Blazer sarung buatannya adalah upaya kecil untuk menghidupkan kembali kebanggaan lokal. Ia sendiri yang mengenakannya dalam setiap aktivitas, sebagai bentuk promosi hidup.
Tak mudah. Ia harus berjuang keras untuk memperkenalkan It’s Blazer Ibun ke pasar. Tetapi ketekunannya berbuah manis. Blazer sarung itu kini dikenal sebagai simbol kreativitas berbasis kearifan lokal.
Atas dedikasinya, Yanti dianugerahi penghargaan Perempuan Inisiator Indonesia 2020 oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Lewat berbagai komunitas yang ia gagas seperti Wanita Mandiri, Wani Robah (untuk anak jalanan), dan BERDAYA (untuk ABK), Yanti berharap bisa mencetak lebih banyak local heroes di daerahnya.
"Bagi saya, perempuan adalah pilar ketahanan keluarga," ujarnya.
"Kalau perempuan kuat, keluarga juga kuat."
Di tengah perjalanan membangun usaha dan memberdayakan masyarakat, dukungan terhadap It’s Blazer Ibun pun mulai berdatangan. Salah satunya datang dari Fox Lite Hotel Majalaya, yang melalui program Ascott CARES, berkomitmen mendukung pelaku UMKM lokal di Kabupaten Bandung.
Hotel ini menggandeng It’s Blazer Ibun sebagai mitra, memperkenalkan karya-karya perempuan Lampegan kepada tamu-tamunya. Kolaborasi ini tidak hanya memperluas jangkauan pemasaran blazer sarung, tetapi juga sejalan dengan semangat inklusivitas yang sejak awal diusung Yanti melalui Rumah Otjih, rumah singgah pemberdayaan penyandang disabilitas yang ia kelola. Bersama, mereka berbagi visi: memperkenalkan potensi Majalaya ke dunia, lewat karya dan ketulusan.
Yanti tidak pernah membayangkan hidupnya akan berubah sedrastis ini.
Baca Juga: Fantastis! Hampir 1 Juta UMKM Rasakan Manfaat KUR BRI di Awal 2025
Dulu ia menganggap materi adalah segalanya. Ia sudah menghitung berapa banyak uang yang akan ia nikmati saat pensiun di Jakarta. Tetapi hidup membawanya ke jalur lain: mengabdi untuk keluarga dan masyarakat.
Saat ibunya sakit hingga koma, Yanti tersadar.
"Obat ibu saya bukan obat kimia, tapi kehadiran saya di sisinya," kata Yanti lirih.
Keputusan pulang kampung, yang awalnya berat, ternyata membawanya menemukan panggilan hidup sejati.
Kini, melalui blazer sarung, keripik, hingga sekolah-sekolah yang ia kelola, Yanti membuktikan satu hal: bahwa dari desa kecil di kaki Gunung Wayang, semangat perubahan bisa menjangkau dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
7 Rekomendasi Parfum Mykonos Wangi Manis dan Tahan Lama 8 Jam: Bikin Kamu Lebih Percaya Diri!
-
Ramalan Keuangan Zodiak Leo 26 Oktober 2025: Ingat Investasi, Jangan Impulsif!
-
Tiket Kereta Lansia Diskon Berapa Persen? Simak Penjelasan Berikut
-
10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
-
Rekomendasi Parfum HMNS Aroma Segar, Bisa 'Rasakan Langsung' Lewat Outletnya!
-
10 Parfum Scarlett Terlaris di Shopee yang Wanginya Tahan Lama, Varian Apa Aja?
-
5 Zodiak Paling Red Flag, Ternyata Bukan Cuma Gemini
-
Tips Ampuh: Menghapus Noda Cat Rambut dari Dinding dengan Mudah
-
Keajaiban Tersembunyi: Menelusuri Pantai-Pantai Eksotis di Gunungkidul
-
Siapa Sarah Mega dan Apa Kasusnya? Videonya Jika Bebas dari Lapas Ramai Disorot