Ia turut mengutip sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim. Dalam hadis ini, diceritakan Nabi Muhammad SAW sedang berbicara tentang cara pengobatan yang paling umum dan tersedia untuk sahabatnya di zaman mereka.
"Saya mendengar Nabi SAW berkata, 'Sekiranya ada sesuatu yang lebih baik untuk kalian pergunakan sebagai obat, maka itu ada terdapat pada minum madu, berbekam dan sengatan api panas dan saya tidak menyukai kay'." (HR. Bukhari dan Muslim).
Risiko Operasi Bariatrik
Mengutip Mayo Clinic, operasi bariatrik memiliki potensi risiko kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Beberapa risiko kesehatan yang dapat dialami seseorang yang melakukan operasi bariatrik meliputi pendarahan berlebihan, infeksi, masalah paru-paru atau pernafasan, reaksi terhadap anestesi, kebocoran pada sistem gastrointestinal, dan gumpalan darah.
Selain itu, risiko dan komplikasi jangka panjang dari operasi penurunan berat badan ini juga bervariasi, tergantung jenis operasinya, seperti obstruksi usus, batu empedu, hernia, malnutrisi, refluks asam, gula darah rendah atau hipoglikemia, bisul, hingga sindrom dumping.
Metode Operasi Bariatrik
1. Sleeve Gastrectomy
Operasi ini dilakukan dengan mengurangi kapasitas lambung sebesar 75-80%. Keuntungannya, berat badan dapat turun secara signifikan tanpa mengubah rute usus pada alur pencernaan.
Baca Juga: Mengenal Operasi Bariatrik, Prosedur Penurunan Berat Badan yang Mau Dilakukan Lisa Mariana
2. Biliopancreatic Diversion with Duodenal Switch
Operasi ini akan memotong lambung menjadi lebih kecil kemudian menyambungkannya dengan bagian akhir usus halus yang telah dipotong. Bagian awal usus halus akan kembali disambungkan ke bagian akhir agar enzim pencernaan dan empedu mengalir normal.
Mengutip Mayo Clinic, operasi ini akan membatasi jumlah makanan dan mengurangi penyerapan nutrisi. Selain itu, metode ini juga memiliki risiko lebih besar, yaitu kekurangan gizi dan vitamin.
3. Gastric Bypass
Prosedur ini merupakan metode yang paling umum. Operasi ini dilakukan dengan mengurangi jumlah makanan yang dimakan dalam sekali makan dan mengurangi penyerapan lemak.
Dokter akan memotong bagian atas lambung, memisahkannya dari bagian lambung lain. Kemudian, dokter akan memotong usus halus dan menjahit sebagiannya ke lambung tadi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Apa Itu Kurikulum Lintas ASEAN yang Diusulkan Anies Baswedan?
-
Silsilah Keluarga Aktivis Greta Thunberg, Punya Darah Seni dari Orangtua dan Kakek
-
Girls Take Over 2025: Perempuan Muda Pimpin Gerakan untuk Kesehatan yang Lebih Inklusif
-
Penghasilan YouTube Chef Devina Hermawan, Foto Siomay Diduga Dicomot Adik Syahrini
-
Manfaat Jus Bit Buatan Dearly Joshua Buat Ari Lasso, Padahal Ampuh Cegah Tekanan Darah Tinggi
-
Bakal Diperiksa Polisi, Intip Latar Belakang DJ Panda yang Moncer di Kediri
-
Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Estetik di Tengah Salju, Siapa pun Bisa Coba!
-
Berapa Harga Siomay Adik Syahrini? Akui Comot Foto Chef Devina Hermawan, Kini Minta Maaf
-
Siapa Suami Chef Devina? Dampingi Istri dari IRT Hingga Jadi Koki Jutawan
-
Biodata dan Agama Guinandra Jatikusumo, Diisukan Cerai dari Putri Tanjung