Suara.com - Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan video yang memperlihatkan sekor tapir memasuki rumah warga di Bengkulu, Sumatera Selatan. Lantas, tapir makan apa dan di mana habitatnya?
Dalam unggahan Instagram @penjelajah_bumi_rafflesia, seekor tapir tersebut bahkan menaiki tangga rumah tersebut dan naik ke lantai dua.
Tapir memang kurang populer dibandingkan satwa langka lainnya seperti orang utan atau badak. Tak heran jika kemunculan hewan itu membuat warga terkejut. Warganet pun penasaran dengan tapir buntut viralnya video tersebut.
Memiliki nama ilmiah Tapirus Indicus, tapir memiliki fisik yang unik dengan tubuh menyerupai babi dan memiliki belalai kecil mirip gajah. Namun, secara genetika, tapir sebenarnya lebih terkait erat dengan kuda, badak, dan zebra.
Tapir memang sangat jarang dijumpai dan hanya ditemukan di hutan dataran rendah Pulau Sumatera, mulai dari bagian selatan Danau Toba hingga Lampung. Hewan ini memiliki beberapa nama lokal, seperti simantuang, rason, gindol babi alu, atau kuda arau.
Tapir Termasuk Hewan yang Dilindungi
Saat ini, hanya tersisa empat spesies tapir di dunia, yang tersebar di Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di antara jenis spesies tersebut, Tapir Asia yang tinggal di Sumatera dan Malaysia merupakan yang terbesar.
Mengutip dari laman Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Tapir Asia masuk dalam daftar merah International Union of Conservation of Nature (IUCN) dan dikategorikan sebagai endangered atau terancam punah, karena populasinya terus menurun.
Di Indonesia, tapir dilindungi oleh undang-undang sesuai dengan PP No. 7 Tahun 1999 dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang perlindungan jenis tumbuhan dan satwa.
Baca Juga: Maling Kotak Amal Berjaket Nike Viral, Modus Baru Cuma Modal Lakban, Waspada!
Tapir memiliki peran penting sebagai penyebar biji dan menjaga keseimbangan ekosistem hutan. Namun, keberadaannya terancam oleh perburuan, kerusakan habitat, dan alih fungsi hutan oleh manusia.
Upaya pelestarian pun terus dilakukan, yang meliputi pemantauan populasi tapir secara sistematis dan menjaga konektivitas antarpopulasi untuk mempertahankan kelangsungan hidup mereka.
Selain itu, sebagai upaya untuk menjaga kelestarian habitat tapir, setiap tanggal 27 April diperingati sebagai Hari Tapir Sedunia.
Tapir Makan Apa?
Sebagai herbovira, makanan utama tapir adalah daun muda. Dengan tubuh yang pendek, tapir biasanya mencari daun yang mudah dijangkau oleh lidahnya.
Sebagian besar makanannya berasal dari tumbuhan semak dan pepohonan kecil, seperti yang berasal dari famili Euphorbiaceae dan Rubiaceae.
Selain dedaunan, tapir juga memakan buah-buahan serta umbi-umbian lunak yang ditemukan di hutan, seperti durian, nangka, dan mentimun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
5 Moisturizer Pria di Indomaret Bikin Wajah Lembap dan Cerah, Mulai Rp30 Ribuan
-
Gaji PMO dan Asisten Bisnis Koperasi Merah Putih Apakah Sama? Simak Rinciannya
-
Di Balik Pesona Komodo: Sentuhan Harapan untuk Pendidikan Anak dari Sebuah Alat Tulis
-
Rahasia Kulit Glowing Alami Terungkap: Pegagan, Bintang Baru Skincare Lokal yang Wajib Dicoba!
-
Profil Kartika Sari Dewi Soekarno, Setengah Abad Lebih Baru Kali Ini Ziarah ke Makam Bapaknya
-
Modal Saja Tak Cukup! Rahasia UMKM Bertahan dan Berkembang di Era Sulit Terungkap
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Punya Jenjang Karier dan Boleh Kerja Sampingan? Ini Aturannya
-
Terpopuler: Jejak Ratu Tisha Dicopot dari Komite PSSI, Prompt Gemini AI untuk Foto Prewedding
-
Menilik Jabatan Rizky Irmansyah, Ikut Turun Tangan Kasus Wali Kota Prabumulih
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura