Suara.com - Dua ulama, Ustaz Abdul Somad alias UAS dan KH Imaduddin Utsman al-Bantani, berseteru gara-gara polemik nasab habib di Indonesia.
UAS adalah ulama yang mengakui bahwa habib adalah keturunan Nabi Muhammad SAW. Sementara Kiai Imad sebaliknya. Dia dengan tegas menyatakan habib bukan keturunan Rasulullah SAW.
Menurut UAS, orang yang menolak habib nanti ujungnya akan menolak Islam. Bahkan kata UAS, orang-orang yang menanamkan kebencian terhadap habib bukan tidak mungkin kelak keturunannya menjadi ateis.
Kiai Imad menanggapi pernyataan UAS dengan lebih keras. Ia menganggap UAS telah membodohi jamaahnya karena tidak memiliki dalil mengenai habib adalah keturunan Nabi SAW.
"Ketika UAS percaya habib cucu nabi minimal dia punya dalilnya. Dalilnya mana UAS bahwa habib itu cucu nabi? Saya menantang UAS untuk memberikan dalil tentang habib cucu nabi. Selama ini tidak ada," kata Kiai Imad.
Kiai Imad lalu menyindir UAS sebagai ulama yang jago menghafal tanpa pernah memahami isi Alquran dan hadis Nabi SAW.
Menurutnya, UAS saat membahas mengenai solat selalu mencantumkan dalil tapi hanya berupa menghafal saja. UAS, kata dia, tidak pernah mengutip dari kitab ulama kemudian dibacakan kitabnya.
Seorang ulama ujar Kiai Imad, bukan hanya bisa menghafal hadis-hadis dan ayat Alquran tapi memahami Alquran dan hadis untuk menjadi sebuah way of life bagi umat Islam dalam menghadapi tantangan setiap masa.
"Yang bisa menafsirkan Alquran kemudian memberikan jawaban tantangan setiap masa adalah ulama yang memahami Alquran secara dalam bukan hanya tekstual hafalan," ujarnya.
Baca Juga: Saling Serang UAS vs Kiai Imad Soal Nasab Habib, Sampai Keluar Tuduhan Miring
Lalu seperti apa sanad keilmuan atau latar belakang pendidikan dua ulama ini? Berikut ulasannya.
Latar Belakang Pendidikan UAS
Sejak kecil, Ustaz Abdul Somad mengenyam pendidikan di lingkungan islami. Saat sekolah dasar, UAS sekolah di SD AL-Washliyah Medan. Pada jenjang menengah pertama, UAS sekolah di MTs Mu’allimin.
Lulus MTs ,UAS melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren Darul Arafah Deli Serdang selama setahun. Baru setelah itu ia pindah ke Madrasah Aliyah Nurul Falah di wilayah Indragiri Hulu dan tamat pada tahun 1996.
Di jenjang pendidikan tinggi, Ustaz Abdul Somad kuliah di UIN Sultan Syarif Kasim (SISKA) Riau Fakultas Tarbiyah, jurusan Bahasa Arab, selama dua tahun. S1 di Fakultas Tarbiyah, jurusan Bahasa Arab.
Setelah itu UAS mendapatkan beasiswa kuliah di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Al Azhar adalah universitas Islam terkemuka di dunia karena diampu para guru yang ahli di bidangnya. Lulus dari Al Azhar, dia melanjutkan S2 di Institut Dar Al-Hadis Al-Hassania melalui beasiswa Kerajaan Maroko.
Ia lalu mengambil gelar Ph.D di Oum Durman Islamic Universiti Sudan, tahun 2019. Disertasinya membahas kontribusi pendiri NU Hadlratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy'ari Dalam Penyebaran Sunnah di Indonesia.
Latar Belakang Pendidikan Kiai Imad
Sedikit berbeda dengan UAS, Kiai Imad tidak belajar sekolah Islam di waktu kecil. Ia lulusan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kresek III, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Kresek. Baru saat di jenjang menengah atas, Kiai Imad belajar di sekolah Islam yaitu Madrasah Aliyah (MA) Ashhabul Maimanah, Serang, Banten.
Ia Lalu melanjutkan pendidikan ke Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten di Serang (sekarang UIN Banten, Sarjana Agama) serta Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ), Jakarta dan memperoleh gelar Magister Agama.
Kiai Imad termasuk orang haus ilmu. Dia menuntut ilmu dari satu pesantren ke pesantren lainnya. Mula dari ujung Banten, ujung Jawa Barat, dari Jawa hingga ke Mesir.
Di Banten, Kiai Imadudin memperoleh ilmu dari ulama utama di zamannya yaitu KH. Syanwani bin Abdul Aziz, dari KH. Sanja bin Kasmin, dari KH. Mufti Asnawi, dari KH. TB. Hasuri bin Tohir, dari KH. Muhammad Dimyathi bin Amin, dari KH. Bustomi bin Jasuta, dari KH. Rafiudin, dari KH. Rusdi.
Ia juga pernah belajar dari KH. Hasan Basri Karawang Jawa Barat, dari KH. Solahudin Kaliwungu, dan dari Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdul Ba’its al-Kattani al-Iskandari Mesir.
"Guru-gurunya ini jika dilihat dari ketersambungan sanadnya adalah cucu murid dari Syaikh al-Alim al-Allamah al-Arif Billah al-Zahid al-Hafidz Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar al-Bantani, seperti KH. Syanwani murid dari Abuya Siddiq Combong Baros, dan Abuya Siddiq murid dari Syaikh Nawawi al-Bantani," dikutip dari Liputan9.id.
Dengan demikian, KH. Imadudin Usman adalah cicit murid dari Syaikh Nawawi al-Bantani, bukan cicit secara nasab biologis.
Berita Terkait
-
Saling Serang UAS vs Kiai Imad Soal Nasab Habib, Sampai Keluar Tuduhan Miring
-
Pesan Menohok UAS untuk Rhoma Irama cs yang Menolak Habib: Lihat Nanti 20 Tahun Lagi
-
Guru Gembul Lulusan Mana?, Konten Kreator yang Ramai Kritik Nasab Ba'alawi
-
7 Artis Keturunan Nabi Muhammad: Ada Atiqah Hasiholan, Adi Bing Slamet, Hingga Fachry Albar
-
Ustaz Alfian Tanjung Tolak Kedatangan Paus Fransiskus, Habib Jafar Justru Bersemangat Ketemu
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Cium Wanginya, Auto Kangen Putih Abu-abu: 7 Parfum Jadul Legendaris Ini
-
Makna Nama Alif Dalam Bahasa Arab, Panggilan Ruben Onsu di Tanah Suci yang Bikin Haru
-
7 Rekomendasi Skincare Aman untuk Anak 10 Tahun, Bikin Kulit Sehat dan Terawat
-
Ameena Pindah ke Sekolah Elite? Biaya SPP-nya Bisa Tembus Belasan Juta Rupiah
-
Seberapa Kaya Rahayu Saraswati? Keponakan Prabowo Resmi Mundur dari DPR
-
Mengenal Apa Itu Mental Pengemis, Disebut Yudo Anak Menkeu sebagai Ciri Orang Miskin
-
Art Jakarta 2025 Siap Berpameran di JIExpo Awal Oktober 2025
-
5 Aroma Parfum Pria Tahan Lama yang Cocok untuk Pekerja Lapangan
-
Viral di Medsos, Edit Foto Jadi Gantungan Kunci Pakai Aplikasi Apa?
-
5 Rekomendasi Hand Body Lotion Marina: Wangi, Murah, dan Bikin Kulit Cerah