasuk mengelola produk bad stock dari PT Sinarniaga Sejahtera (SNS) area Bogor dan program pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Jatijajar, Depok, Jawa Barat. Mereka juga telah menginisiasi program Kampung Wirausaha Maggot sejak 2021 di Pati, Jawa Tengah, yang melibatkan pemuda karang taruna setempat.
Maggot, sebagai larva Black Soldier Fly, memiliki potensi besar dalam mengurai sampah organik. Menurut Biomagg, 10.000 ekor maggot mampu mengurai 1 kg sampah organik per hari. Upaya-upaya ini telah berhasil mengurangi timbulan sampah organik yang akhirnya berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), menghasilkan maggot BSF yang bernilai ekonomis, mengedukasi masyarakat, dan mencegah emisi karbon setara dengan 67,14 ton karbon dioksida.
Baca Juga: Nadine Chandrawinata Bagikan Tips Menjaga Lingkungan Dari Rumah, Intip Yuk Caranya!
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
9 Rekomendasi Cushion untuk Kulit Sawo Matang, Hasil Flawless dan Tahan Lama
-
7 Sepatu Running Plat Carbon Terbaik, Lari Makin Kencang Modal Rp500 Ribuan
-
Viral! Ibu di Lampung Amuk Siswi yang Diduga Bully Anaknya yang Yatim, Tegaskan Tak Mau Memaafkan
-
7 Rekomendasi Outfit Pilates Hijab yang Nyaman dan Stylish, Harga Terjangkau
-
Gebrakan Fashion Indonesia: Purana dan Fuguku Pukau Panggung Internasional di Kuala Lumpur
-
4 Rekomendasi Face Wash Non SLS yang Aman untuk Kulit Sensitif
-
6 Rekomendasi Sepatu Lari Terbaik untuk Pace 6, Nyaman dan Cegah Risiko Cedera
-
Fosil Reptil Laut Berleher Panjang dari Zaman Purba Ditemukan di China
-
7 Pilihan Lip Tint Warna Natural untuk Remaja, Glow Up Alami Modal Rp15 Ribuan
-
5 Sunscreen Mengandung Ceramide untuk Melindungi Skin Barrier, Ramah Kulit Sensitif