Lifestyle / Food & Travel
Kamis, 11 Desember 2025 | 21:20 WIB
Mengapa Minuman Teh dan Es Krim Lokal Kini Menguasai Gen Z? (Instagram Momoyo)
Baca 10 detik
  • Minuman teh dan es krim lokal berkembang pesat karena generasi Z mencari pengalaman, visual menarik, dan nuansa lifestyle, bukan sekadar rasa.
  • Momoyo mencapai 1.000 gerai di Indonesia dan viral lewat peluncuran seri cokelat baru serta kolaborasi karakter Pimoo.
  • Generasi Z tertarik pada minuman yang menawarkan cerita, hiburan, dan momen sosial, terlihat dari antusiasme besar di acara dan media sosial.

Suara.com - Dalam beberapa tahun terakhir, industri minuman teh dan es krim di Indonesia berkembang pesat, lebih cepat dari banyak sektor kuliner lainnya. 

Minuman bukan lagi sekadar pelepas dahaga, tetapi telah bertransformasi menjadi bagian dari identitas, gaya hidup, hingga media ekspresi budaya pop. 

Dan di balik fenomena ini, muncul deretan brand lokal yang mampu membaca selera generasi Z dengan sangat jeli.

Salah satu contoh menarik datang dari Momoyo, yang pada akhir 2025 menandai tonggak besar dengan menembus 1.000 gerai di Indonesia. 

Angka ini tidak hanya menunjukkan ekspansi masif, tetapi juga bukti bahwa pasar minuman berbasis teh dan es krim masih sangat menjanjikan. Momoyo membuktikan bahwa inovasi rasa saja tidak cukup; anak muda ingin pengalaman.

Peluncuran seri cokelat terbaru dan kolaborasi dengan karakter capybara Pimoo menjadi cerminan bagaimana industri kini menggabungkan kuliner, pop culture, dan storytelling dalam satu ekosistem. 

Fenomena ini bukan sekadar kampanye, tetapi manifestasi dari perubahan perilaku konsumsi generasi Z, di mana minuman harus memiliki narasi, visual yang instagrammable, dan elemen hiburan yang mudah diviralkan. 

Kehadiran lebih dari 200 KOL dan KOC pada hari peluncuran serta viralnya momen romantis Willie dan Vilmei menunjukkan bahwa minuman kini bisa menjadi panggung sosial yang merangkul audiens lintas platform.

Transformasi ini terasa di banyak lini industri lokal. Brand-brand minuman tidak hanya bersaing lewat rasa, tetapi lewat desain cup, merchandise, karakter kolaborasi, hingga tema gerai yang terus berubah mengikuti musim. 

Baca Juga: Ulasan Buku "What i Ate in One Year", Kuliner Dunia Yang Menakjubkan

Konsep “Brand × IP”, seperti yang dilakukan Momoyo bersama Pimoo, membuka babak baru bagi brand makanan dan minuman Indonesia.

Kolaborasi terintegrasi, mulai dari produk edisi terbatas, dekorasi gerai tematik, hingga kampanye lintas media menjadi standar baru dalam menarik perhatian generasi muda yang haus pengalaman autentik.

Selain itu, tren ini juga menunjukkan bahwa pasar lokal siap bersaing di level regional. Momoyo, misalnya, telah mencapai lebih dari 1.500 gerai di Asia Tenggara, menandai meningkatnya kepercayaan terhadap brand minuman Indonesia di luar negeri. 

Namun di balik ekspansi tersebut, tetap terlihat bahwa Indonesia adalah panggung utama, pasar di mana suara generasi muda begitu kuat dan menentukan arah inovasi.

Apa yang terjadi di industri minuman hari ini merefleksikan sesuatu yang lebih besar: budaya minum bukan lagi tentang rasa, melainkan tentang cerita dan kebersamaan. Gen Z memilih brand yang memberi mereka ruang untuk berimajinasi, berkreasi, dan mengekspresikan diri. 

Dan selama para pemain lokal terus beradaptasi dengan ritme tersebut menciptakan rasa yang relevan, desain yang memikat, hingga pengalaman yang memorable industri ini akan terus tumbuh sebagai bagian dari gaya hidup modern Indonesia.

Load More