Beberapa mentor ternama antara lain Tia Hasibuan dari Come & See Pictures, Kevin Ryan Himawan dari Soda Machine Film, dan Wilza Lubis dari Body Body Pictures.
Program ini menerima lebih dari 3.000 pendaftar pada seleksi awal, namun hanya 600 yang berhasil lolos ke tahap berikutnya. Dari sana, 24 peserta terpilih untuk mengikuti pelatihan intensif bersama para mentor.
Direktur Kebijakan Publik Netflix untuk Asia Tenggara, Ruben Hattari memaparkan bahwa program ini menjadi wadah untuk regenerasi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam dunia perfilman tanah air.
Tidak hanya memberikan ruang kepada generasi baru untuk terjun dan berkecimpung dalam dunia film. Melalui program ini, para peserta turut dibekali dengan peningkatan kapasitas SDM itu sendiri.
"Dua-duanya harus jalan pararel. Ini momen (industri film Indonesia) yang sangat manis-manisnya, untuk kita menyikapi zaman yang sweet spot ini, mau enggak mau harus kita harus terus meningkatkan kapasitas," kata Ruben.
Sementara itu, Direktur Festival JAFF, Ifa Isfansyah, menuturkan program ini hanya satu dari sekian banyak program yang ada untuk terus menopang industri perfilman Indonesia. Apalagi tak dipungkiri masih ada banyak kebutuhan yang perlu untuk diisi.
"Ini memang program sangat ideal bagi JAFF, karena memang kita sangat concern bagaimana menemukan bakat-bakat baru, mengedukasi mereka dan mempertemukan dengan industri," ucap Ifa.
Selama ini, Ifa bilang, kehadiran SDM itu berjalan dengan mayoritas secara organik. Melalui berbagai festival dan berbagai pelatihan lain yang dilakukan secara formal melalui sekolah atau pendidikan dan pelatihan lain.
"Kalau bicara berkelanjutan tentu ada hubungan dengan banyak faktor, mulai mental, attitude, konsistensi. Tapi secara kompetensi mereka (para peserta) sangat siap dan dibutuhkan oleh industri ini," tandasnya.
Baca Juga: JAFF Market: Pasar Film Pertama dan Terbesar di Indonesia Resmi Dibuka di Yogyakarta!
Berita Terkait
-
Xu Zhenxuan, Aktor China Pendatang Baru yang Sedang Jadi Sorotan
-
Film The Witches: Teror Sekelompok Penyihir pada Semua Anak-Anak di Dunia
-
Ulasan Everything Everywhere All at Once, Film Agak Absurd yang Penuh Makna
-
JAFF 2024 Kerja Sama dengan KlikFilm, Bisa Nonton 51 Film Berkelas dari Rumah
-
Ma Tianyu, Aktor China Muslim yang Jadi Aktor karena Hidupnya Tragis
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
6 Fakta Kematian Remaja Perempuan di Mobil Tesla Milik Penyanyi D4vd
-
Profil dan Kekayaan Dony Oskaria, Ditunjuk Prabowo Jadi Plt Menteri BUMN
-
Ratu Tisha Anak Siapa? Dicopot Erick Thohir dari Komite PSSI
-
5 Krim Anti Aging Terbaik untuk Kulit Glowing dan Awet Muda, Wajib Dicoba!
-
Perjalanan Cinta Yurike Sanger dengan Soekarno, Istri Termuda Sang Proklamator
-
Moisturizer dan Krim Siang Apakah Sama? Simak Penjelasan Dokter biar Gak Salah
-
Sifat Zodiak Leo Wanita yang Bikin Terkesan: Karismatik, Percaya Diri, tapi Susah Dibantah
-
Beda Pendidikan Anak Sri Mulyani dan Retno Marsudi yang Lulus Bareng di UI
-
Profil Adwin Haryo Indrawan, Anak Sri Mulyani Resmi Jadi Dokter Spesialis
-
Resep Pajeon Makanan Korea, Ramai Di-recook setelah Drama Bon Appetit Your Majesty