Suara.com - Generasi Z, yang lahir di era digital, menghadapi tantangan yang jauh berbeda dari generasi sebelumnya. Mereka tumbuh di tengah cepatnya perkembangan teknologi, tekanan sosial media, dan persaingan global yang semakin ketat.
Untuk bisa bertahan dan unggul di lingkungan ini, kemampuan akademis saja tidak cukup. Soft skills dan karakter tangguh menjadi kunci utama bagi generasi ini untuk mencapai kesuksesan.
Mengapa Soft Skills Penting?
Di era teknologi dan otomatisasi, keunggulan manusia terletak pada kemampuan interpersonal dan emosionalnya. Soft skills, seperti kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis, kerja tim, dan manajemen waktu, menjadi pembeda utama di tempat kerja. Banyak perusahaan kini mencari individu yang tidak hanya cerdas secara teknis, tetapi juga mampu beradaptasi, memimpin, dan bekerja dengan orang lain.
Kemampuan ini juga penting dalam kehidupan sehari-hari, membantu Generasi Z membangun hubungan yang bermakna, menyelesaikan konflik, dan menghadapi tantangan dengan lebih bijaksana. Tanpa soft skills, individu mungkin sulit untuk berkolaborasi atau berkembang dalam lingkungan yang dinamis.
Karakter Tangguh: Bekal untuk Menghadapi Ketidakpastian
Selain soft skills, karakter tangguh atau resilience menjadi salah satu atribut penting yang harus dimiliki. Dunia modern penuh dengan ketidakpastian dan perubahan yang cepat. Generasi Z diharuskan untuk mampu bangkit dari kegagalan, menghadapi tekanan, dan tetap optimis dalam situasi sulit.
Karakter tangguh memungkinkan seseorang untuk melihat tantangan sebagai peluang belajar, bukan hambatan. Ini juga mendorong mereka untuk memiliki growth mindset—keyakinan bahwa kemampuan dapat dikembangkan melalui kerja keras dan dedikasi, alih-alih merasa terjebak oleh keterbatasan.
Cara Mengembangkan Soft Skills dan Karakter Tangguh
Baca Juga: Hadapi Rendahnya Minat Beli Gen Z, Cemara Trashion Lakukan Ini agar Terus Eksis
Generasi Z dapat mengasah kemampuan ini melalui berbagai cara, seperti:
- Berpartisipasi dalam kegiatan kolaboratif: Bergabung dalam organisasi, komunitas, atau proyek kelompok dapat meningkatkan kemampuan kerja tim dan kepemimpinan.
- Mencoba hal baru: Berani keluar dari zona nyaman membantu melatih resilience dan membuka wawasan baru.
- Mengelola emosi: Belajar untuk memahami dan mengontrol emosi dapat meningkatkan kecerdasan emosional.
- Belajar dari kegagalan: Jadikan setiap kegagalan sebagai pelajaran, bukan akhir dari segalanya.
Refleksi Tantangan Generasi Z dalam Seni Pertunjukan
Malam Dharma Puruhita, puncak dari rangkaian Nation Building yang diselenggarakan Bakti Pendidikan Djarum Foundation melalui program Djarum Beasiswa Plus, menjadi saksi ketangguhan 516 Beswan Djarum angkatan 2023/2024. Dengan hanya empat hari persiapan intensif, para mahasiswa penerima beasiswa ini berhasil menyuguhkan drama musikal dan tari bertema “Gugah Jiwa Nusantara” yang penuh makna dan relevansi dengan tantangan zaman.
Deputy Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Felicia Hanitio, menyampaikan, “Dengan tema Gugah Jiwa Nusantara, pagelaran ini memperlihatkan keresahan generasi muda Indonesia menghadapi berbagai problematika dan tantangan zaman. Namun dengan bekal soft skills, karakter yang tangguh, serta pola pikir growth mindset, para Beswan Djarum akan mampu menjawab tantangan, berjiwa kepemimpinan, berpikir kritis, dan mencari solusi dari berbagai permasalahan yang ada, serta memiliki sikap welas asih.”
Sutradara Malam Dharma Puruhita, Ronald Soe, turut mengapresiasi ketangguhan para Beswan Djarum. “Dari pementasan ini kita bisa melihat sikap resilience dan persistence yang secara real ditunjukkan seluruh Beswan Djarum. Semangat mereka benar-benar enggak ada matinya. Meskipun mereka bukan profesional performer dan hanya punya waktu H-4 untuk berlatih intensif, tapi mereka bisa mencari solusi dari masalah yang dihadapi dan surprisingly mereka mampu menampilkan yang terbaik dan all out,” ungkap Ronald.
Salah satu Beswan Djarum, Razeska Sarah dari Universitas Katolik Atma Jaya, mengaku pengalaman ini memberinya banyak pelajaran. “Selama mengikuti Nation Building saya makin berani mendobrak batas kemampuan diri. Dari sebelumnya agak fixed mindset, sekarang berani untuk lebih growth mindset. Tidak takut untuk mencoba pengalaman-pengalaman baru. Terima kasih Djarum Beasiswa Plus dan semua teman-teman Beswan Djarum, dari sini kami punya soft skills baru, bermental kuat, dan lebih open minded,” ungkap mahasiswi program studi akuntansi ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Ditemukan Tewas di Kos, Pernah Vonis Hukuman Mati ke 3 Orang
-
Terpopuler: Sumber Kekayaan Gus Elham, Shio Paling Beruntung 15-16 November 2025
-
6 Zodiak Paling Beruntung Hari Ini 15 November 2025, Saatnya Raih Pengakuan
-
7 Skincare Korea Terbaik untuk Anti Aging Usia 40 Tahun, Auto Jadi Glass Skin
-
5 Rekomendasi Lipstik Nude untuk Kulit Sawo Matang, Cocok Buat Make Up Natural Tanpa Bikin Pucat
-
Tidur Malam yang Cukup Berapa Jam? Ini Kata Sleep Coach Vishal Dashan
-
Menurut Penelitian, Ini 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-Diam Merusak Otak
-
Umur 15 Tahun Sebaiknya Pakai Sunscreen SPF Berapa? Ini 5 Pilihan Aman Mulai Rp12 Ribuan
-
5 Moisturizer Ringan untuk Menenangkan Kulit Kemerahan, Sensitive Skin Friendly
-
Rahasia 26 Tahun Kino: Filosofi 'Synergy in Diversity' yang Mengubah Perbedaan Jadi Kekuatan Bisnis