Suara.com - Bibir kering tentu mengganggu kegiatan sehari-hari, terutama di tengah bulan puasa Ramadan. Adapun saat berpuasa Ramadan, bibir cenderung kerap menjadi kering lantaran tubuh sepanjang hari tak mendapat asupan air kecuali di waktu sahur dan berbuka.
Bibir kering juga berpeluang menjadi pintu masuk bagi berbagai masalah bibir jika dibiarkan tanpa hidrasi. Umumnya, bibir kering bisa "diselamatkan" dengan lip balm alias pelembap bibir yang kerap ditemui di pasaran.
Beberapa orang kini masih ragu dan khawatir apakah boleh memakai lip balm saat puasa. Kekhawatiran tersebut bermula dari anggapan bahwa lip balm membatalkan puasa.
Lantas, bagaimana hukum memakai lip balm saat puasa?
Fatwa Ulama soal Pemakaian Pelembap Bibir saat Puasa
Pelembap bibir menjadi pilihan primadona bagi mereka yang berpuasa dan tak ingin kegiatannya terganggu oleh bibir kering.
Pasalnya, beberapa orang yang berpuasa mengandalkan lip balm sebagai alternatif dari minum air putih untuk melembapkan bibir.
Beberapa lip balm yang beredar di pasaran juga dilengkapi dengan berbagai nutrisi seperti vitamin supaya bibir tak rusak dan bisa tetap sehat kendati seharian tubuh tak mendapatkan hidrasi.
Namun, tak sedikit mereka yang masih khawatir dan takut bahwa lip balm dapat membatalkan puasa.
Baca Juga: Alasan Kurma Bagus Dikonsumsi untuk Buka Puasa, Ini Manfaatnya
Melansir NU Online, jawaban apakah boleh memakai pelembap bibir saat berpuasa bisa dimulai dengan memahami fiqh puasa yang ditulis oleh berbagai ulama kondang.
Hal utama yang membatalkan puasa menurut fiqh adalah makan atau minum. Selain itu, memasukkan benda melalui lubang tubuh yang terbuka, misalnya mulut, hidung, dan telinga juga turut membatalkan puasa.
Aturan tersebut tertulis dalam kitab "Fathul Qorib" yang menjadi dasar fiqh bagi penganut mazhab Syafi'i yang banyak dianut di Indonesia.
Fiqh puasa dalam kitab tersebut menyebutkan hal yang membatalkan puasa yakni "Apa yang secara sengaja mencapai/masuk rongga terbuka."
Sederhananya, puasa kita akan batal ketika kita sengaja memasukkan benda ke rongga tubuh manusia.
Syekh Ali Jumah merujuk ke hukum fiqh ternyata membuat pengecualian bagi pelembap bibir. Ia menilai bahwa pelembap bibir tak masuk langsung ke mulut lantaran diserap oleh bibir.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Parfum Gak Sekadar Wangi: Ini Cara Anak Muda Ekspresikan Diri Lewat Aroma
-
Bangkitkan Semangat Kerja dengan Aroma Kopi: 5 Parfum Menyegarkan untuk Kantor
-
Pertanda Baik atau Buruk? Ini Macam-Macam Arti Mimpi Resign dari Kerjaan
-
5 Rekomendasi Parfum Pria Tahan Lama untuk Nge-Gym: Tetap Segar Sepanjang Sesi!
-
Kenapa Sepatu Baru Tidak Dianjurkan untuk Lomba Lari? Ini Penjelasan Dokter
-
Mengenal Apa Itu Femisida, Istilah yang Ramai Dibahas di Tengah Kasus Mutilasi Pacet
-
Sherly Tjoanda Partai Apa? Gubernur Berharta Rp709 M Viral Ogah 'Jualan Jabatan dan Proyek'
-
Dilarang Lomba Lari Pakai Sepatu Baru, Ini Penjelasan Dokter!
-
Cari Bedak Padat yang Makin Berkeringat Makin Glowing? Ini 7 Pilihan Terbaik Mulai Rp20 Ribuan
-
Nilainya Tembus Rp20 Juta per Bulan, Apa Fungsi Tunjangan Komunikasi DPR?