Suara.com - Institut Teknologi Bandung (ITB) telah lama diakui sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Dengan reputasi yang semakin mendunia, ITB terus berinovasi dan berkontribusi pada kemajuan bangsa.
Salah satu sosok yang berkontribusi dalam inovasi ITB adalah Dr. Agung Wicaksono. Alumni ITB angkatan 95 ini merupakan sosok pemimpin yang teguh dengan pengalaman panjang dalam akademisi, pemerintahan, dan korporasi. Sebagai lulusan yang kembali dengan visi dan misi baru, ia memiliki tekad besar untuk membawa ITB menjadi perguruan tinggi kelas dunia.
"ITB adalah tempat saya dididik, ditumbuhkan, dan dikembangkan lebih dari 30 tahun lalu dengan nilai-nilai kepemimpinan yang membawa kemajuan," ujar Dr. Agung.
Semangat ini mengiringi perjalanan profesional Dr. Agung, mulai dari perannya sebagai mahasiswa yang aktif dalam gerakan reformasi tahun 1998, hingga kini kembali sebagai pemimpin yang ingin memberikan kontribusi nyata bagi almamaternya.
Sejak menjadi mahasiswa ITB, Dr. Agung sudah terbiasa dengan lingkungan yang mengajarkan pentingnya berkontribusi secara aktif. Dia terlibat dalam berbagai kegiatan organisasi, salah satunya sebagai pemimpin dalam gerakan mahasiswa tahun ’98 yang membawa tuntutan perubahan besar di Indonesia.
"Saya melihat ITB bukan sekadar kampus, tapi tempat di mana kami belajar memimpin dan menjadi agen perubahan," tuturnya.
Pengalaman inilah yang menanamkan nilai-nilai kepemimpinan di hatinya, yang kini membentuk visi besarnya untuk masa depan ITB.
Setelah menyelesaikan pendidikan di ITB, Dr. Agung terus menambah ilmu dan pengalaman di berbagai sektor. Ia melanjutkan kariernya di pemerintahan, bekerja di Unit Kerja Presiden (UKP) pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Saya belajar banyak dari pengalaman di UKP. Tugas kami adalah merumuskan kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan itu adalah pelajaran berharga,” ungkap pria lulusan jurusan Teknik Industri tersebut.
Tak hanya itu, Dr. Agung juga bertugas di Kementerian ESDM, di mana ia berperan dalam upaya pemberantasan mafia migas. Pengalaman ini, menurutnya, membuatnya memahami tantangan besar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia di sektor energi. Dalam posisi tersebut, ia melihat bahwa integritas dan keberanian adalah dua hal yang sangat dibutuhkan dalam mengambil keputusan di pemerintahan.
Di sektor swasta, Dr. Agung tak kalah menonjol. Ia pernah menjabat sebagai pemimpin operasional di MRT Jakarta, lalu dilanjutkan dengan peran sebagai CEO Transjakarta, serta Managing Director di Jababeka.
Baca Juga: Daftar 5 PTN Buka Jalur Khusus OSIS Buat Calon Mahasiswa Kedokteran, Buruan Daftar!
“Di MRT Jakarta dan Transjakarta, saya belajar bahwa pengelolaan transportasi publik adalah tentang memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Sementara di Jababeka, saya belajar tentang pembangunan kota dan kawasan industri skala besar yang membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak,” paparnya.
Saat ini, Dr. Agung menjadi bagian dari Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), lembaga yang bertanggung jawab dalam pembangunan ibu kota baru Indonesia.
“Proyek IKN adalah tantangan besar sekaligus kesempatan emas bagi kita semua untuk membangun kota masa depan yang berkelanjutan. Saya merasa sangat terhormat menjadi bagian dari tim ini,” tambahnya dengan penuh antusiasme.
Setelah melewati perjalanan panjang, kini Dr. Agung hadir dengan prinsip Inovasi, Kolaborasi, dan Nationhood atau Kebangsaan (IKN) yang menjadi pedoman dalam mengembangkan ITB. Baginya, inovasi adalah fondasi utama untuk menjadikan ITB sebagai pusat solusi dan ide-ide baru. Inovasi itu bukan hanya soal teknologi canggih, namun juga bagaimana kita bisa menghadirkan solusi untuk masalah nyata di masyarakat.
Kolaborasi juga menjadi elemen penting dalam visinya. Menurut Dr. Agung, ITB harus membangun kolaborasi lintas fakultas dan lintas sekolah untuk menciptakan program-program yang relevan.
“Kami harus bekerja sama, bukan hanya dengan sesama fakultas di ITB, tapi juga dengan universitas lain dan industri, baik di dalam maupun luar negeri. Hanya dengan cara ini kita bisa menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks,” tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Publik Soroti Ponpes Ambruk Renggut Nyawa: Kelalaian Pembangunan atau Takdir?
-
Bahaya Makanan yang Terpapar Radioaktif, Udang Cikande Masih di Batas Aman?
-
5 Skincare La Roche Posay Termurah, Harga Masih Ramah di Kantong
-
Sabrina Chairunnisa Boyong Chanel ke Korea Selatan, Apakah Naik Pesawat Boleh Membawa Hewan?
-
Dilaporkan ke Polisi, Ferry Irwandi Tanggapi Santai: Main Game dan Tertawa
-
Berapa Gaji Pegawai PLN? Ini Link, Syarat, dan Cara Daftar Rekrutmen PLN 2025
-
Wajib Pakai Moisturizer sebelum Sunscreen? Begini Urutan yang Benar Menurut Dokter
-
Perjalanan Pendidikan Sabrina Chairunnisa, Rumah Tangganya Diisukan Retak
-
Mata Anies Baswedan Kedutan Usai Namanya Disebut Prabowo, Benarkah Artinya Lagi Dibicarakan Orang?
-
Urutan Skincare Glad2Glow untuk Atasi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan