Suara.com - Sosok sejarawan kondang Bonnie Triyana kini mendapat 'jatah kursi' di DPR RI usai sosok Tia Rahmania dipecat.
Tia Rahmania dipecat sebagai anggota PDI Perjuangan (PDIP) sekaligus didepak dari jatah kursinya di Senayan sebagaimana surat keputusan yang diteken Ketua KPU RI, M Afifudin.
Dalam surat keputusan itu pula, Bonnie Triyana ditetapkan sebagai anggota DPR RI terpilih yang sah dari daerah pilih Banten I dengan perolehan suara 36.516.
"Menggantikan calon terpilih atas nama Tia Rahmania, M.Psi., Psikolog (peringkat suara sah ke I, nomor urut 2)," demikian bunyi surat keputusan KPU RI nomor 1368 Tahun 2024 yang dikutip oleh Suara.com, Kamis (26/9/2024).
Pilihan internal PDIP untuk mengajukan Bonnie Triyana sebagai pengganti Tia Rahmania terbilang bijak. Sebab, Bonnie Triyana punya rekam jejak yang mentereng sebagai seorang akademisi sekaligus pengamat politik.
Berikut profil Bonnie Triyana yang dihimpun oleh Suara.com.
Profil Bonnie Triyana: Sejarawan banting setir jadi politisi
Pria bernama unik ini lahir pada 27 Juni 1979 di Rangkasbitung, Banten. Nama Bonnie memang kondang di tengah para akademisi, terutama komunitas sejarawan.
Kendati lahir di Banten, Bonnie besar di Sumatera lantaran mengikuti sang ayah bekerja sebagai manajer perkebunan.
Baca Juga: Bukan Karena Kritik KPK! PDIP Ungkap Alasan Sebenarnya Pecat Tia Rahmania
Adapun baru pada masa kuliah, Bonnie memutuskan untuk merantau ke Semarang demi mengenyam pendidikan di jurusan sejarah Universitas Diponegoro.
Dengan kegigihannya semasa kuliah, Bonnie akhirnya mengantongi gelar Sarjana Sastra (S.S) yang diberikan oleh kampusnya.
Tak cukup dengan studi S1, Bonnie akhirnya melanjutkan studi pascasarjana di Universitas Indonesia pada 2005.
Setelah tamat kuliah, Bonnie Triyana terlibat aktif dalam berbagai upaya penulisan sejarah. Bonne menggandeng sejarawan Budi Setiyono untuk menulis buku kompilasi pidato-pidato Soekarno.
Ia juga sempat mendapat ilham kala membaca majalah sejarah dari Brazil bertajuk Istoria dan akhirnya merintis sebuah majalah di Tanah Air yang ia beri nama Historia. Hingga kini tercatat Bonnie masih merupakan Redaktur Senior majalah sejarah online pertama di Indonesia itu.
Selain itu, Bonnie menjadi salah satu tokoh yang terlibat aktif dalam pendirian Museum Multatuli di Rangkasbitung, Banten dan ikut serta dalam restorasi gedung Sarekat Islam di Semarang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Terinspirasi dari Matcha, Begini Ritual Ketenangan dalam Setiap Rutinitas Kecantikan
-
Profil dan Agama Inka Andestha, Lagi Dijodoh-jodohkan dengan Pratama Arhan
-
6 Sunscreen Anti Air dan Anti Lengket untuk Musim Hujan, Cocok untuk Wanita Pekerja Outdoor
-
Berapa Tarif Manggung Raisa? Diva Pop Indonesia Ceraikan Hamish Daud
-
Masih Bingung Harus Pakai Sunscreen SPF Berapa? Ini Jawaban Dokter Spesialis Kulit
-
2 Promo G-DRAGON IN CINEMA CGV, Ada Poster Eksklusif 4DX dan Paket Combo Tiket
-
Apakah Tanggal 28 Oktober Termasuk Libur Nasional? Ini Jawabannya
-
Beauty Beyond Boundaries, Ruang Baru untuk Merayakan Kecantikan
-
Sumpah Pemuda 2025 yang ke Berapa? Ini Tema Resmi dan Makna di Balik Logonya
-
7 Parfum Lokal yang Wanginya Meninggalkan Jejak untuk Pria dan Wanita