Suara.com - Hamzah Haz, mantan Wakil Presiden RI ke-9, meninggal dunia pada usia 84 tahun. Beliau adalah tokoh politik yang telah berkontribusi besar dalam berbagai bidang sepanjang hidupnya.
Hamzah Haz memulai karier sebagai guru pada tahun 1960. Tak lama kemudian, ia beralih profesi menjadi wartawan di surat kabar Bebas di Pontianak, sebelum akhirnya memimpin Harian Berita Pawau di Kalimantan Barat. Di dunia politik, Hamzah Haz menjabat sebagai Wakil Presiden mendampingi Presiden Megawati Soekarnoputri dari tahun 2001 hingga 2004.
Hamzah Haz lahir di Ketapang, Kalimantan Barat, pada 15 Februari 1940. Ia dikenal sebagai sosok yang sederhana dan tinggal di Matraman, Jakarta Timur. Hamzah Haz menikah dengan Asmaniah dan Titin Kartini, serta dikaruniai 12 anak, terdiri dari 4 laki-laki dan 8 perempuan.
Sejak muda, Hamzah Haz aktif dalam berbagai organisasi. Setelah lulus dari Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) di Pontianak pada 1961, ia bekerja sebagai wartawan.
Namun, karir jurnalistiknya hanya bertahan setahun, karena ia kemudian mengikuti ayahnya untuk belajar di Akademi Koperasi Negara di Yogyakarta. Di sana, Hamzah mendirikan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dan menjadi ketuanya. Pada 1965, ia kembali ke Pontianak dan menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura, kemudian menjadi dosen di universitas tersebut.
Selain di dunia akademis, Hamzah juga aktif di bidang politik. Ia pernah menjadi Ketua Presidium KAMI Konsulat Pontianak dan mewakili Angkatan 66 di DPRD Kalimantan Barat.
Hamzah juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPW Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Barat. Pada 1971, ia terpilih menjadi anggota DPR mewakili Partai Persatuan Pembangunan (PPP) setelah NU bergabung dengan PPP. Di PPP, Hamzah menjabat sebagai Ketua DPP PPP sebelum akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum DPP PPP pada akhir 1998.
Pada 1998, Hamzah menjadi Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam kabinet Presiden Habibie, namun ia mengundurkan diri pada 10 Mei 1999.
Tanggal 29 Oktober 1999, ia diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan dalam kabinet Gus Dur, meski kemudian dicoret dari posisinya. Pada 26 Juli 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia setelah Megawati naik menjadi Presiden menggantikan Abdurrahman Wahid.
Selama karier politiknya, Hamzah memimpin PPP, partai yang merupakan gabungan dari empat partai Islam: Partai Nahdlatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia, Partai Syarikat Islam Indonesia, dan Partai Islam Perti.
Hamzah Haz juga pernah menjabat berbagai posisi penting lainnya seperti Anggota DPRD Tk I Kalimantan Barat (1968-1971), Anggota DPR RI (1971-2001), dan Wakil Ketua DPR (1999-2001). Ia juga aktif sebagai Asisten Dosen di Universitas Tanjungpura Pontianak (1968-1971) dan Ketua Badan Pemeriksa Induk Koperasi Kopra Indonesia (1965-1970).
Pendidikan
- SMP, Pontianak, Kalimantan Barat.
- SMEA, Pontianak, Kalimantan Barat.
- Akademi Koperasi Negara, Yogyakarta (1962).
- Jurusan Ekonomi Perusahaan, Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura, Pontianak (tingkat V, 1970).
Karir
- Guru SM Ketapang (1960-1962).
- Wartawan surat kabar Bebas, Pontianak, Kalimantan Barat (1960-1961).
- Pimpinan Umum Harian Berita Pawau, Kalimantan Barat.
- Ketua PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, (1962).
- Ketua Badan Pemeriksa Induk Koperasi Kopra Indonesia (1965-1970).
- Ketua Presidium KAMI Konsulat Pontianak (1968-1971).
- Asisten Dosen di Universitas Tanjungpura Pontianak (1968-1971).
- Anggota DPRD Tk I Kalimantan Barat (1968-1971).
- Anggota DPR RI (1971-2001).
- Menteri Negara Investasi/Kepala BKPM (1998-1999).
- Wakil Ketua DPR (1999-2001).
- Menko Kesra dan Taskin (1999).
- Wakil Presiden RI (26 Juli 2001-2004).
Hamzah Haz telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam dunia politik dan pendidikan Indonesia. Prestasi dan kontribusinya akan selalu dikenang.
Berita Terkait
-
Istana Ikut Berduka atas Berpulangnya Wapres ke-9 Hamzah Haz: Semoga Beliau Husnul Khatimah
-
Wafat di Usia 84 Tahun, Mendiang Wapres ke-9 Hamzah Haz Bakal Dikebumikan di Cisarua Bogor
-
Innalillahi! Mantan Wapres Hamzah Haz Meninggal Dunia Hari Ini
-
Berusia 59 Tahun, Keanu Reeves Mulai Sering Memikirkan Kematian
-
Iqbal Gwijangge Rising Star Timnas Indonesia U-19, Kalahkan Pemain Australia Berbandrol Rp2 M
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
5 Rekomendasi Sepatu Sneakers Kulit Sintetis Lokal yang Mudah Dibersihkan
-
5 Acara Malam Tahun Baru 2026 di Jakarta: Tetap Seru Meski Tanpa Kembang Api
-
4 Rekomendasi Sandal Recovery Lokal di Bawah Rp300 Ribu untuk Atasi Kaki Pegal
-
Ramalan Zodiak Scorpio di Tahun 2026: Karier, Uang, dan Cinta Terpengaruh
-
11 Acara Malam Tahun Baru 2026 di Jogja: Rayakan Momen Spesial di Mal, Hotel, Candi hingga Camping
-
30 Ucapan Selamat Tahun Baru 2026 Dalam Bahasa Jepang: Unik dan Penuh Makna
-
5 Sepatu Jalan Adidas untuk Pekerja Aktif, Nyaman dan Keren Dipakai Seharian
-
6 Lipstik Transferproof dan Awet, Tak Luntur saat Makan-Makan Tahun Baru
-
7 Rekomendasi Toko Baju Sarimbit Lebaran di Shopee untuk OOTD Hari Raya
-
5 Menu Bakaran Tahun Baru Selain Jagung, Ada Sayap Ayam sampai Sayuran