Suara.com - buatkan rekomendasi judul dari berita ini
Tempoyak menjadi salah satu kuliner paling dicari saat saat musim durian tiba. Bagi yang belum familiar, tempoyak merupakan sambal khas yang terbuat dari fermentasi daging durian.
Dengan cita rasa asam pedas segar, tempoyak sering menjadi bagian penting dari kuliner Palembang dan memiliki tempat istimewa dalam masakan Melayu.
Meski namanya mungkin terdengar asing di kalangan masyarakat luas, terutama di luar Sumatera, tempoyak memiliki tempat istimewa dalam masakan Melayu, terutama saat dimasak bersama ikan laut atau digunakan sebagai sambal dengan cita rasa yang sangat khas.
Tempoyak bisa dibilang sebagai "bumbu rahasia" yang tiada duanya, dengan rasa asam segar yang sempurna untuk dinikmati bersama nasi hangat. Tapi, apa sebenarnya tempoyak itu? Tempoyak atau tempuyak adalah makanan yang dibuat dari daging durian yang difermentasi.
Proses fermentasi ini mengubah karbohidrat dalam durian menjadi karbondioksida, alkohol, dan asam amino.
Fermentasi tempoyak bisa dilakukan secara tradisional maupun dengan metode modern yang menggunakan ragi. Nama "tempoyak" sendiri berarti daging durian yang diasamkan atau digarami. Di berbagai daerah di Sumatera, tempoyak digunakan sebagai lauk pendamping nasi atau diolah bersama bumbu untuk memasak ikan laut.
Bahan dasar tempoyak adalah daging durian yang sudah terlalu matang atau kualitasnya kurang baik untuk dikonsumsi langsung. Ada dua jenis tempoyak yang dikenal, yaitu tempoyak asam dan tempoyak asin.
Tempoyak asam dibuat dengan kadar garam kurang dari 5 persen, sehingga memiliki tingkat keasaman yang lebih tinggi. Sementara itu, tempoyak asin mengandung lebih dari 5 persen garam tambahan, sehingga memiliki daya simpan yang lebih lama.
Fermentasi tempoyak mengandalkan bakteri asam laktat yang tumbuh dalam media sari durian, membantu proses pemeraman dan fermentasi. Meskipun telah melalui proses fermentasi, tempoyak tidak disarankan untuk dimakan langsung.
Hal ini karena kondisi asamnya masih memungkinkan mikroba seperti Micrococcus varians dan Staphylococcus saprophyticus berkembang biak. Oleh karena itu, tempoyak sebaiknya dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.
Tempoyak dapat diolah menjadi berbagai hidangan lezat seperti sambal, sambal goreng udang, gulai patin, atau gulai nila.
Kreativitas masyarakat juga telah menghasilkan berbagai variasi olahan tempoyak yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Misalnya, di Jambi, tempoyak dijadikan oleh-oleh khas daerah, memperkaya warisan kuliner Melayu.
Sejarah tempoyak sebagai bumbu khas Melayu juga tercatat dalam Hikayat Abdullah. Pada tahun 1836, Abdullah bin Abdulkadir Munsyi mengunjungi Terengganu dan mencatat bahwa tempoyak adalah makanan kesukaan masyarakat setempat, baik bagi raja maupun rakyat biasa.
Hingga kini, tempoyak masih menjadi makanan favorit di kalangan masyarakat Melayu, terutama di Sumatra, di mana durian melimpah ruah setiap musimnya. Tempoyak bukan hanya bumbu khas, tetapi juga bagian dari warisan budaya dan kuliner Melayu yang kaya. [batamnews.co.id]
Berita Terkait
-
Pasar Barito Mulai Dibongkar untuk Proyek Taman Bendera Pusaka
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner
-
Aneh tapi Bikin Nagih: 10 Kombinasi Makanan 'Gak Masuk Akal' yang Ternyata Enak Banget
-
Dari Dapur Paris Sampai Juri MasterChef: Perjalanan Chef Renatta yang Gak Banyak Orang Tahu
-
Eksplorasi Gudeg Jogja: Melestarikan Rasa dan Tradisi Kuliner
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
IdeaFest 2025 Akhir Pekan Ini di JICC, Nyalakan Budaya Baru Melalui Kolaborasi dan Kreativitas
-
Rayakan Warisan Budaya dan Kreativitas Tanpa Batas, Jakarta Fashion Week 2026 Segera Hadir
-
5 Sunscreen Terbaik untuk Kulit Kering Usia 40-an, Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
-
5 Perbedaan Body Mist dan Cologne, Mana yang Wanginya Lebih Awet?
-
Sambut Akhir Tahun, Archipelago Hadirkan Menu Pisang Lokal di Lebih dari 150 Hotel
-
7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
-
Apakah Sekolah Garuda Gratis? Ini Penjelasan soal Biaya dan Sistem Belajarnya
-
Apa Itu Avoidant? Istilah Viral di TikTok yang Ikut Dibahas Mahalini
-
Lowongan Kerja Kemenkes Oktober 2025: Ini Jadwal, Posisi, Syarat dan Cara Daftarnya
-
10 Pendakian Seru di Indonesia yang Wajib Dicoba oleh Pencinta Alam