Sidang isbat yang diselenggarakan pemerintah akan mempertimbangkan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyatul hilal (pengamatan bulan). Lantas apa perbedaan dari keduanya?
Metode Hisab
Melansir dari berbagai sumber, metode hisab adalah penghitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan sebagai penanda dimulainya awal bulan dalam kalender Hijriah. Terdapat berbagai rujukan atau kitab yang digunakan untuk palaksanaan hisab di Indonesia.
Seiring dengan berjalannya waktu, metode hisab juga ada yang menggunakan sistem kontemporer. Caranya, yaitu menggunakan rumus-rumus yang ada pada kitab itu, misalnya bagaimana cara untuk menghitung awal bulan dengan data astronomis yang ada.
Metode Rukyat
Rukyat merupakan sebuah aktivitas pengamatan visibilitas hilal (bulan sabit) yang dilakukan ketika Matahari terbenam menjelang awal bulan dalam Kalender Hijriah. Biasanya, metode Rukyat digunakan ini untuk menentukan awal bulan Zulhijah, Ramadhan, hinhha Syawal.
Saay melakukan pemantauan, Kemenag akan bekerja sama dengan organisasi masyarakat Islam, pakar BMKG, pakar Lapan, serta pondok pesantren yang telah melakukan penghitungan di wilayahnya.
Penghitungan ini dilakukan untuk menghindari terjadinya "salah lihat". Sebab, apabila tinggi hilal ada di bawah 2 atau 4 derajat, maka kemungkinan obyek yang dilihat bukanlah hilal, melainkan bintang, lampu kapal, serta obyek lainnya. Hilal dapat dilihat dengan ketinggian minimal 2 derajat, elongasi (jarak sudut matahari-bulan) 3 derajat, serta umur minimal 8 jam ketika ijtimak.
Menurut data hisab, ijtimak terjadi pada hari Jumat, 28 Februari 2025, pukul 07.44 WIB besok. Pada saat itu, ketinggian hilal di wilayah Indonesia diperkirakan antara 3° 5,91' hingga 4° 40,96', dengan sudut elongasi antara 4° 47,03' hingga 6° 24,14'. Sesuai dengan kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), hilal kemungkinan akan terlihat. Meski demikian, keputusan akhir tetap menunggu hasil dari sidang isbat.
Demikian ulasan terkait kapan sidang isbat penentuan 1 Ramadhan 2025. Semoga informasi ini bermanfaat dan menjadi pedoman bagi umat Islam yang akan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Retinol yang Bagus untuk Pemula Merek Apa? Ini 5 Rekomendasinya
-
6 Sunscreen SPF 30 yang Ideal untuk Usia 40 Tahun, Atasi Flek Hitam dan Garis Halus
-
5 Skincare Apotek untuk Mencerahkan Kulit, Glowing Tanpa Harus ke Klinik
-
3 Pilihan Moisturizer untuk Kulit Berminyak dan Berjerawat, Kandungan Lengkap Harga Murah
-
5 Shio yang Kurang Beruntung Selama November 2025, Begini Cara Menghadapinya
-
Rejuran S Bantu Wulan Guritno Atasi Bopeng, Terungkap dalam Insecurity Uncovered Zap Premiere
-
TikTok Shop by Tokopedia Dukung Brand Lokal Bersinar di Jakarta Fashion Week 2026
-
8 Fakta Perjalanan Cinta Deddy Corbuzier & Sabrina Chairunnisa: Nikah di Tanggal Cantik, Kini Cerai
-
5 Rekomendasi Tone Up Cream yang Harganya Affordable untuk Mencerahkan Kulit Wajah
-
5 Parfum dengan Wangi Horor, Cocok Dipakai saat Halloween