Suara.com - Profil Rektor UII Fathul Wahid jadi salah satu tokoh yang banyak diperbincangkan setelah membuat pernyataan di media sosial bahwa dirinya tak mau dipanggil dengan titel akademis.
Pernyataan ini cukup tidak umum lantaran dalam budaya Indonesia, embel – embel gelar akademis banyak digilai. Bahkan gelar itu tetap melekat kendati sang pemilik gelar sedang tidak berada dalam lingkungan akademis.
Banyak perguruan tinggi pun mengobral gelar kehormatan atau honoris causa yang ironisnya justru ditujukan untuk para politikus. Misalnya pemberian gelar doktor honoris causa kepada Nurdin Halid oleh Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang diwarnai unjuk rasa.
Nurdin tak layak memperoleh gelar ini karena integritasnya diragukan. Dia pernah dibui akibat kasus pelanggaran kepabeaan impor beras pada 2005 silam.
“Dengan segala hormat, sebagai upaya desakralisasi jabatan profesor, kepada seluruh sahabat, mulai hari ini mohon jangan panggil saya dengan sebutan "prof." Panggil saja: Fathul, Dik Fathul, Kang Fathul, Mas Fathul, atau Pak Fathul. Insyaallah akan lebih menentramkan dan membahagiakan. Matur nuwun,” demikian tulis Fathul di laman Instagramnya.
Selanjutnya dia mengajak kepada rekan sesama profesor yang sepakat untuk membuat tradisi yang lebih egaliter. “Ayo kita lantangkan tradisi yang lebih kolegial ini. Dengan desakralisasi ini, semoga jabatan profesor tidak lagi dikejar oleh banyak orang, termasuk para pejabat dan politisi, dengan menghalalkan semua cara,” imbuhnya.
Padahal, jika berbicara gelar akademis, rentetan gelar Fathul pun tak main – main. Melansir website UII, dia menyelesaikan jenjang sarjana bidang teknik di Institut Teknologi Bandung (ITB), Master of Science dan Doctor of Philosophy (Ph.D) di University of Agder, Norwegia.
Saat ini Fathul merupakan profesor di bidang Sistem dan Teknologi Informasi. Riset – riset yang dia kembangkan ada di topik – topik seputar e-Government, e-Participation, information and communication technology for development (ICT4D), dan enterprise systems.
Sebelum terpilih sebagai Rektor Universitas Islam Indonesia pada 2018, Fathul telah menduduki sejumlah jabatan penting, seperti Dekan Fakultas Teknologi Industri (2006-2010), Chief Academic Officer (2014-2016), dan Chief Information Officer (2016-2018).
Baca Juga: Profil Sudrajad Djiwandono, Ayah Thomas Djiwandono Wamenkeu Baru Ternyata Bukan Orang Sembarangan!
Publikasinya tersebar di berbagai jurnal internasional seperti Communications of the Association for Information Systems (CAIS), The Electronic Journal of Information Systems in Developing Countries (EJISDC), dan Transforming Government: People, Process and Policy (TGPPP).
Karya-karyanya juga telah dipresentasikan di berbagai konferensi seperti The Hawaii International Conference on System Sciences (HICSS), European Conference on Information Systems (ECIS), European, Mediterranean and Middle Eastern Conference on Information Systems (EMCIS), serta IFIP WG 9.4 (ICT4D).
Bukan sekadar akademisi, Fathul juga dikenal sebagai dosen yang hangat. Di laman sosial medianya, dia beberapa kali mengunggah beberapa foto bersama mahasiswa.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Pendidikan Fathul Wahid, Rektor UII Minta Gelar Akademiknya Tak Dicantumkan di Surat dan Dokumen
-
Sosok Dokter Irene, Satu-satunya Sosialita Indonesia yang Diundang ke Nikahan Miliarder Anant Ambani
-
Bagaimana Cara Mendapat Gelar Profesor? Penuhi Persyaratan Ini Dulu
-
Sosok Jairo Riedewald, Pemain Belanda Berdarah Manado Siap Perkuat Timnas Garuda?
-
Profil Sudrajad Djiwandono, Ayah Thomas Djiwandono Wamenkeu Baru Ternyata Bukan Orang Sembarangan!
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
5 Body Lotion SPF Tinggi untuk Pria: Tidak Lengket, Cocok Buat Aktivitas Outdoor
-
5 Bedak Padat untuk Kulit Berminyak Usia 40 Tahun ke Atas, Ampuh Samarkan Garis Halus
-
7 Rekomendasi Sepatu Running Anak Lokal: Murah Kualitas Juara, Harga Mulai Rp100 Ribuan
-
5 Bedak Padat Wardah untuk Usia 30 Tahun ke Atas, Kulit Flawless Bebas Cakey
-
5 Cushion untuk Usia 50 Tahun yang Ramah Garis Penuaan
-
Anak Muda Indonesia Ini Tawarkan Model Bisnis Berbasis Kepercayaan dan Data
-
5 Shio Paling Beruntung dan Berlimpah Rezeki Besok 18 November 2025, Termasuk Kamu?
-
10 Bedak Padat untuk Tutupi Garis Penuaan Usia 50 Tahun ke Atas
-
Daftar Universitas dengan Jurusan IT Terbaik di Indonesia, PTN dan PTS
-
Dorongan Implementasi Bangunan Hijau untuk Infrastruktur Berkelanjutan di Indonesia