Suara.com - Tahun Baru Imlek 2025 segera tiba, dan bagi mereka yang berzodiak Ular, tahun Ular Kayu ini diprediksi akan menjadi tahun yang penuh keberuntungan.
Tahun Ular Kayu sendiri akan berlangsung sejak 29 Januari 2025 dan berakhir pada 16 Februari 2026 nanti.
Dikatakan oleh pengamat Budaya Tionghoa, Randy Zanuar, Shio Ular dikenal memiliki intuisi tajam, kemampuan analitis, dan perencanaan yang matang.
Elemen kayu juga menambah karakter yang fleksibel, kreatif, dan rasa ingin tahu yang tinggi.
Kata Randy, kombinasi ini menghasilkan energi unik yang berpotensi membawa perubahan signifikan.
Tahun ular kayu juga kian istimewa dengan kehadiran dua "lichun" atau awal musim semi yang dipercaya membawa keberkahan berlipat.
Lalu, bagaimana dengan prediksi bisnis di tahun Ular Kayu?
Lebih lanjut, Randy mengatakan bahwa di tahun ini, kita akan diajak untuk lebih cermat dalam menyikapi dinamika bisnis, terutama karena di tahun ini, kita akan berada di bawah pengaruh elemen kayu yang berapi.
"Kombinasi ini menggambarkan sosok yang kuat, penuh energi, namun tetap bijaksana," kata Randy, dikutip Suara.com dari siaran pers, Selasa (14/1/2025).
Baca Juga: 7 Ide Dekorasi Imlek untuk Menghias Rumah: Sederhana Sekaligus Meriah
Dalam dunia bisnis, Randy mengatakan bahwa kita perlu memiliki kegesitan dan perhitungan yang matang. Jangan terburu-buru mengambil keputusan, namun begitu ada peluang, jangan ragu untuk bertindak cepat.
"Tahun ular kayu mengajarkan kita untuk menjadi sosok yang proaktif, namun tetap berhati-hati. Sama seperti ular yang selalu mengamati lingkungan sekitar sebelum bergerak, kita juga perlu melakukan analisis mendalam sebelum mengambil langkah strategis."
"Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, kita dapat memanfaatkan energi positif tahun Ular Kayu untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis," ajak Randy.
Sementara itu, Direktur Magpie Public Relations, Ibnu Haykal mengungkapkan, membangun jaringan yang kuat dapat menjadi salah satu kunci sukses di Tahun Ular Kayu.
Ia menyebut bagaimana menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak, baik itu perusahaan lain, organisasi, maupun komunitas, untuk memperluas jangkauan dan menciptakan sinergi yang menguntungkan.
"Kolaborasi dapat membuka peluang baru, meningkatkan inovasi, dan memperkuat posisi perusahaan di pasar. Manfaatkan peluang kerja sama untuk mencapai tujuan bersama dan mengatasi tantangan pasar," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
Terkini
-
5 Rekomendasi Bedak untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bisa Samarkan Kerutan
-
Rekam Jejak Karier Muhammad Qodari: Dari Peneliti, Diangkat Jadi Kepala Staf Kepresidenan
-
Pendidikan Kiran Soekarno, Cucu Presiden Pertama RI Ikut Bersihkan Sungai Tukad Bali Pasca Banjir
-
Menjelajahi Kuliner Malam Yogyakarta: Tak Sekadar Gudeg dan Angkringan
-
Prompt Edit Foto AI Jadi Profesi, Ubah Fotomu Jadi CEO Hingga Pengacara!
-
Rekomendasi Paket Skincare Pria: Dari Anti Jerawat hingga Mencerahkan Kulit Kusam
-
KIP Kuliah Jalur Mandiri: Jadwal, Nominal Bantuan, dan Cara Daftar Terbaru
-
Utang Erick Thohir yang Dilantik Jadi Menpora Rp203 Miliar, Hampir 13 Kali Lipat Dito Ariotedjo
-
Adu Properti Menpora Erick Thohir vs Dito Ariotedjo, Bak Bumi dan Langit!
-
Ganti Jabatan, Berapa Gaji Erick Thohir yang Digeser Jadi Menpora?