Lifestyle / Komunitas
Jum'at, 02 Mei 2025 | 06:10 WIB
Hari Pendidikan Nasional 2025 - Doa Hardiknas 2025. (freepik)

Suara.com - Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025 jatuh pada hari Jumat, 2 Mei. Momen ini menjadi saat yang istimewa untuk mengenang jasa para pahlawan pendidikan, terutama Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara, serta merefleksikan pentingnya peran pendidikan dalam membangun bangsa.

Salah satu cara yang umum dilakukan untuk memperingati Hardiknas adalah melalui upacara bendera. Upacara ini biasanya dilengkapi dengan pembacaan doa bersama, sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat kemerdekaan dan pendidikan yang kita rasakan hari ini, sekaligus menjadi sarana memanjatkan harapan dan permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar dunia pendidikan di Indonesia terus maju dan membawa kebaikan bagi seluruh rakyat.

Doa Hardiknas 2025

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bismillahirrahmanirrahim.

Maha Suci Engkau, Sang Pencipta Ilmu,
Yang membentangkan jalan-jalan pengetahuan
Di setiap sudut negeri ini.

Pada hari yang penuh makna ini,
Di bawah kibaran Sang Merah Putih yang gagah,
Kami merayakan semangat pendidikan
Yang menyala dalam sanubari bangsa Indonesia.

Ya Ilahi, Raja segala kebijaksanaan,
Izinkan kami menimba dari samudra ilmu-Mu yang tak bertepi.

Jadikan setiap ruang kelas sebagai taman-taman surga,
Di mana bibit-bibit pemikiran tumbuh subur
Dan bunga-bunga kecerdasan bermekaran indah.

Baca Juga: Teks Doa Upacara Bendera Hardiknas 2025: Lengkap dengan Kata Sambutan Pemimpin Upacara

Ya Pemilik segala rahasia alam,
Berikanlah kepada para guru kearifan para nabi,
Kesabaran para wali, dan kelembutan para malaikat,
Agar mereka menjadi pelita-pelita
Yang menerangi jalan generasi penerus bangsa.

Ya Penggenggam hati,
Tumbuhkan dalam dada para pelajar
Rasa haus akan ilmu yang tak terpuaskan,
Keberanian untuk bertanya dan menggali,
Ketekunan untuk terus belajar dan berkarya.

Ya Penyatu yang Agung,
Pertemukan benang-benang pendidikan formal dan non-formal,
Rajutlah menjadi kain peradaban yang indah dan kokoh,
Yang mampu melindungi dan menghangatkan
Seluruh putra-putri Indonesia tanpa terkecuali.

Ya Pengasih yang tak terbatas,
Jangan biarkan seorang pun anak negeri ini
Terputus dari aliran sungai pendidikan.

Biarlah air ilmu mengalir hingga ke pelosok-pelosok,
Menyuburkan tanah-tanah gersang yang haus akan pengetahuan.
Ya Pemilik waktu,
Jadikanlah setiap detik pembelajaran
Sebagai investasi abadi untuk masa depan bangsa,
Sehingga Indonesia berdiri tegak dengan kepala terangkat
Di hadapan bangsa-bangsa dunia.

Ya Pemberi ampunan,
Maafkanlah segala kekeliruan dalam mendidik
Yang pernah kami lakukan dengan sengaja maupun tidak.

Tunjukkanlah jalan yang lebih baik,
Agar pendidikan Indonesia terus bersinar cemerlang.
Rabbana hab lana min azwajina wa dzurriyyatina qurrata a'yun,
Waj'alna lil muttaqina imama.

Amin Ya Rabbal 'Alamin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Doa dalam upacara Hardiknas bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk penghormatan spiritual dari masyarakat yang beriman dan berbudaya. Melalui doa, kita mengakui bahwa kemajuan pendidikan bukan hanya hasil kerja keras manusia, tetapi juga karunia dari Tuhan.

Bagi para guru, kepala sekolah, atau pihak penyelenggara upacara di sekolah, madrasah, maupun lembaga pendidikan lainnya, teks doa Hardiknas 2025 berikut ini dapat dijadikan referensi. Tak hanya itu, disediakan pula contoh kata sambutan dari pemimpin upacara yang dapat memperkuat semangat nasionalisme dan cinta ilmu pengetahuan di kalangan peserta didik.

Mengapa 2 Mei Diperingati Sebagai Hari Pendidikan Nasional?

Hardiknas bukan sekadar seremonial tahunan. Peringatan ini menjadi momen untuk mengenang sosok Ki Hadjar Dewantara, tokoh besar yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Melalui semangat dan gagasannya, Ki Hadjar membuka jalan bagi pendidikan yang lebih merata dan berpihak kepada rakyat jelata—di masa ketika sekolah hanya milik kaum elite dan penjajah.

Lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, Ki Hadjar Dewantara tak hanya dikenal karena kepeduliannya terhadap pendidikan, tapi juga karena keberaniannya melawan ketidakadilan di masa penjajahan Belanda. Ia bersama dua tokoh lain—Douwes Dekker dan dr. Cipto Mangunkusumo—mendirikan organisasi Indische Partij, yang bertujuan memperjuangkan kemerdekaan melalui jalur pemikiran dan pendidikan.

Akibat tulisannya yang tajam dan kritis terhadap pemerintah kolonial, ia sempat diasingkan ke Belanda. Namun hal itu tidak menyurutkan semangatnya. Sekembalinya ke tanah air pada tahun 1918, Ki Hajar justru semakin giat memperjuangkan pendidikan untuk semua kalangan.

Puncaknya, pada 3 Juli 1922, ia mendirikan Taman Siswa di Yogyakarta. Sekolah ini tidak hanya menjadi tempat belajar, tapi juga simbol perlawanan terhadap sistem pendidikan kolonial. Di sinilah benih pendidikan nasionalis mulai tumbuh—sebuah pendidikan yang tidak hanya mengajar, tapi juga membentuk karakter bangsa.

Tanggal 2 Mei dipilih sebagai Hari Pendidikan Nasional karena bertepatan dengan hari lahir Ki Hajar Dewantara: 2 Mei 1889. Melalui penetapan ini, bangsa Indonesia ingin terus mengingat warisan perjuangan beliau—bahwa pendidikan adalah hak setiap anak negeri, bukan hanya milik segelintir orang.

Load More