Suara.com - Imparsial mendesak Panglima TNI Agus Subiyanto membatalkan kenaikan pangkat Mayor Teddy Indra Wijaya. Sebab, kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari Mayor menjadi Letkol bagi prajurit TNI aktif yang menjabat Sekertaris Kabinet (Seskab) itu, dinilai tidak berdasar prestasi maupun sistem meritokrasi.
Direktur Imparsial Ardi Manto mengatakan kenaikan pangkat Mayor Teddy yang tertuang dalam Surat Perintah Nomor: Sprin/674/II/2025 tersebut lebih sarat akan muatan politisnya.
"Kami mendesak agar kenaikan pangkat Mayor Teddy menjadi Letnan Kolonel dibatalkan, karena merusak sistem meritokrasi di tubuh TNI," kata Ardi kepada Suara.com, Sabtu (7/3/2025).
Sejak menjadi ajudan Presiden RI ke-7 Joko Widodo atau Jokowi hingga menjadi Seskab di pemerintahan Prabowo-Gibran, Ardi menyebut, Mayor Teddy praktis tidak pernah melaksanakan tugas atau jabatan sebagaimana prajurit TNI di lapangan.
Alih-alih memiliki prestasi di kemiliteran, kata Ardi, Mayor Teddy pada Pilpres 2024 lalu justru secara terang-terangan melakukan pelanggaran terhadap netralitas TNI, karena terlibat politik praktis dalam berbagai agenda kampanye Prabowo-Gibran.
"Jadi jangan salahkan apabila publik menilai bahwa kenaikan pangkat Mayor Teddy bukanlah berdasarkan prestasi atau merit sistem, tetapi cenderung berdasarkan politis," ungkapnya.
Ardi menegaskan, sejak awal pengangkatan atau penunjukkan Mayor Teddy menjadi Seskab itu sudah keliru dan tidak dapat dibenarkan. Di mana berdasar Pasal 47 Ayat (2) Undang-Undang TNI, dijelaskan hanya ada 10 jabatan yang diperbolehkan diduduki oleh prajurit aktif TNI.
"Seskab tidak termasuk. Oleh karena itu, sejak awal pengangkatan Mayor Teddy sebagai Seskab merupakan tindakan yang ilegal dan menerobos batasan ketentuan yang berlakku," ungkapnya.
Kondisi itu lanjut Ardi, semakin diperparah ketika Mayor Teddy justru mendapat kenaikan pangkat. Bukannya diminta mundur dari jabatan Seskab. Sebuah tindakan yang dinilai Ardi sebagai bentuk ketidakadilan dalam sistem promosi kepangkatan di lingkungan TNI yang mengancam profesionalisme dan integritas institusi pertahanan negara.
Ardi mengingatkan para elite politik dan Panglima TNI itu harusnya menyadari bahwa dalam lingkungan TNI terdapat lebih banyak prajurit yang telah menunjukkan prestasi, bahkan sampai mempertaruhkan nyawa. Mereka yang telah berjuang demi bangsa dan negara itu lah yang seharusnya lebih layak untuk diapresiasi dan mendapatkan promosi kenaikan pangkat.
"Bukan seseorang yang hanya karena akses politiknya bisa mendapatkan karir dan kenaikan pangkat," pungkas Ardi.
Berita Terkait
-
Sah! THR PNS 2025 Cair 100 Persen, Sri Mulyani: Tunggu Pengumuman Bapak Presiden!
-
Usai Kumpulkan Para Konglomerat Tanah Air, Prabowo Ternyata Ajak Buka Lapangan Pekerjaan
-
Pakai Analogi Prabowo 'Ikan Busuk dari Kepala', Amnesty International: Kalau Ikannya Kepolisian, Kapolri Harus Diganti
-
Mimpi Sang Ekonom Soemitro di Balik Danantara, Kini Jadi Kenyataan di Era Prabowo
-
Sekolah Rakyat Prabowo: Solusi Cerdas Atasi Kemiskinan Ekstrem?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?