Suara.com - Sosok Ray Dalio berhasil memancing perhatian publik usai dirinya turut hadir dalam pertemuan para konglomerat Indonesia di Istana Negara pada Jumat (07/03/2025). Pertemuan ini juga dihadiri oleh Chairul Tanjung, Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam, Sugianto Kusuma atau Aguan, Anthony Salim, Boy Thohir, dan James Riady.
Pemilik nama lengkap Raymond Thomas Dalio itu duduk di samping Presiden RI Prabowo Subianto. Hadir mengenakan baju batik cokelat, sosoknya sempat diperkenalkan oleh Prabowo Subianto kepada para pengusaha lainnya yang turut hadir dalam kesempatan tersebut. Bahkan Prabowo menyebutkan bahwa Ray Dalio adalah teman baiknya.
"Serta kami sangat beruntung dengan Anda hadir di sini sebagai seorang sahabat, dan kami selalu ingin Anda untuk bisa berinteraksi dengan anda," ujar Prabowo Subianto merujuk pada kehadiran Ray Dalio.
Kehadiran sosok Ray Dalio di samping sang Presiden tentu menyita atensi masyarakat. Tak sedikit yang mencari tahu profil serta latar belakang dari pengusaha yang disebut-sebut memiliki harta kekayaan Rp218 T tersebut.
Profil Ray Dalio
Ray Dalio ternyata merupakan seorang pengusaha asal Amerika Serikat. Bidang usaha utamanya adalah investasi dan fokus berkecimpung di dunia hedge fund atau dana lindung nilai. Ia sukses di bidang ini dengan mendirikan Bridgewater Associates, perusahaan yang mengelola dana para investor.
Berdasarkan data dari Forbes, perusahaan miliknya itu sukses mengelola uang USD112 miliar atau setara dengan Rp1.745 triliun. Masih dari sumber yang sama, Forbes merilis total kekayaan Ray Dalio yang mencapai USD14 miliar atau setara Rp218 triliun per 16 Oktober 2024 tahun lalu.
Pada pertemuan konglomerat kemarin, Ray Dalio mendapat pujian dari Presiden Prabowo Subianto berkat nasihat kritisnya yang dianggap diperlukan oleh Indonesia untuk mengembangkan Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) agar bisa optimal.
"Saya rasa Anda berada dalam posisi yang dapat berbicara kepada kami secara terbuka dan juga secara kritis. Saya rasa kami memang memerlukan nasihat-nasihat yang kritis ini, saya rasa kuncinya," ujar Prabowo Subianto.
Baca Juga: Kritik Kenaikan Pangkat Seskab Teddy Jadi Letkol, Imparsial: Sarat Politis, Minim Prestasi!
Bukannya tanpa alasan, Prabowo menganggap Ray Dalio merupakan sosok yang tepat untuk memberikan masukan dalam upaya pengembangan Danantara karena Ray telah mempunyai pengalaman mengembangkan badan pengelolaan investasi lainnya di tingkat global, seperti di kawasan Timur Tengah serta negara Asia lainnya.
Kontributor : Rizky Melinda
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Totol Jerawat di Alfamart Paling Ampuh dan Murah Meriah!
-
Apa Itu Beras Fortifikasi? Ini Bedanya dengan Beras Biasa
-
Ketika Pantai, Budaya, dan Kuliner Jadi Panggung Diplomasi Indonesia
-
Agar Generasi Muda Makin Melek Perawatan Rambut, Edukasi Jadi Faktor Utama
-
Parfum Gak Sekadar Wangi: Ini Cara Anak Muda Ekspresikan Diri Lewat Aroma
-
Bangkitkan Semangat Kerja dengan Aroma Kopi: 5 Parfum Menyegarkan untuk Kantor
-
Pertanda Baik atau Buruk? Ini Macam-Macam Arti Mimpi Resign dari Kerjaan
-
5 Rekomendasi Parfum Pria Tahan Lama untuk Nge-Gym: Tetap Segar Sepanjang Sesi!
-
Kenapa Sepatu Baru Tidak Dianjurkan untuk Lomba Lari? Ini Penjelasan Dokter
-
Mengenal Apa Itu Femisida, Istilah yang Ramai Dibahas di Tengah Kasus Mutilasi Pacet