Suara.com - Di tengah kesibukan dan tekanan hidup yang semakin besar, datanglah kelelahan yang tak terhindarkan. Kelelahan ini bukan hanya bersifat fisik, tetapi juga mental.
Belakangan ini, berbagai penelitian menunjukkan bahwa Generasi Z lebih rentan mengalami depresi dibandingkan generasi sebelumnya. Tingkat kecemasan dan tekanan mental yang tinggi menjadi fenomena yang kerap ditemui di kalangan anak muda saat ini.
Seperti dikutip dari Times of India, salah satu teori yang menarik perhatian publik adalah gagasan tentang hilangnya "tempat ketiga." Christian Bonnier, seorang pemilik agensi pemasaran berusia 24 tahun dari Tampa, Florida, menyampaikan teorinya melalui sebuah video di TikTok.
Menurutnya, generasi ini mengalami kesulitan karena mereka kehilangan ruang sosial komunal di luar rumah dan tempat kerja. Video ini pun mendapat perhatian luas dan telah ditonton lebih dari 600.000 kali.
Apa Itu "Tempat Ketiga"?
Konsep "tempat ketiga" pertama kali diperkenalkan oleh sosiolog Ray Oldenburg dalam bukunya The Great Good Place (1991). Ia menjelaskan bahwa manusia memiliki tiga tempat utama dalam hidupnya.
Di antaranya rumah (tempat pertama), tempat kerja (tempat kedua), dan tempat berkumpul sosial (tempat ketiga). Tempat ketiga ini dapat berupa kafe, taman, pusat komunitas, atau pub lokal yang berfungsi sebagai ruang interaksi sosial yang santai.
Namun, dalam kehidupan modern, terutama dengan semakin maraknya kerja jarak jauh, banyak orang hanya memiliki dua, atau bahkan satu lingkungan utama, yaitu rumah dan tempat kerja. Hal ini menyebabkan meningkatnya rasa isolasi dan kesepian.
Bonnier menekankan pentingnya peran tempat ketiga dalam menjaga kesehatan mental. Ia mengatakan, rasa kebersamaan, rasa memiliki, dan interaksi sosial yang biasa dilakukan orang setiap hari kini hampir hilang dari generasi kita.
Baca Juga: Bagaimana Es Krim Dapat Memenangkan Hati Gen Z di Era Digital?
"Jika saya sendirian terlalu lama, kecemasan dan depresi mulai muncul. Saya perlu bertemu orang, pergi keluar bersama teman, dan bersosialisasi," jelas dia.
Faktor Lain yang Memperburuk Situasi
Banyak warganet yang memberikan pendapat mereka terkait isu ini. Ada yang berpendapat bahwa bukan tempatnya yang berubah, tetapi kebiasaan orang-orangnya.
"Anda masih bisa pergi ke pub, golf, atau bermain dart. Namun, kita tidak lagi terbiasa bersosialisasi atau nongkrong bersama," ujar Teya Felicity.
Namun, ada juga yang merasa bahwa generasi muda kekurangan ruang sosial yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Danielle Rich, misalnya, mengungkapkan bahwa tidak banyak tempat bagi orang dewasa muda untuk menghabiskan waktu dan mendapatkan teman baru tanpa harus minum alkohol, yang kini mulai ditinggalkan oleh banyak orang.
Masalah lain yang turut memperburuk keadaan adalah meningkatnya biaya hidup. Banyak orang tidak mampu menghabiskan waktu di "tempat ketiga" karena keterbatasan finansial. Seorang warganet bahkan berkomentar, "Kami sama sekali tidak mampu membelinya."
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
5 Sarung Terbaik dengan Kualitas Premium untuk Ibadah dan Acara Formal, Mulai Rp100 Ribuan
-
Penerima KIP Kuliah Diduga Tak Layak? Ini Langkah Lapor Resminya ke Kemendikbud
-
Panduan Lengkap Susunan Acara Hari Santri
-
Perancang di Balik Megahnya Warehouse, Cerita Tim Tentang Teknologi yang Bikin Proyek Lebih Rapi
-
Habib Umar Bin Hafidz Keturunan Apa? Kehadirannya Disambut Lautan Manusia di Monas
-
5 Rekomendasi Bedak untuk Wanita 40 Tahun, Ampuh Sembunyikan Bekas Luka Seperti Wulan Guritno
-
5 Shio Ini Diprediksi Paling Hoki di Penghujung Oktober 2025: Siap-Siap Panen Rezeki dan Cinta!
-
Perjalanan Mualaf Clara Shinta dan Alexander Assad, Romantis Tapi Pernikahan Cuma 2 Bulan?
-
6 Kebiasaan Sederhana untuk Move On Setelah Perceraian
-
TikTok Food Fest 2025: Surga Kuliner Dadakan di Tengah Kota Jakarta!