Suara.com - Ada lima tokoh Nahdlatul Ulama (NU) bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, salah satunya Zainul Maarif. Hal ini segera menarik perhatian warganet. Zainul Maarif sendiri merupakan salah satu peneliti Nahdlatul Ulama (NU). Ia merupakan akademisi Universitas NU Jakarta. Rekam jejak karir dan pendidikan Zainul Maarif pun dibahas.
Lekat dengan citra cendekiawan, Zainul Maarif merupakan dosen tetap di NU Jakarta. Ia mengambil pendidikan jurusan filsafat dan agama di Al-Azhar Universitas Mesir. Selama menjalani pendidikan di negeri Arab, Zainul Maarif aktif dalam Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama cabang mesir. Selain itu, ia juga aktif dalam ikatan cendekiawan muslim Indonesia (ICMI) di Mesir.
Pendidikan Zainul Maarif
Selesai menempuh pendidikan di Mesir pada tahun 2003, Zainul Maarif melanjutkan pendidikan ke bidang filsafat di Universitas Indonesia. Ia menulis tesis mengenai pemikiran-pemikiran sufistik tokoh muslim, Hassan Hanafi.
Zainul Maarif lulus dari UI tahun 2007 dan segera aktif sebagai periset di sejumlah lembaga seperti Center for Religious Discourses (Cerdic) Yayasan Puan Amal Hayati. Lembaga tersebut fokus pada isu gender khususnya di pesantren. Ia juga aktif di Institute for Defense, Security and Peace Studies (IDSPS).
Zainul Maarif meraih gelar doktor di Sekolah TInggi Filsafat (STF) Driyarkara Jakarta. Ia menyelesaikan pendidikan jenjang doktor dan lulus pada 2022.
Jejak Karir Zainul Maarif
Zainul Maarif meniti karir sebagai akademisi di bidang filsafat. Selain itu, ia juga tercatat sebagai Asisten Profesor bidang Filsafat di Universitas Paramadina tahun 2016-2021.
Zainul Maarif juga tercatat sebagai Guru Filsafat di Pesantren Luhur Ciganjur dari tahun 2020 sampai sekarang. Ia juga bagian dari Associate Profesor bidang Filsafat di UNU Jakarta dari tahun 2021 sampai sekarang. Di samping itu, Zainul Maarif juga aktif dalam kurikulum pendidikan kader ulama Masjid Istiqlal Jakarta.
Saat ini, Zainul Maarif tercatat sebagai pengajar/dosen mengajar program studi sejarah peradaban Islam di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia). Ia juga masih aktif memberikan kajian di berbagai pesantren dan masjid dengan topik pembahasan berfokus pada Filsafat Islam sampai Sejarah Peradaban Islam.
Zainul Maarif bertemu Presiden Israel
Baru-baru ini, Zainul Maarif jadi perbincangan karena foto pertemuannya dengan Presiden Israel beredar di sosial media. Warganet merespon dengan beragam komentar. Zainul Maarif sebenarnya tidak sendirian saat bertemu dengan Presiden Israel. Ia bersama tokoh muda NU lainnya seperti Syukron Makmun, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.
Baca Juga: Muhammadiyah Beri Beasiswa Warga Palestina saat Tokoh NU Temui Presiden Israel
Dalam foto yang beredar, tampak Presiden Israel duduk mengenakan stelan jas warna biru gelap sementara kelima cendekiawan muda NU Indonesia itu berdiri di belakang Isaac, Presiden Israel. Para pemuda cendekiawan ini mengenakan batik dan jas.
Zainul Maarif sendiri mengunggah foto pertemuannya di akun instagram pribadinya. Karena respon publik yang negatif, profil instagram Zainul Maarif saat ini dikunci, tidak bisa dilihat lagi oleh publik.
Tanggapan PBNU
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengklaim bahwa pertemuan itu tidak mengatasnamakan NU. PBNU melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU, menyatakan bahwa pertemuan kelima orang tersebut dengan Presiden Israel merupakan tindakan yang tidak bijaksana. Di tengah situasi yang masih memanas antara Israel dan Palestina, PBNU menyayangkan aksi kunjungan lima cendekiawan PBNU itu mengatasnamakan NU untuk bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog. PBNU menegaskan mereka tidak mendapatkan mandat dari PBNU untuk melakukan pertemuan tersebut.
NU sendiri merupakan organisasi yang menyatakan akan berada di barisan terdepan mengutuk serangan yang dilakukan Israel pada Palestina. PBNU berencana segera memanggil mereka untuk meminta klarifikasi. Selain itu juga akan segera memanggil pimpinan badan otonom dan lembaga yang menjadi tempat pengabdian kelima orang tersebut. Apabila ditemukan unsur pelanggaran organisasi, PBNU akan segera menjatuhkan sanksi pemecatan dari status mereka sebagai pengurus lembaga.
Demikian itu informasi rekamn jejak karir dan pendidikan Zainul Maarif. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Chemical, Physical, atau Hybrid Sunscreen? Begini Cara Pilih Tabir Surya untuk Usia 40-an
-
5 Sepatu Jalan Kaki Paling Nyaman Dipakai Seharian, Mulai Rp300 Ribuan
-
Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
-
Mengapa Pertanian Berkelanjutan Menjadi Kunci Masa Depan Indonesia
-
5 Fakta Menarik Tas Kulit yang Dipakai PM Jepang Sanae Takaichi, Pesanan Langsung Melonjak
-
5 Rekomendasi Sunscreen Gel SPF 50 Terbaik, Cocok untuk Tipe Kulit Berminyak
-
5 Rekomendasi Energy Gel Terbaik di Indomaret untuk Lari, Murah Meriah!
-
Satu dari Tiga Pemimpin Bisnis Global Adalah Perempuan, Tapi Modal Masih Jadi Kendala
-
Dari Barat ke Timur, Sorong Kedatangan Toko Retail yang Hadirkan Pengalaman Belanja Seru
-
Jelang Akhir Tahun, Lonjakan Pengiriman Paket Bikin Banyak yang Lupa Soal Ini