Suara.com - Membagi waktu antara passion dan bisnis bisa menjadi tantangan besar, terutama bagi mereka yang memiliki banyak kegiatan. Setiap hari seakan penuh dengan tugas yang harus diselesaikan, baik itu pekerjaan atau hobi yang juga penting.
Namun, kunci utamanya adalah manajemen waktu yang tepat. Jika tidak, segala aktivitas akan terasa berantakan dan tidak terkendali.
Tidak jarang seseorang harus membuat prioritas agar waktu yang dimiliki bisa digunakan dengan bijak. Kadang, waktu untuk diri sendiri menjadi terbatas, namun itu adalah bagian dari proses mencapai tujuan.
Untuk itu, disiplin diri menjadi hal yang sangat dibutuhkan. Mengetahui kapan harus fokus dan kapan harus beristirahat akan membantu menjaga keseimbangan.
Bagi banyak orang, passion dan bisnis bisa berjalan bersamaan, asalkan keduanya mendapat perhatian yang cukup. Mengelola kedua hal tersebut tentu memerlukan kemampuan untuk multitasking dan beradaptasi dengan berbagai situasi.
Namun, tentu saja, itu semua hanya bisa dilakukan dengan pengaturan waktu yang efektif. Tak jarang, banyak yang merasa terbebani, tapi rasa puas karena bisa mengerjakan kedua hal tersebut menjadi reward yang tak ternilai.
Berikut adalah beberapa cara untuk membagi waktu antara passion dan bisnis:
1.Tentukan Prioritas dan Tujuan
Evaluasi keduanya: Pahami apa yang kamu inginkan dari passion dan bisnis. Apa tujuan jangka panjang dari kedua hal tersebut? Memahami tujuan akan membantumu memprioritaskan mana yang lebih mendesak dan memberi dampak terbesar.
Tetapkan prioritas: Tentukan kapan passion harus lebih diprioritaskan dan kapan bisnis membutuhkan lebih banyak fokus, tergantung pada fase atau situasi saat itu. Misalnya, saat memulai bisnis, kamu mungkin perlu memberi waktu lebih banyak untuk itu, sementara pada titik tertentu, passion bisa menjadi cara untuk "me-refresh" diri.
Baca Juga: PTP Nonpetikemas Beberkan Strategi Hadapi Tantangan Bisnis 2025
2. Buat Jadwal yang Terstruktur
Time blocking: Alokasikan waktu khusus untuk bekerja pada bisnis dan passion. Misalnya, tentukan beberapa jam di pagi hari untuk bisnis dan beberapa jam di malam hari untuk passion. Dengan cara ini, kamu bisa fokus tanpa merasa terganggu.
Gunakan kalender digital: Untuk mengatur jadwal secara lebih efisien, gunakan kalender seperti Google Calendar untuk memblokir waktu dan mengingatkanmu tentang deadline atau waktu untuk kedua aktivitas.
3. Integrasikan Passion ke Dalam Bisnis
Manfaatkan passion dalam bisnis: Cobalah untuk menggabungkan passionmu dengan bisnismu. Misalnya, jika passionmu adalah desain grafis, dan bisnismu terkait dengan pemasaran, kamu bisa mengaplikasikan keterampilan desain dalam kampanye pemasaran bisnis.
Konten berbasis passion: Jika passionmu adalah menulis, musik, atau seni, buat konten yang bisa memperkenalkan bisnismu. Ini tidak hanya akan membuat pekerjaan terasa lebih menyenangkan tetapi juga memberi nilai lebih bagi audiens dan klien.
Royyuda Agusto Ompusunggu adalah salah satu contoh nyata yang berhasil membagi waktunya dengan baik. Yuda, sapaan akrabnya, adalah pemuda asal Sumatera Utara yang kini berkarir di Jepang.
Di usia 23 tahun, ia menjalani rutinitas padat, mulai dari modeling, duta pemuda, hingga menjalankan bisnis parfum Ario. Meski banyak aktivitas, ia berhasil membagi waktu antara passion dan bisnis dengan kedisiplinan dan manajemen waktu yang tepat.
"Saya selalu merasa bahwa waktu adalah investasi terbaik yang bisa saya kelola," ujar Yuda.
Sebagai freelancer modeling, Yuda sering menghadapi jadwal fleksibel. Meski tanpa jam tetap, ia efisien membagi waktu antara modeling, usaha parfum, dan kegiatan pribadi. Ia selalu memanfaatkan setiap kesempatan yang datang. Selain itu, Yuda juga melanjutkan studi bahasa Jepang di Jepang, yang mengajarkannya cara mengelola waktu dengan lebih baik.
Tag
Berita Terkait
-
Bisnis Deryansha Azhary, CEO Kasisolusi yang Dirujak Warganet Gegara Minta Publik Tak Reaktif pada PPN 12%
-
Lewat Strategi Ini UMKM Bisa Tingkatkan Penjualan dan Penuhi Kebutuhan Pelanggan
-
Nasabah PNM Mekaar Asal Lampung Raih Penghargaan Aksi Nyata Bela Negara
-
Perkembangan Teknologi Lifting Equipment yang Meningkatkan Efisiensi Industri
-
VIDA Raih Sertifikasi Global, Buka Peluang Bisnis Identitas Digital Lebih Luas
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
17 Oktober Memperingati Hari Apa Saja? Tak Hanya Hari Kebudayaan Nasional dan Ultah Prabowo
-
Mau Punya Wajah Glowing? Pakai 5 Rekomendasi Moisturizer Korea TerbaikIni
-
6 Shio Paling Beruntung Dalam Urusan Cinta Besok Jumat 17 Oktober 2025
-
Utang dan Kekayaan Andra Soni, Gubernur Banten yang Nonaktifkan Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga
-
Selebgram Julia Prastini Selingkuh dengan Siapa? Sosok Petinju Ini Terseret
-
Berapa Biaya Kuliah di Universitas Borobudur? Kampus S3 Ahmad Sahroni
-
7 Sunscreen Korea Terbaik untuk Flek Hitam dan Cegah Kanker Kulit
-
Profil dan Pendidikan Ahmad Sahroni, Resmi Raih Gelar Doktor
-
Apakah Adidas Samba Bisa Dipakai Olahraga? Ini 5 Varian yang Paling Dicari
-
Apa Akreditasi Universitas Borobudur? Kampus S3 Ahmad Sahroni