Suara.com - Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah pihak terus berupaya menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata yang lebih berkelanjutan. Namun, hal ini juga menghadirkan tantangan tersendiri, salah satunya terkait dengan reforestasi destinasi.
Dalam acara Floratama Learning Center yang mengusung tema "Reforestasi Destinasi Pariwisata: Tantangan dan Skema Pembiayaan", Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi sekaligus Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh menjelaskan bahwa tantangan terbesar dalam pengembangan kawasan ini adalah pendanaan, yang seharusnya dapat mengoptimalkan proses reforestasi.
"Forest Management Plan dapat memperkuat konservasi, perlindungan keanekaragaman hayati, dan menambah nilai ekonomi melalui pariwisata ramah lingkungan," kata Frans.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN, Myrna A. Safitri, juga menjelaskan mengenai pengembangan ekosistem hutan hujan tropis di IKN.
"Pembangunan ekosistem hutan hujan tropis di IKN bertujuan untuk memaksimalkan penyerapan karbon, konservasi keanekaragaman hayati berbasis pengelolaan DAS, konsumsi air yang efisien, serta menciptakan jaringan ruang hijau yang terstruktur. Ini juga untuk meningkatkan kualitas udara, suhu yang sejuk, kualitas air permukaan yang terjaga, perlindungan habitat satwa, dan revitalisasi lanskap hutan hujan tropis," jelas Myrna.
Myrna juga menambahkan bahwa miniatur hutan hujan tropis di IKN diharapkan tidak hanya berfungsi ekologis, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat.
"Miniatur hutan hujan tropis di IKN akan menjadi showcase yang memperkenalkan hutan tropis kepada berbagai kalangan masyarakat. Jenis tanaman yang akan ditanam diprioritaskan pada jenis-jenis asli hutan hujan tropis dataran rendah, terutama yang ditemukan di hutan dipterokarpa, kecuali di area dengan masalah drainase," tambah Myrna.
Frans berharap forum ini dapat memberikan wawasan berharga dari pengembangan Forest City di Ibu Kota Nusantara (IKN), yang bisa diterapkan di kawasan wisata lainnya guna mendorong pembangunan yang konsisten dan berkelanjutan.
Baca Juga: Gelar Jajarans, Nagita Slavina Hadirkan Makanan khas Indonesia hingga Mancanegara
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari yang Empuk dan Ringan untuk Pemula
-
Link Download Logo Hari Guru Nasional 2025 Kemendikdasmen, Versi Berwarna dan Hitam-Putih
-
5 Rekomendasi Warna Lipstik untuk Bibir Pucat agar Tampak Lebih Segar
-
Promo Superindo Hari Ini: Katalog Diskon Terbaru 14-16 November 2025 Minyak hingga Popok
-
Beda Silsilah Keluarga Gusti Purbaya vs KGPH Mangkubumi, Siapa Pantas Jadi Raja Solo?
-
Tema dan Link Download Logo Hari Guru Nasional 2025 Versi Kemenag: Format PNG, JPG dan PDF
-
5 Rekomendasi Cat Rambut untuk Hempaskan Uban Usia 50 Tahun ke Atas
-
4 Adu Potret Gusti Purbaya vs KGPH Mangkubumi: Rebutan Jadi Raja Solo PB XIV
-
5 Rekomendasi Sampo Terbaik untuk Kulit Kepala Dermatitis Seboroik
-
Diam-diam Berjuang Keras, 5 Shio Diprediksi Hoki Besar di Akhir 2025